Simpulan Simpulan dan Rekomendasi

269 dalam melaksanakan pembelajaran matematika. 2. Pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Dari temuan ini dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran matematika, guru dapat menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT. 3. Untuk dapat melaksanakan pembelajaran matematika yang menggambarkan karakteristik pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, antara lain sebagai berikut: a. Siswa belajar dalam kelompok beranggota 3-5 orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5. Pengelompokkan siswa secara hiterogen antara siswa yang tinggi, sedang, ataupun kurang kemampuannya. b. Titik awal pembelajaran adalah pengajuan permasalahan atau mengajuan sebuah pertanyaan atau pemberian materi dari guru yang akan dipelajari diselesaikan didiskusikan siswa dalam kelompok. c. Siswa berpikir bersama, menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban itu. d. Siswa yang menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas adalah siswa yang dipanggil nomornya oleh guru. e. Siswa harus terlibat secara interaktif, menjelaskan, dan memberikan alasan pekerjaanya memecahkan masalah, memahami pekerjaan temannya, dan menjelaskan dalam diskusi kelas. f. Guru memberikan penghargaan kepada masing-masing kelompok diskusi. Secara umum dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

b. Rekomendasi

Perlu adanya dukungan penuh kepada guru yang menyelenggarakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Daftar Pustaka ----. Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. Jakarta: BSNP Arief S Sadiman Dr., dkk. 1986. Media Pendidikan Jakarta: CV. Rajawali. Ari Samadhi T.M.A. Pembelajaran Aktif Active Learning. http:eng.unri .ac.iddownloadteachingimprovementBK2_TeachLearn_2 Active20 learning_5.doc. Diakses tanggal 19 Desember 2008. Bell, Frederick H. 1978. Teaching and Learning Mathematics in Secondary Schools Dubuque, Iowa: Wim .C. Brown Company Publishers. 270 Eileen Veronica Hilke. 1990. Cooperative Learning Indiana: Phi Delta Kappa Educational Fondation Fahruddin Kurnia. 2007. Strategi Pembelajaran Matematika. http:members. lycos.co.uklinkmatematikasilabusmakalah.pdf. Diakses pada tanggal 16 Desember 2008 Hair et al. 1998. Multivariate Data Analysis. Prentice Hall, New York, USA Hollands Roy. 1993. Kamus Matematika, terjemahan Naipospos Hutahuruk Jakarta ; Penerbit Erlangga. Herman Hudoyo. 1979. Pengembangan Kurikulum Matematika Pelaksanaannya di Depan Kelas. Surabaya : Usaha Nasional Irwing Allan Dodes. 1964. Mathematics a Liberal Arts Approach. New York: Hayden Book Company, Inc. Muhibbin Syah. 1997. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Popham W James. 1981. Model Educational Measurement. Englewood Cliffs: Prentice-Hall Resnick Lauren B. dan Ford Wendy W. 1981. The Psychology of Mathematics For Instruction. New Jersey : Lawrence Erlbaum Associates, Publishers Saifudin Azwar. 2000. Penyusunan skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Soedjadi R.Tth. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia Konstalasi keadaan masa kini menuju harapan masa depan. Jakarta: Direktorat Pendidikan Tinggi Deppenas Sumadi Suryabrata. 2000. Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Jakarta: Andi Robert J. Stahl. 1994. Cooperative Learning Social Studies. New york: Addison Wesley Wheeler Ruric E. 1977. Modern Mathematics an Elementary Approach. Fourth Edition. California Wadsworth Publishing Company, Inc. www.wordreference.comEnglishdefinition.asp.en = mathematical