273
sekedar memperlihatkan
siapa berteman dengan siapa, tetapi juga
memberikan kontrol yang lebih terhadap
isi dan
hubungan. Jejaring
sosial mulai
menjadi bagian dari strategi internet bisnis
sekitar tahun 2005 ketika Yahoo meluncurkan Yahoo 360°. Pada
bulan Juli 2005, News Corporation membeli MySpace, diikuti oleh ITV
UK membeli Friends Reunited pada Desember 2005. Diperkirakan
ada lebih dari 200 situs jejaring sosial menggunakan model jejaring
sosial ini. Berikut adalah beberapa jejaring
sosial yang tersedia di web:
Gambar 1. Beberapa Social Network yang Ada contrib.andrew.cmu.edu
b. Layanan dan Dampak Social Network
Banyak layanan jejaring sosial berbasiskan
web yang
menyediakan kumpulan cara yang beragam bagi pengguna untuk
dapat berinteraksi seperti chat, messaging,
email, video,
chat suara, berbagi file, blog, diskusi
grup, dan lain-lain. Umumnya jejaring
sosial memberikan
layanan untuk membuat biodata dirinya.
Pengguna dapat
mengunggah foto dirinya
dan dapat
menjadi teman
dengan pengguna
lainnya. Beberapa
jejaring sosial
memiliki fitur
tambahan seperti pembuatan grup untuk
dapat saling
berbagi didalamnya.
Saat ini situs-situs pertemanan di dunia maya semakin manjamur
dan sudah seperti gaya hidup tersendiri
masyarakat modern.
Namun ternyata hubungan sosial yang terbentuk melalui situs-situs
pertemanan seperti Facebook atau Friendster perlu diwaspadai. Salah
satu
riset dari
Inggris mempublikasikan sebuah hasil
yang cukup
mencengangkan. Situs-situs pertemanan tersebut
memiliki dampak
buruk bagi
kesehatan jika sampai mencandu. Penelitian yang dipublikasikan di
Biologist, jurnal
terbitan The
Institute of Biology, Inggris, oleh Dr.
Aric Sigman
memberikan gambaran
bahwa kebiasaan
bergaul melalui situs pertemanan tersebut berpotensi mengurangi
kegiatan sosialisasi antar manusia
274
di kehidupan nyata. Hal inilah yang kemudian akan berdampak
pada sisi-sisi biologis manusia. Sigman
yang memperhatikan
gejala sosial seperti ini sejak tahun 1987 menilai bahwa interaksi
antar manusia secara langsung kian menurun. Hal ini lebih
disebabkan oleh berkembangnya teknologi, seperti email dan SMS
yang lebih disukai sebagai alat interaksi pengganti diri. Terlebih
kini sudah ada situs pertemanan yang semakin menjamur yang
semakin membelenggu manusia dalam kesenangan pribadi yang
individual. Menurut Sigman situs- situs pertemanan tersebut bukan
menjadi alat untuk mempertinggi sebuah hubungan, namun malah
menggantikan hubungan sosial yang telah ada.
Dari beberapa dampak buruk yang telah disebutkan, yang paling
berbahaya
adalah perubahan
kondisi mental. Contoh kasus nyata adalah tahun 2009 situs
pertemanan Facebook
mampu membuat Edward Richardson, pria
asal London, membunuh istrinya hanya gara-gara hal sepele, yakni
mengetahui bahwa
mantan istrinya mengganti status ”single”
pada Facebooknya. Kejadian ini merupakan
bentuk bagaimana
bahasa virtual ternyata sudah mampu mempengaruhi kondisi
kejiwaan seseorang. Hal yang paling utama menurut
Sigman adalah penggunaan media elektronik untuk berkomunikasi
dengan
sesama justru
malah mengurangi
makna pentingnya
komunikasi itu
sendiri. Kemampuan sosialisasi manusia
makin tergerus, begitu juga dalam memahami bahasa tubuh lawan
bicara. ”Ini mungkin mekanisme evolusioner yang menunjukkan
kepada kita bahwa hadir bersama dalam satu wilayah geografis itu
lebih bermanfaat,” ungkapnya. Sigman menandaskan, ”Pasti ada
perbedaan antara kehadiran nyata dan penampakan secara
virtual” dailymagz.com
5. Metodologi Penelitian
Pendekatan penelitian
yang digunakan
adalah penelitian
kualitatif, yaitu penelitian yang bersifat
deskriptif dan
menggunakan analisis
dengan pendekatan induktif.
Fokus penelitian
ini adalah
pemanfaatan online social network dalam pembelajaran, khususnya
pembelajaran matematika
dan pembelajaran pada umumnya bagi
siswa-siswa SMA
di Daerah
Istimewa Yogyakarta. Populasi penelitian ini adalah
seluruh siswa SMA di DIY, dengan pengambilan sampel secara acak.
Dari seluruh SMA yang ada di DIY dipilih
15 sekolah
dari tiga
kabupaten dan satu kotamadya. Dari
masing-masing sekolah
dipilih dua siswa untuk mengikuti kegiatan yang telah dirancang
guna mendapatkan data yang dibutuhkan.
Instrumen
pengumpul data
meliputi lembar
angket dan
wawancara langsung
dengan siswa.
Teknik analisis data dilakukan secara
deskriptif berdasarkan
data-data yang diperoleh dari hasil penelitian yang melibatkan 25
sampel penelitian. Data berasal dari angket, hasil wawancara, dan
data hasil pekerjaan maupun tulisan yang dibuat siswa.
6. Hasil Penelitian
dan Pembahasan