Memimpin Pada Masa Transisi Kesalahan Umum Masa Transisi

24 • Timbulkan persepsi perubahan menimbulkan manfaat untuk menggalang dukungan • comfort zone Zona Aman • para pengikut tak punya respek pada pimpinannya • kecemasan seorang atasan • perubahan bisa berarti kehilangan sesuatu • perubahan menuntut tambahan komitmen • terperangkap tradisi

6.4.3 Memimpin Pada Masa Transisi

Memimpin di masa transisi merupakan salah satu tanggung jawab kepemimpinan yang sangat penting dan sulit. Kemampuan memimpin di masa transisi menunjukkan esensi kepemimpinan yang sebenarnya hal-hal lain di luar itu hanyalah prioritas kedua belaka. Faktor pendukung sukses masa transisi : • Sense of urgency : live or die Rasa keterdesakan • Everybody is important Mementingkan semua sumber daya ketenagakerjaan • Clear direction Arahan secara langsung 25 • Encourage employess Memberi anjuran terhadap karyawan • Rewards PengahargaanHadiahBonus • Connect to and support from stakeholders Menjalin dukungan dari instansi berkebijakan • Sufficient energy Sumberdaya yang berkecukupan

6.4.4 Kesalahan Umum Masa Transisi

Beberapa poin yang berkenaan dengan kesalahan pada masa transisi yang harus dihindari seorang pemimpin dalam sebuah wadah organisasi kerja adalah: • Business as usual Membiasakan setiap urusan • Work alone Bekerja sendiri tidak koopertatif • More emergents than planned strategy Bertindak secara dadakan daripada merancang strategi • Put employees in marginal position Menempatkan karyawan dalam posisi yang tidak sesuai • Too much flexibility Terlalu banyak fleksibilitas kelenturan • Fix but not change Memperbaiki tapi tidak mengubah • Weak, coward, risk averse Lemah, pengecut dan tamak 26

7. PEMERINTAH DAERAH

Keberadaan pemerintahan daerah secara tegas dijamin dan diatur dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Pasal 18 ayat 1 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara tegas menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang. Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa yang dimaksud dengan pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dari pengertian tersebut ada beberapa kata kunci yang perlu kita pahami, yaitu: a. Penyelenggaraan urusan pemerintahan Urusan pemerintahan yang diselenggarakan oleh pemerintahan daerah mencakup semua urusan pemerintahan kecuali beberapa urusan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat, yaitu kewenangan dalam