22
bagaimana situasi penugasannya, dan juga tentang kemampuan dirinya sendiri. la harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Maka dari itu dalam
memilih gaya kepemimpinan yang akan digunakan, perlu dipertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhinya.
6.4 Teori Transisi Pemerintahan
6.4.1 Pengertian Dan Konsep Transisi Pemerintahan
Masa transisi dalam sebuah instansi pemerintahan terjadi karena perubahan secara struktural seperti pergantian pimpinan. Pergantian struktural
yang terjadi akan berdampak pada kinerja baik diawal tengah bahkan diakhir periode pemerintahan. Masa transisi mengacu pada suatu masa yang cenderung
pendek, ketika terjadi perubahan dari suatu kondisi ke kondisi berikutnya akan lebih cenderung terjadi peningkatan resiko. Resiko yang akan berakibat fatal bagi
kelangsungan sebuah pemerintahan jika gagal dicermati dan ditanggapi faktor kritisnya. Transisi meniscayakan adanya perubahan dan pada umumnya dapat
menimbulkan kepanikan atau ketakutan oleh karenanya reaksi yang lazim muncul antara lain penolakan terhadap perubahan itu sendiri kendati menurut hukum atau
aturannya memang harus berubah atau diubah, perubahan bukanlah hal yang selalu dipredikati sebagai kondisi yang baik melainkan sebuah proses yang
mengkhawatirkan karena keadaan yang masih baru terindikasi rawan. Sebagian orang menolak perubahan dengan sengaja karena mereka
meragukan perlunya perubahan atau tidak percaya terhadap arah perubahan.
23
Sebagian lainnya secara intelektual mengikuti perubahan namun secara emosional masih terikat pada masa lalu. Pemimpin harus memiliki kewaspadaan dalam
menemukan dua jenis penolakan terhadap perubahan ini. Mereka yang tidak bersedia bergabung dalam arus perubahan yang telah menjadi ketetapan harus
dikeluarkan dari organisasi. Jika yang menolak perubahan masih sebatas individu atau sekumpulan
individu, masih mudah menghadapinya. Namun ketika penolakan datang dari sebuah kelompok besar dimana para individu tersebut bergabung persoalannya
menjadi semakin rumit dan kondisi semacam inilah yang selalu menjadi tantangan bagi pemimpin masa transisi.
6.4.2 Hambatan – hambatan yang muncul dalam perubahan
• Perubahan itu bukan datang dari diri orang tersebut
• Perubahan mengancam kenikmatan dan rutinitas pekerjaan
• Ketakutan terhadap sesuatu yang baru
• Kehilangan hidden income dan fasilitas, dipecat atau dianggap
tidak memiliki kapabilitas. •
Tujuan perubahan tidak ada atau kurang jelas •
Hindari perubahan sebagai proyek “nice to have” •
Perubahan menimbulkan rasa takut kegagalan •
Perlu dukungan dari personil yang bersifat “play to win” •
Pengorbanan yang diberikan terlalu besar
24
• Timbulkan persepsi perubahan menimbulkan manfaat untuk
menggalang dukungan •
comfort zone Zona Aman •
para pengikut tak punya respek pada pimpinannya •
kecemasan seorang atasan •
perubahan bisa berarti kehilangan sesuatu •
perubahan menuntut tambahan komitmen •
terperangkap tradisi
6.4.3 Memimpin Pada Masa Transisi