MANAJEMEN RISIKO Lanjutan III. Profil Risiko Lanjutan Risiko Hukum Lanjutan Risiko Kepatuhan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2013 dan 2012 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 102

41. MANAJEMEN RISIKO Lanjutan III. Profil Risiko Lanjutan

6. Risiko Hukum Lanjutan

Dengan adanya biro tersebut, maka Bank memiliki kebijakan hukum dan standar dokumen hukum baku yang terkait dengan produk atau fasilitas perbankan yang ditawarkan oleh Bank kepada masyarakat, dimana kebijakan hukum dan standar dokumen hukum dimaksud dibuat dengan mengacu kepada ketentuan peraturan perundangan yang berlaku serta memperhatikan kepentingan aspek yuridis dari Bank. Selain itu, Biro Hukum Bank juga memiliki fungsi litigasi yang salah satu tugasnya adalah menangani setiap permasalahan hukum yang terkait dengan litigasi agar risiko hukum yang mungkin timbul dapat diminimalisasi. Pengelolaan risiko hukum dilakukan dengan memantau perkembangan kasus-kasus hukum yang terjadi dan mengambil lesson learnt dari kasus-kasus tersebut. Penanganan kasus hukum yang dilakukan pada Bank senantiasa memperhitungkan potensi kerugian baik atas penyelesaian kasus secara musyawarah mufakatdamai ataupun melalui jalur pengadilan. Bank juga memberikan perhatian khusus atas kasus hukum yang berpotensi menimbulkan kerugian secara signifikan.

7. Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan merupakan risiko akibat Bank tidak mematuhi danatau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Dalam menjalankan kegiatan usaha pada industri perbankan, Bank diwajibkan untuk selalu tunduk terhadap peraturan perbankan yang diterbitkan baik oleh Bank Indonesia maupun Pemerintah. Selain itu, Bank juga wajib tunduk kepada beberapa ketentuan lainnya seperti: peraturan yang mengatur Penjaminan Simpanan, Perseroan Terbatas, Perpajakan dan peraturan di bidang pasar modal BAPEPAM-LK dan Bursa Efek. Pada umumnya, risiko kepatuhan melekat pada sebuah perseroan terbatas yang terkait erat pada peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, yang mengatur kewajiban Bank sebagai sebuah lembaga perbankan, seperti: risiko kredit terkait dengan ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPMM; Kualitas Aktiva Produktif; Pembentukan Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai CKPN; Batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK; penerapan tata kelola yang baik GCG; dan risiko lain yang terkait dengan ketentuan tertentu. Ketidakmampuan Bank untuk mengikuti dan mematuhi seluruh peraturan perundangan yang terkait dengan kegiatan usaha Bank dapat berdampak buruk terhadap kelangsungan usaha Bank. Bank melakukan identifikasi dan pengelolaan risiko kepatuhan sejak awal dengan memberikan advis kepada unit bisnis dan unit operasional dalam hal pengembangan produk danatau aktivitas baru dan secara aktif melakukan penilaian terhadap kebijakan Pedoman dan Prosedur Internal yang dimiliki oleh Bank untuk memastikan bahwa seluruh peraturan eksternal telah diakomodasi sedemikian rupa dan selanjutnya untuk dipatuhi dalam pelaksanaannya. Bank memantau perkembangan eksposur risiko kepatuhan setiap bulan dan menyampaikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris melalui Laporan Profil Risiko Bank. Bank juga menetapkan strategi mitigasi risiko atas setiap kejadian risiko kepatuhan yang perlu mendapat perhatian khusus. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2013 dan 2012 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 103 41. MANAJEMEN RISIKO Lanjutan

III. Profil Risiko Lanjutan 7. Risiko Kepatuhan Lanjutan

Selanjutnya, Bank memiliki perangkat media online untuk menyampaikan sosialisasi semua peraturan yang berlaku kepada seluruh jajaran Bank sehingga setiap unit kerja terkait dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan peraturan Bank.

8. Risiko Stratejik