Layanan dan Dampak Social Network

274 di kehidupan nyata. Hal inilah yang kemudian akan berdampak pada sisi-sisi biologis manusia. Sigman yang memperhatikan gejala sosial seperti ini sejak tahun 1987 menilai bahwa interaksi antar manusia secara langsung kian menurun. Hal ini lebih disebabkan oleh berkembangnya teknologi, seperti email dan SMS yang lebih disukai sebagai alat interaksi pengganti diri. Terlebih kini sudah ada situs pertemanan yang semakin menjamur yang semakin membelenggu manusia dalam kesenangan pribadi yang individual. Menurut Sigman situs- situs pertemanan tersebut bukan menjadi alat untuk mempertinggi sebuah hubungan, namun malah menggantikan hubungan sosial yang telah ada. Dari beberapa dampak buruk yang telah disebutkan, yang paling berbahaya adalah perubahan kondisi mental. Contoh kasus nyata adalah tahun 2009 situs pertemanan Facebook mampu membuat Edward Richardson, pria asal London, membunuh istrinya hanya gara-gara hal sepele, yakni mengetahui bahwa mantan istrinya mengganti status ”single” pada Facebooknya. Kejadian ini merupakan bentuk bagaimana bahasa virtual ternyata sudah mampu mempengaruhi kondisi kejiwaan seseorang. Hal yang paling utama menurut Sigman adalah penggunaan media elektronik untuk berkomunikasi dengan sesama justru malah mengurangi makna pentingnya komunikasi itu sendiri. Kemampuan sosialisasi manusia makin tergerus, begitu juga dalam memahami bahasa tubuh lawan bicara. ”Ini mungkin mekanisme evolusioner yang menunjukkan kepada kita bahwa hadir bersama dalam satu wilayah geografis itu lebih bermanfaat,” ungkapnya. Sigman menandaskan, ”Pasti ada perbedaan antara kehadiran nyata dan penampakan secara virtual” dailymagz.com

5. Metodologi Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bersifat deskriptif dan menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Fokus penelitian ini adalah pemanfaatan online social network dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika dan pembelajaran pada umumnya bagi siswa-siswa SMA di Daerah Istimewa Yogyakarta. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMA di DIY, dengan pengambilan sampel secara acak. Dari seluruh SMA yang ada di DIY dipilih 15 sekolah dari tiga kabupaten dan satu kotamadya. Dari masing-masing sekolah dipilih dua siswa untuk mengikuti kegiatan yang telah dirancang guna mendapatkan data yang dibutuhkan. Instrumen pengumpul data meliputi lembar angket dan wawancara langsung dengan siswa. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif berdasarkan data-data yang diperoleh dari hasil penelitian yang melibatkan 25 sampel penelitian. Data berasal dari angket, hasil wawancara, dan data hasil pekerjaan maupun tulisan yang dibuat siswa.

6. Hasil Penelitian

dan Pembahasan 275 Pelaksanaan penelitian dilakukan bulan Mei 2009 dengan melibatkan 25 orang siswa SMA kelas XI dari berbagai SMA di DIY.

a. Deskripsi Data

Hasil pelaksanaan kegiatan disajikan pada tabel berikut: Tabel 1. Data Penelitian No Pernyataan Hasil Jumlah Persentase 1 Penggunaan internet Sering Kadang-kadang Belum pernah 16 9 - 64 36 2 Tujuan akses internet email Chatting Mencari berita Mencari bahan pelajaran Akses social network 19 10 18 19 20 76 40 72 76 80 3 Tempat akses internet Rumah Sekolah Warnet Ponsel Lainnya 10 6 12 5 5 40 24 48 20 20 4 Akun internet Email Blog Facebook Friendster Lainnya Plurk, Twitter, e-gold, Liberty, Forum, Reserve, dll 25 9 17 20 3 100 36 68 80 12 5 Kesulitan saat menggunakan internet Tempat akses Cara penggunaan Biaya Lainnya loading, keamanan, bandwith 9 5 9 3 36 20 36 12 6 Pengetahuan siswa tentang internet sebagai media social network Ya Tidak 24 1 96 4 7 Social network yang diketahui Facebook Friendster Twitter Plurk Lainnya 18 23 2 2 - 72 92 8 8 - 8 Minat siswa menggunakan internet untuk social network Ya Tidak 25 - 100 - 9 Pengetahuan siswa tentang internet sebagai media pembelajaran Ya Tidak 25 - 100 - 10 Minat siswa menggunakan internet untuk media pembelajaran Ya Tidak 25 - 100 - Berdasarkan data di atas, sebagian besar siswa 64 sering menggunakan internet dalam keseharian mereka. Hanya beberapa siswa saja 36 yang kadang-kadang menggunakan