MANAJEMEN RISIKO Lanjutan III. Profil Risiko Lanjutan Risiko Kredit Lanjutan b Risiko kredit konsentrasi Lanjutan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2013 dan 2012 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 90

41. MANAJEMEN RISIKO Lanjutan III. Profil Risiko Lanjutan

1. Risiko Kredit Lanjutan b Risiko kredit konsentrasi Lanjutan

3 Lini ketiga melibatkan audit internal dan pengendalian internal, yang secara independen bertugas untuk melakukan pemeriksaan terhadap kepatuhan, kecukupan dan efektifitas proses manajemen risiko kredit. Untuk mempercepat proses pemberian kredit, Bank mengimplementasikan aplikasi Credit Risk Rating CRR sebagai suatu perangkat untuk melakukan penilaian awal terhadap kemungkinan kemampuan bayar kegagalan bayar debitur atas permohonan kreditnya di masa mendatang yang dideskripsikan melalui perolehan rating debitur. Untuk memfasilitasi penilaian risiko dari debitur Korporasi, Non Korporasi RetailUsaha Kecil MenengahUKM dan Mikro Kredit Wira UsahaKWU, Bank melakukan pemantauan terhadap seluruh aspek dari debitur dan sektor industrinya. Satuan Kerja Manajemen Risiko SKMR melakukan pemantauan terhadap kualitas kinerja dari debitur secara sampling khususnya debitur inti Bank dengan melakukan review independen secara periodik semester dan pemantauan portofolio yang dimiliki Bank secara berkesinambungan. Informasi yang relevan disampaikan kepada unit bisnis untuk mendukung pelaksanaan penilaian risiko kredit Bank. Bank mengukur dan memantau risiko kredit untuk setiap debitur baik secara individual maupun obligor, sektor ekonomi, sektor geografi, maupun seluruh portofolio kredit. Bank telah menetapkan standar dan prosedur untuk mendukung terciptanya suatu proses pemberian kredit yang mempertimbangkan risiko dan perolehan hasil. Jaminan dan perlindungan kredit lainnya Nilai dan jenis jaminan yang dibutuhkan tergantung pada penilaian risiko kredit dari debiturcounterparty. Kebijakan dan pedoman tentang jenis jaminan dan parameter penilaian jaminan telah diimplementasikan Bank. Umumnya agunan diperlukan dalam setiap pemberian kredit sebagai sumber terakhir pelunasan kredit secondary source of repayment dan sebagai salah satu bentuk mitigasi risiko kredit jika debiturcounterparty gagal bayar macet. Sumber utama pelunasan kredit adalah dari hasil usaha debitur. Agunan yang dapat diterima oleh Bank dibagi atas 2 dua kelompok besar yaitu: 1 Agunan tunai, yaitu deposito tabunganrekening girosetoran margin dana tunai yang diblokir atau dibukukan pada rekening penampungan yang disimpan serta dicatat pada Bank dan Stand-By LC yang diterbitkan oleh bank berperingkat prime bank; 2 Agunan non tunai yaitu agunan yang tidak termasuk dalam jenis jaminan seperti pada agunan tunai di atas. Kualitas kredit per golongan aset keuangan Kualitas kredit aset keuangan dikelola oleh Bank dengan menggunakan pedoman dari Bank Indonesia. Kualitas kredit berdasarkan golongan aset yang memiliki risiko kredit mengacu pada hasil penilaian dari lembaga pemeringkat eksternal yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Bank memiliki kebijakan untuk mengelola kinerja kualitas kredit debitur. Hal ini akan memudahkan fokus manajemen risiko dalam mengendalikan eksposur risiko kredit yang dimiliki Bank CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2013 dan 2012 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 91

41. MANAJEMEN RISIKO Lanjutan III. Profil Risiko Lanjutan