Sistematika Penulisan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah Dalam Masa Transisi

31

9. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan suatu gambaran yang jelas dan lebih terperinci serta untuk mempermudah pemahaman terhadap isi, maka penelitian ini terdiri ke dalam 4 Empat Bab, yakni BAB I : PENDAHULUAN Dalam hal ini akan menguraikan dan memperjelas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan signifikansi penelitian, kerangka teori, metodologi penelitian dan sistematika penelitian. BAB II : DESKRIPSI PENELITIAN Dalam bab ini akan menggambarkan segala sesuatu mengenai objek penelitian yaitu Kabupaten Tapanuli Tengah menyoal sejarah, letak geografis, demografi dan segala tentang Kabupaten Tapanuli Tengah sebelum dan sesudah menjabatnya H Sukran J Tanjung,SE sebagai Plt. Bupati Tapanuli Tengah. 32 BAB III : KEPEMIMPINAN SUKRAN J TANJUNG, SE DALAM MASA TRANSISI PEMERINTAHAN Bab ini nantinya akan berisikan tentang penyajian data atau fakta yang diperoleh dari beberapa sumber data dan juga akan menyajikan pembahasan dan analisis data atau fakta tersebut. BAB IV : PENUTUP Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis data pada bab-bab sebelumnya serta berkemungkinan berisi saran-saran yang Peneliti peroleh setelah melakukan penelitian. 33 BAB II DESKRIPSI PENELITIAN

1. Gambaran Umum Kabupaten Tapanuli Tengah

1.1 Letak Geografis

Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan salah satu Kabupaten terdapat di Provinsi Sumatera Utara yang terletak pada jajaran Pantai Barat Sumatera. Secara kaian geografis wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah berada dikisaran 0-1.266 m di atas permukaan laut pada letak koordinat 1 11”00”- 2 22”00” Lintang Utara dan 98 07”- 98 12” Bujur Timur. Perbatasan yang mengapitnya adalah: • Sebelah Utara : Provinsi Nangroe Aceh Darussalam • Sebelah Selatan : Kabupaten Tapanuli Selatan • Sebelah Timur : Kabupaten Tapanuli Utara • Sebelah Barat : Samudera Hindia Kabupaten Tapanuli Tengah mempunyai luas 2.194,98 Km 2 , sebagian besar berada di daratan Pulau Sumatera dan sebagian kecil berada di pulau‐pulau kecil di sekitar wilayah kabupaten ini. Ibukota Kabupaten Tapanuli Tengah adalah Pandan. Kabupaten Tapanuli Tengah berjarak 359 Km dari Kota Medan, Ibukota Provinsi Sumatera Utara. Kecamatan Kolang merupakan kecamatan yang terluas, dengan luasnya sebesar 400,65 km 2 . Oleh karena luas wilayah yang dihiasi dengan pantai yang indah, maka Pariwisata Kabupaten Tapanuli Tengah membuat brand image 34 Negeri Wisata Sejuta Pesona untuk menunjukkan begitu besar dan lengkapnya objek wisata di daerah ini. Sebagian besar wilayah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah berbatasan dengan lautan, sehingga berpengaruh pada suhu udara yang tergolong daerah beriklim tropis. Kabupaten Tapanuli Tengah mempunyai musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada Bulan Juni sampai September dan musim penghujan biasanya terjadi pada Bulan November sampai Bulan Maret, diantara kedua musim itu diselingi oleh musim pancaroba. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah Sumber: Kabupaten Tapanuli Tengah Dalam Angka Tahun 2013 BPS TAP-TENG 35

1.2 Kependudukan

Penduduk Tapanuli Tengah tahun 2009 berjumlah 323.563 jiwa dengan kepadatan penduduk 147 jiwa per km². Laju pertumbuhan penduduk periode tahun 2000-2008 sebesar 2,79 per tahun. Komposisi penduduk di Tapanuli Tengah yaitu 50,30 laki-laki dan 49,70 perempuan. Penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah sebagian besar berada di daratan Pulau Sumatera, sebagian kecil di pulau-pulau kecil dan sebagian masih dalam kategori daerah tertinggal. Pembangunan yang saat dilaksanakan mendorong peningkatan taraf hidup masyarakat untuk maju, sejahtera dan bermartabat sehingga dapat keluar dari kondisi daerah tertinggal Pelestarian nilai-nilai luhur dan kebangsaan, kerukunan, keamanan, ketertiban dan toleransi dalam semangat gotong-royong yang terjalin dan terbina selama ini membuat Tapanuli Tengah semakin kondusif dan tangguh secara sosial kemasyarakatan dalam menyikapi globalisasi dengan berbagai perubahan yang begitu cepat. Semangat gotong royong terus dibina dan ditingkatkan dalam rangka meningkatkan kesadaran, disiplin, kepedulian dan semangat kebersamaan seluruh lapisan masyarakat dengan semangat Sahata Saoloan Seiya Sekata untuk memperkokoh semangat Bhineka Tunggal Ika. Ditinjau dari segi etnis, Penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah termasuk dalam Peta Budaya Pesisir Pantai Barat Sumatera Utara Utara namun Kabupaten Tapanuli Tengah dihuni oleh mayoritas suku Batak dengan multi etnik yang berpadu antara lain Minang, Melayu, Bugis, Aceh, Jawa, Madura, Sunda, Tionghoa dan lainnya. 36

1.3 Perekonomian Daerah

Berpedoman pada Topografi Kabupaten Tapanuli Tengah sebagian besar berbukit – bukit dengan ketinggian 0 – 1.266 meter di atas permukaan laut. Sebagian lagi adalah dataran dan rawa serta banyak aliran sungai. Dari seluruh wilayah Tapanuli Tengah, 43,90 berbukit dan bergelombang. Potensi hidrologi cukup penting untuk menunjang pembangunan, baik untuk kepentingan air minum, irigasi, transportasi, dan untuk kepentingan lainnya. Wilayah Tapanuli Tengah dipengaruhi oleh 5 lima Daerah Aliran Sungai DAS yaitu DAS Tapus, DAS Aek Sirahar, DAS Aek Sibundong, DAS Aek Kolang, dan DAS Batang Toru. Daerah hulu sungai berasal dari pegunungan Bukit Barisan dan bermuara ke Pantai Barat Sumatera Utara. Sebagian sungai telah dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik seperti aliran Sungai Sibuluan untuk PLTA Sipan Sihaporas dan untuk air minum, steiger perhubungan laut, tempat sandar kapal perikanan maupun irigasi. Secara umum lapangan usaha yang dominan di Kabupaten Tapanuli Tengah adalah Perikanan, Pertanian, Jasa dan Industri Pengolahan. Masyarakat yang bergerak di bidang Perikanan terdiri dari para Nelayan, Penjual Ikan dan Pengrain Ikan Asin dan Ikan Kemas. Masyarakat petani dikelompokkan dalam sub sektor petani yang menanam padi, tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perkebunan rakyat serta sektor kehutanan. Kabupaten Tapanuli Tengah dewasa ini terhitung dalam kurun waktu 2011 sampai sekarang mulai menggalakkan program ekonomi kreatif di melalui sektor 37 Pariwisata. Menyadari fakta dilapangan sesuai dengan catatan Badan Pusat Statistik tercatat bahwa ada 123 objek wisata di Kabupaten Tapanuli Tengah yang menjadi khasanahnya. Pengembangan di sektor ini telah berhasil meningkatkan Pendapatan Asli Daerah PAD. Lapangan usaha jasa yang dominan merupakan aktifitas perdagangan komoditi unggulan hasil pertanian dan produk kerajinan industri rumah tangga, disamping jasa lainnya seperti pengangkutan, komunikasi dan perbankan lembaga keuangan. Industri pengolahan meliputi industri yang berbasis hasil perikanan tangkap dan perkebunan. Pada tahun 2009, lapangan usaha yang paling banyak mengalami peningkatan menyerap tenaga kerja di perusahaan swasta adalah sub sektor listrik, gas dan air.

1.4 Pemerintah Daerah

Secara administrasi Kabupaten Tapanuli Tengah terdiri dari 20 Kecamatan dengan pusat pemerintahan berada di Pandan. Susunan Pemerintah Daerah yang diatur menurut UU No. 22 Tahun 1999 bahwa di daerah dibentuk DPRD sebagai Badan Legislatif Daerah. Kepala Daerah Kabupaten disebut Bupati dan dalam melaksanakan tugas dan wewenang selaku Kepala Daerah, Bupati dibantu oleh seorang Wakil Bupati. Untuk Periode 2011-2016 Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah memberikan kemenangan kepada pasangan BOSUR Bonaran Situmeang, SH M.Hum dan Sukran Jamilan Tanjung, SE Sebagai Pemimpin. 38

2. Gambaran Umum Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah Periode

2011-2016 Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan lembaga eksekutif yang berkedudukan sebagai pelaksana segala urusan administrasi, mengeksekusi program kerja serta mengeolola anggaran untuk memajukan daerah kearah kesejahteraan, kemakmuran, kekondisifan serta kontunuitas prospek pembangunan demi mewujudkan cita-cita masyarakatnya. Pemerintah Kabupaten merupakan naungan bagi daerah tingkat II dua dibawah Pemerintah Provinsi. Kabupaten Tapanuli Tengah dalam kurun waktu 70 tahun sejak resmi dijadikan pada tanggal 24 Agustus 1945 telah lama mempredikati sebagai daerah yang tertinggal dengan tingginya tingkat kemiskinan dan minimnya fasilitas dan infrastruktur. Silih bergantinya pimpinan di Kabupaten Tapanuli Tengah telah mengupayakan agar daerah yang Kaya akan objek wisata ini beranjak dari stigma negatif. Menarik rentan waktu sejarah 10 sepuluh tahun belakangan ini. Kabupaten Tapanuli Tengah selama 2 periode dipimpin oleh Tuani Lumbantobing. Politisi yang sarat akan kontroversi banyak menuai kritikan dan hujatan masyarakat Tapanuli Tengah semasa rezimnya. Gelaran Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah pada tanggal 12 Maret 2011 menjadi pembuka era baru Kabupaten Tapanuli Tengah. Pasangan calon Raja Bonaran Situmeang bersama Sukran Jamilan Tanjung bersaing politik dengan Istri Tuani Lumbantobing, Dina Riana Samosir- Hikmal Batubara. Antusiasme mayoritas masyarakat Tapanuli Tengah yang telah 39 lama menginginkan perubahan yang signifikan lebih condong untuk memilih Pasangan Calon Bupati Raja Bonaran Situmeang dan Calon Wakil Bupati H Sukran Jamilan Tanjung daripada memberikan kepercayaan kepada pasangan Riana yang notabene masih memiliki keterikatan yang kuat secara pribadi sebagai seorang istri Tuani Lumbantobing. Dalam sengitnya Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Tapanuli Tengah periode 2011-2016, akhirnya pasangan Calon Bupati Raja Bonaran Situmeang dan Calon Wakil Bupati Sukran Jamilan Tanjung yang dikenal dengan jargon kampanye ‘Bosur’ itu keluar sebagai pemenang kendati melewati proses panjang hingga ke meja Mahkamah Konstitusi perkara sengketa Pilkada. Pasangan Raja Bonaran Situmeang dan Sukran Jamilan Tanjung dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah periode 2011-2016 setelah dinyatakan memenangi perolehan suara pemilih mencapai 62. Kemenangan yang sangat telak mengungguli lawannya. Raja Bonaran Situmeang dan Sukran Jamilan Tanjung berhasil menjadi pemimpin di Kabupaten Tapanuli Tengah dengan hanya diusung oleh 3 Tiga Partai Politik saja namun yang terkuat di Kabupaten Tapanuli Tengah setelah Partai Demokrat. Partai yang mengusung mereka adalah Partai Golongan Karya Golkar, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDIP dan Partai Hati Nurani Rakyat Hanura. Sejak saat itu, kiprah dua politisi ini dimulai dalam menyukseskan program kerje mereka dalam memajukan Kabupaten Tapanuli Tengah. 40

2.1 Profil Pemimpin Kabupaten Tapanuli Tengah Periode 2011-2016

Tapanuli Tengah dalam kurun waktu 5 Lima Tahun berada dibawah sosok pemimpin yang baru. Dalam meningkatkan kinerja Pemerintahan Kabupaten Tapanuli tentu membutukan sosok yang memiliki integritas dan kapasitas yang mumpuni. Penilaian tersebut akan bisa disimpulkan jika mencermati sosok mereka saat mulai menempuh jenjang akademis, kiprah karir dan pengalaman. Berikut ini adalah profil dari pemimpin Kabupaten Tapanuli Tengah Periode 2011-2016: a. Raja Bonaran Situmeang • Jabatan sebagai Bupati Tapanuli Tengah Periode 2011- 2016 • Lahir di Gontingmahe, Tapanuli Tengah 7 Desember 1962 berkebangsaan Indonesia • Agama Kristen Protestan • Profesinya adalah seorang pengacara. Mulai terkenal sebagai pengacara Anggoro Widjojo • Memiliki Istri bernama Norma Simatupang dan dikaruniai seorang anak. • Bonaran pernah bekerja sebagai loper koran. Hal itu dilakukannya setelah lulus dari SMP Fatima dan SMA Katolik di Sibolga. 41 • Pendidikan: SD HKI Gontingmahe, Sorkam tahun 1975 SMP Fatima, Sibolga tahun 1979 SMA Katolik, Sibolga tahun 1982 Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara USU, Medan tahun 1987 Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada UGM, Yogyakarta tahun 2008 b. H Sukran Jamilan Tanjung, SE • Jabatan Sebagai Wakil Bupati Tapanuli Tengah Periode 2011-2016. • Lahir di Sibolga, 4 Maret 1967. • Agama Islam. • Memiliki Istri bernama Hj. Evelina Maria Sandra dan di karuniai 3 Tiga orang anak. • Profesi sebagai politisi partai Golkar dan mantan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara. • Pendidikan: SD Negeri 9 081232, Sibolga tahun 1979. SMP Negeri 1, Sibolga tahun 1983. SMA Negeri 31, Jakarta tahun 1982. Fakultas Ekonomi Akuntansi Universitas Borobudur, Jakarta tahun 1996. 42

2.2 Kedudukan Dan Fungsi Kepala Daerah

Pemerintah selaku pemegang kekuasaan eksekutif dibedakan dalam dua pengertian yuridis, yakni: a. Selaku alat kelengkapan negara yang bertindak untuk dan atas nama negara yang kekuasaannya melekat pada kedudukan seorang kepala negara. b. Selaku pemegang kekuasaan tertinggi atas penyelenggaraan pemerintahan atau selaku administrator negara pejabat atau badan atas usaha negara Pemerintahan adalah berkenaan dengan sistem, fungsi, cara, perbuatan, kegiatan, urusan, atau tindakan memerintah yang dilakukan atau diselenggarakan atau dilaksanakan oleh pemerintah. Eksekutif adalah cabang kekuasaan dalam negara yang melaksanakan kebijakan publik kenegaraan dan atau pemerintahan melalui peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan oleh lembaga legislatif maupun atas inisiatif sendiri. Administrasi negara adalah badan atau jabatan dalam lapangan kekuasaan eksekutif yang mempunyai kekuasaan mandiri berdasarkan hukum untuk melakukan tindakan-tindakan, baik di lapangan pengaturan maupun penyelenggaraan administrasi negara. 43 Berkaitan hubungan antara pemerintahan dan administrasi negara, maka didalam organisasi modern sebagaimana negara dan perangkatnya, Max Weber mengintroduksi terminologi birokrasi dengan mengatakan sebagai berikut: Pemerintah tidak lain adalah yang berhasil menopang klaim bahwa perintahlah yang secara eksklusif berhak menggunakan kekuatan fisik untuk memaksakan aturan-aturannya dalam suatu batas wilayah tertentu. Sedangkan dalam pelaksanaan organisasi pemerintahan dibentuk birokrasi. Tugas pokok pemerintahan adalah pelayanan yang membuahkan kemandirian, pembangunan menciptakan kemakmuran. Sedangkan Birokrasi itu sendiri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Birokrasi patrimonial yang berfungsi berdasarkan nilai-nilai tradisional yang tidak memisahkan antara tugas, wewenang, dan tanggung jawab dinas dengan urusan pribadi pejabat. b. Birokrasi modern rasional dicirikan dengan adanya spesialisasi, hukum, pemisahan tugas dinas dan urusan pribadi. Lebih jauh berkaitan dengan birokrasi publik di Indonesia tentang restrukturisasi dan reposisi birokrasi publik. Sekurangnya terdapat tiga aspek yang perlu diperhatikan, yaitu aspek penegakan demokrasi, aspek perubahan sistem politik, dan aspek perkembangan teknologi informasi. 11 11 Thoha Miftah.2000.Peran Ilmu Administrasi Publik Dalam Mewujudkan Tata Kepemerintahan Yang Baik. Makalah: Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada 44 a. Aspek Penegakan Demokrasi: Prinsip demokrasi yang paling urgen adalah meletakkan kekuasaan pada rakyat dan bukan pada penguasa. Oleh karena itu struktur kelembagaan pemerintah yang disebut birokrasi tidak dapat lepas dari kontrol rakyat. Wujud kekuasaan dan peran rakyat ialah bahwa pada setiap penyusunan birokrasi harus berdasarkan undang-undang. Berdasarkan undang-undang, rakyat terlibat dalam mendesain dan menetapkan lembaga-lembaga pemerintahan atau birokrasi di pusat maupun di daerah. b. Aspek Perubahan Sistem Politik: Era reformasi saat ini sungguh menghadapi persoalan kondisi mental, sikap dan perilaku politik warisan rezim terdahulu terutama dalam kerangka single majority Golongan Karya. Pada masa orde baru semua posisi jabatan dalam organisasi publik ditempati oleh kader-kader Golkar. Oleh karena itu tidak dapat dibedakan manakah yang “birokrat tulen” dan manakah “birokrat partisan” Struktur organisasi publik berkembang antara pejabat birokrasi dan pejabat politik. Semua organisasi pemerintah dikaburkan antara jabatan karier dan nonkarier, antara jabatan birokrasi dan jabatan politik. c. Aspek Perkembangan Teknologi Informasi: Kemajuan jaman dan perubahan global telah menjadikan cara kerja suatu birokrasi dengan menggunakan teknologi informasi. Cara demikian telah menciptakan “birokrasi tanpa batas dan tanpa kertas” Berdasarkan kondisi 45 demikian, maka tatanan organisasi akan berubah menjadi lebih pendek dan ramping. Sesuai dengan asas demokrasi, kewenangan birokrasi menjadi tidak hanya berada pada tataran penguasa melainkan tersebar dimana-mana decentralized. Birokrasi tanpa batas dan tanpa kertas telah menjadikan birokrasi tidak lagi secara tegas mengikuti garis hirarki. Struktur organisasi bersifat ad-hoc, komite, dan matrik akan menjadi model organisasi mendatang, yang sering disebut sebagai organisasi struktur logis logical structure. Pemerintah tidak lain adalah yang berhasil menopang klaim bahwa perintahlah yang secara eksklusif berhak menggunakan kekuatan fisik untuk memaksakan aturan-aturannya dalam suatu batas wilayah tertentu. Sedangkan dalam pelaksanaan organisasi pemerintahan dibentuk birokrasi. Sedangkan tugas pokok pemerintahan adalah pelayanan yang membuahkan kemandirian, pembangunan menciptakan kemakmuran.

2.3 Tugas Dan Wewenang Pemerintah Daerah

Berdasarkan undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa sebuah Pemerintah Daerah memiliki seorang Kepala Daerah yang dibantu oleh seorang Wakil Kepala Daerah. Kepala Daerah untuk Provinsi disebut Gubernur, Kepala Daerah untuk Kabupaten disebut dengan Bupati, dan Kepala Daerah untuk Kota disebut Walikota. Masa Jabatan Kepala daerah selama 5 lima tahun terhitung sejak pelantikan dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama hanya untuk satu kali masa 46 jabatan. Berikut dijelaskanTugas, Wewenang, Kewajiban dan Hak Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerahberdasarkan UU 23 Tahun 2014. Tugas Kepala Daerah adalah sebagai berikut : a. memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan dan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD; b. memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat; c. menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang RPJPD dan rancangan Perda tentang RPJMD kepada DPRD untuk dibahas bersama DPRD, serta menyusun dan menetapkan RKPD; d. menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang RPJPD dan rancangan Perda tentang RPJMD kepada DPRD untuk dibahas bersama DPRD, serta menyusun dan menetapkan RKPD; e. mewakili Daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan; f. mengusulkan pengangkatan wakil kepala daerah; dan g. melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas kepala daerah memiliki beberapa kewenang. Namun kewenangan serta tugas dilarang dilaksanakan jika Kepala Daerah sedang menjalani masa tahanan. Selama menjalani masa tahanan, tugas dan wewenangan 47 dilaksanakan oleh Wakil Kepala Daerah. Apabila kepala daerah sedang menjalani masa tahanan atau berhalangan sementara dan tidak ada wakil kepala daerah, sekretaris daerah melaksanakan tugas sehari-hari kepala daerah Berikut kewenangan Kepala Daerah : a. mengajukan rancangan Perda; b. menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD; c. menetapkan Perkada dan keputusan kepala daerah; d. mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang sangat dibutuhkan oleh Daerah danatau masyarakat; e. melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Wakil kepala daerah mempunyai tugas : a. membantu kepala daerah dalam • memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah • mengoordinasikan kegiatan Perangkat Daerah dan menindaklanjuti laporan danatau temuan hasil pengawasan aparat pengawasan • memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah provinsi bagi wakil gubernur 48 • memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah kabupatenkota, kelurahan, danatau Desa bagi wakil bupatiwali kota.memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala daerah dalam pelaksanaan Pemerintahan Daerah; melaksanakan tugas dan wewenang kepala daerah apabila kepala daerah menjalani masa tahanan atau berhalangan sementara; dan melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan; Wakil kepala daerah melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan lainnya yang diberikan oleh kepala daerah yang ditetapkan dengan keputusan kepala daerah. Kewajiban kepala daerah dan wakil kepala daerah meliputi : a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; b. menaati seluruh ketentuan peraturan perundangundangan; c. mengembangkan kehidupan demokrasi; d. menjaga etika dan norma dalam pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah; e. menerapkan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan baik; 49 f. melaksanakan program strategis nasional; dan g. menjalin hubungan kerja dengan seluruh Instansi Vertikal di Daerah dan semua Perangkat Daerah. Selainnya kewajiban diatas kepala daerah wajib menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, laporan keterangan pertanggungjawaban, dan ringkasan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah akan dibahas pada tulisan selanjutnya. Dalam melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah, kepala daerah dan wakil kepala daerah mempunyai hak protokoler dan hak keuangan. Hak keuangan meliputi gaji pokok, tunjangan jabatan, dan tunjangan lain. Kepala daerah danatau wakil kepala daerah yang dikenai sanksi pemberhentian sementara tidak mendapatkan hak protokoler serta hanya diberikan hak keuangan berupa gaji pokok, tunjangan anak, dan tunjangan istrisuami.

2.4 Visi Dan Misi Pasangan Bonaran-Sukran

a. Visi “MEWUJUDKAN MASYARAKAT TAPANULI TENGAH YANG MAJU, SEJAHTERA DAN BERMARTABAT”. Visi Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2012-2016 memiliki kalimat kunci, yaitu masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah maju, sejahtera dan bermartabat. Kalimat tersebut bermakna memberikan ruang yang luas kepada masyrakat untuk dapat merasakan dampak dari pembangunan, artinya masyarakat yang menjadi sasaran utama 50 pembangunan harus merasakan manfaat dari pelaksanaan pembangunan. Diharapkan seluruh stakeholder di Kabupaten Tengah bahu-membahu mengoptimalkan seluruh potensi dan kapasitas yang dimiliki untuk meraih dan mewujudkan untuk masa depan yang lebih baik, melalui pembangunan daerah yang terarah, terencana, menyeluruh, terpadu dan terintegrasi. Selanjutnya pemahaman terhadap visi tersebut sebagai berikut: • Masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah Maju, merupakan masyarakat yang bergerak menuju keadaan yang lebih baik dan produktif, berakhlak mulia dan berkualitas dengan mempertahankan cirri dan identitas masyarakat Tapanuli Tengah yang majemuk. • Masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah Sejahtera, bermakna masyarakat uang memiliki derajat kehidupan yang semakin baik, sehat, layak dan manusiawi. • Masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah Bermartbat, bermakna masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai ke- Tuhanan dan kemanusiaan dengan motto daerah “Sahata Saolari” dalam aspek kehidupan masyarakat. 51 b. Misi Sesuai dengan harapan untuk mewujudkan masyarakat tapanuli Tengah yan maju, sejahtera dan bermartabat maka ditetapkan msisi pembangunan Kabupaten Tapanuli Tengah 2012-2016 sebagai upaya mewujudkan dan menopang pencapaian visi. Kabupaten Tapanuli Tengah menetapkan 5 lima misi pembangunan, yaitu: • Percepatan pembangunan melalui peningkatan pembangunan infrastruktur, Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek penting vital untuk memepercepat proses pembangunan. Infrastruktur juga memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan sosial ekonomi, menginat gerak laju dan pertumbuhan sosial ekonomi tidak dapat dipisahkan dari ketersediaan infrastruktur seperti transportasi, telekomunikasi, sanitasi dan energy. Oleh karena itu, peningkatan pembangunan infrastruktur menjadi pembangunan sosial ekonomi selanjutnya. • Membenahi birokrasi untuk meningkatkan pelayan publik, serta menjamin terwujudnya pemerintah yang baik dan bersih good governance serta beribawa. Tata kelola pemerintahan yang baik good governance, terwujud pada kualitas pelayanan publik, peningkatan kerja aparat serta 52 meminimalisir praktek korupsi, kolusi dan nepotisme KKN pada semua level dalam birokrasi serta meningkatkan partisispasi rakyat dalam penyelengggraan pemerintahan termasuk dalam pengawasan terhadap birokrasi. • Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui kesehatan, pendidikan dan pembangunan Sumber Daya Manusia Peningkatan kualitas hidup masyarakat dimaksudkan sebagai pembangunan yang mengedepankan pembangunan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing melalui peningkatan pendidikan di semua bidang, jenis dan jenjang, serta meningkatkan kualitas hidup melalui penyediaan akses yang sama terhadap pendidikan, pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial. • Meningkatkan pertumbuhan ekonomi sektor-sektor unggulan serta menggali dan mengembangkan potensi Sumber Daya Alam SDA dan pariwisata dengan kebijakan pembangunan yang pro rakyat. Mengembangkan kebijakan konomi yang berwawasan kerakyatan melalui pembangunan ekonomi kerakyatan. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan kualitashidup, kesejahteraan ekonomi, pemerataan ekonomi dan daya saing melalui strategi pengembangan ekonomi, dengan meningkatkan potensi dan peluang keunggulan 53 sumber daya barat dan atau laut dan daya dukung wilayah; mengembangkan dan memperkuat perekonomian yang berbasis pada keunggulan sumber daya daerah dan daya dukung lingkungan; mendorong pengembangan ekonomi mikro melalui pengembangan usaha kecil dan menengah UKM; mengurangi kesenjangan sosial secara menyeluruh melalui pengembangan perekonomian yang merata dan berkelanjutan; dan meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas hidup dan aksebilitas pelayanan, rehabilitas, bantuan sosial dan kesejahteraan sosial masyarakat. Misi ini juga menyatakan kepedulian pemerintah daerah terhadap upaya pemanfaatan SDA yang berwawasan lingkungan dan kewaspadan terhadap resiko bencana alam. • Menegakkan hukum dan HAM serta penguatan proses demokrasi untuk terciptanya rasa aman dan damai, serta menata iklim kondusif bagi tumbuhnya investasi. Melakukan pembenahan dan meningkatkan budaya hukum dan menegggakan hukum secara adil, konsekuen, tidak diskriminatif dan memihak pada rakyat kecil. Memantapkan kelembagan demokrasi yang lebih kokoh dengan memperkuat peranserta semua lapisan masyarakat dalam 54 perencanaan, pelaksanaan dan kontrol pembangunan tanpa diskriminasif sehingga proses pembangunan partisapasif yang bersifat bottom up dapat berjalan. Misis ini juga diharapkan menumbuhkan masyarakat yang tanggap responsive community yang akan mendorong semangat sukarela spirit of voluntarism; menciptakan wadah terbuka dan demokratis bagi dialog kebudayaan sehingga tercapai kesadaran dan tanggung jawab bersama dalam pembangunan, menumbuhkan rasa persatuan, menumbuhkan penghormatan terhadap nilai pluralism dan HAM. Pada akhirnya misi ini dapat menghasilkan pembangunan yang menyentuh masyarakat tanpa deskriminasi gender, etnis, agama dan memihak pada rakyat kecil dengan dilandasi penghormatan pada hak-hak asasi manusia HAM; meningkatkan kesadaran dan kualitas beragama dan toleransi antar umat beragama, menciptakan kepastian investasi serta kesadaran akan plarisme sehingga mendkung terciptanya suasana yang aman dan damai dalam pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan. 55

3. Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah Dalam Masa Transisi

Kepemimpinan Pada Senin, 6 Oktober 2014 Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah TapTeng berada dibawah kepemimpinan H. Sukran Jamilan Tanjung selaku pelaksana Bupati karena Bupati sebelumnya Raja Bonaran Situmeang, SH M.Hum tersandung permasalahan hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi KPK. Tepat pada tanggal 9 April 2015, Jabatan Pelaksana Tugas Plt Bupati Tapanuli Tengah resmi dipundak pria kelahiran Sibolga, 4 Maret 1967 ini setelah Gubernur Sumatera Utara menyerahkan SK Menteri Dalam Negeri Mendagri setelah Bupati sebelumnya, Raja Bonaran Situmeang diberhentikan sementara. Kewenangan bagi seorang Pelaksana tugas Plt seperti yang kini dipundak H Sukran Jamilan Tanjjung, Ada dua produk hukum yang dijadikan dasar untuk melihat kewenangan seorang kepala daerah dengan status Plt atau Pj. Pertama, sesuai Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Kedua, Peraturan Pemerintah No. 49 tahun 2008 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. ayat 1 : Penjabat kepala daerah atau pelaksana tugas kepala daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 130 ayat 1 dan ayat 3, serta Pasal 131 ayat 4, atau yang diangkat untuk mengisi kekosongan jabatan kepala daerah karena mengundurkan diri untuk mencalonkandicalonkan menjadi calon kepala 56 daerahwakil kepala daerah, serta kepala daerah yang diangkat dari wakil kepala daerah yang menggantikan kepala daerah yang mengundurkan diri untuk mencalonkandicalonkan sebagai calon kepala daerahwakil kepala daerah dilarang : a. melakukan mutasi pegawai; b. membatalkan perijinan yang telah dikeluarkan pejabat sebelumnya danatau mengeluarkan perijinan yang bertentangan dengan yang dikeluarkan pejabat sebelumnya; c. membuat kebijakan tentang pemekaran daerah yang bertentangan dengan kebijakan pejabat sebelumnya; dan d. membuat kebijakan yang bertentangan dengan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan dan program pembangunan pejabat sebelumnya. Ayat 2 : Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat dikecualikan setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri Dalam Negeri. Berdasarkan Peraturan tersebut jelaslah bahwa kewenangan seorang pejabat sementara kepala daerah atau pelaksana tugas kepala daerah sangat terbatas terutama pelarangan untuk empat 4 hal tersebut diatas, sebagaimana yang diatur dalam pasal 132A ayat 1. Seorang pejabat kepala daerah sementara atau pelaksana tugas dapat melaksanakanmelanggar ketentuan ini jika mendapat persetujuan tertulis dari Menteri Dalam Negeri sesuai pada Ayat 2 pasal yang sama. 57

4. ISU STRATEGIS KABUPATEN TAPANULI TENGAH