konservatif cenderung akan memperlakukan anaknya dengan ketat dan otoriter.
f. Kepribadian anak Anak yang ekstrovert akan bersikap lebih terbuka terhadap rangsangan-
rangsangan yang datang padanya dibandingkan anak yang introvert. g. Faktor nilai yang dianut orang tua
Seperti paham „equalitarian’ dimana kedudukan anak sejajar dengan orang
tua. Namun kebanyakan di Negara timur, orang tua masih lebih cenderung manghargai kepatuhan anak.
h. Usia anak Tingkah laku dan sikap orang tua terhadap anaknya di pengaruh oleh usia
anak. Orang tua lebih memberikan dukungan dan dapat menerima sikap ketergantungan anak usia pra sekolah dari pada remaja.
D. Bullying
1. Definisi Perilaku Bullying
Banyak pakar bullying yang mendebatkan tentang definisi bullying. Definisi yang sering digunakan adalah definisi Olweus 1993 dalam Hazalden
Foundation 2007, yang menjelaskan bullying sebagai suatu penindasan tehadap seorang siswa yang dilakukan berulang kali dari waktu ke waktu yang
berdampak negatif dan dilakukan oleh satu siswa atau lebih .
Sedangkan definisi lain menyebutkan bahwa bullying adalah suatu keadaan dimana terjadi penyalahgunaan kekuasaankekuatan yang dilakukan
oleh seseorang atau kelompok. Pihak yang kuat disini tidak hanya kuat secara fisik, akan tetapi bisa juga kuat secara mental, dan korban bullying tidak
mampu mempertahankan dirinya karena lemah secara fisik maupun secara
mental Yayasan Sejiwa, 2008.
Definisi bullying menurut Ken Rigby dalam Astuti, 2008 adalah sebuah hasrat untuk menyakiti. Hasrat ini diperlihatkan kedalam aksi, menyebabkan
seseorang menderita. Aksi ini dilakukan secara langsung oleh seseorang atau sekelompok yang lebih kuat, tidak bertanggung jawab, biasanya berulang, dan
dilakukan dengan perasaan senang. Flynt dan Marton 2006, juga menyebutkan perilaku bullying adalah perilaku agresi yang dilakukan secara
bebas dengan tujuan melukai orang lain secara penuh dan dilakukan secara terus menerus.
Dari beberapa definisi di atas diperoleh kesimpulan bahwa bullying adalah suatu bentuk agresi yang dilakukan oleh orang yang merasa berkuasa kepada
orang yang dianggap lemah untuk keuntungan atau kepuasan mereka sendiri baik dilakukan oleh individu atau kelompok dengan tujuan untuk menyakiti
korbanya dan dilakukan dengan berulang-ulang.
2. Bentuk – bentuk Bullying
Astuti 2008 menjelaskan bentuk-bentuk bullying sebagai berikut :
a. Fisik adalah menganiaya secara fisik, seperti menggigit, mengunci, menarik rambut, memukul, menendang, dan mengintimidasi korban di
ruangan atau dengan mengitari, memelintir, menonjok, mendorong,
mencakar, meludahi, mengancam, merusak barang-barang korban, penggunaan senjata dan perbuatan kriminal.
b. Non-Fisik terbagi dalam bentuk verbal dan non-verbal. 1 Verbal: berkata-berkata yang menyakitkan korban, mengatai,
memeras, mengancam, menghasut, intimidasi, barkata jorok pada korban, menyebarkan kejelekan korban.
2 Non-verbal, terbagi menjadi langsung dan tidak langsung : a Tidak langsung : seperti memanipulasi pertemanan, mengasingkan,
tidak mengikutsertakan, mencurangi.
b Langsung : seperti gerakan kasar atau membahayakan, menatap dengan sinis, menggeram, atau menakuti.
Menurut Yayasan Sejiwa 2008, bentuk-bentuk perilaku bullying adalah fisik, verbal, dan mentalpsikologis, contoh bullying mental psikologis adalah
mempermalukan didepan umum, mendiamkan, mengucilkan, meneror lewat sms atau email, memandang yang merendahkan, memelototi, dan mencibir.
Sedangkan Olweus 1993 memaparkan contoh tindakan negatif yang termasuk dalam bullying antara lain;
a. Mengatakan hal yang tidak menyenangkan atau memanggil seseorang dengan julukan yang buruk.
b. Mengabaikan atau mengucilkan seseorang dari suatu kelompok karena suatu tujuan.
c. Memukul, menendang, menjegal atau menyakiti orang lain secara fisik.
d. Mengatakan kebohongan atau rumor yang keliru mengenai seseorang atau membuat siswa lain tidak menyukai seseorang dan hal-hal semacamnya.
3. Faktor-faktor penyebab terjadinya Bullying