pihak tidak berkenaan dengan perjanjian yang mengandung unsur penipuan dimaksud, pihak lainnya dapat membatalkan. Maksudnya pihak yang merasa
dirinya dirugikan atas penipuan tersebut dapat melakukan upaya pembatalan, dan tidak batal dengan sendirinya null and void.
77
Perjanjian tersebut dikatakan sah apabila memenuhi syarat-syarat yang termuat dalam pasal 1320 KUHPerdata dan dalam pelaksanaannya
memperhatikan pasal 1338 KUHPerdata yag mengandung asas pokok hukum perjanjian.
E. Saat Lahirnya Perjanjian
Menurut ajaran yang paling tua, haruslah dipegang teguh tentang adanya suatu persesuaian kehendak antara kedua belah pihak. Apabila kedua kehendak itu
berselisih tak dapatlah lahirnya suatu perjanjian. Menurut asas konsensualisme, suatu perjanjian lahir pada detik tercapainya
kesepakatan atau persetujuan antara kedua belah pihak mengenai hal-hal yang pokok dari apa yang menjadi obyek perjanjian. Sepakat adalah suatu persesuaian
paham dan kehendak antara dua pihak tersebut. Apa yang dikehendaki oleh pihak yang satu, adalah juga yang dikehendaki oleh pihak yang lain, meskipun tidak
sejurusan tetapi secara timbal balik. Kedua kehendak itu bertemu satu sama lain.
78
Terdapat beberapa teori mengenai waktu kapan terjadinya kesepakatan:
79
1. Teori pernyataan Uitingstheorie
77
Abdulkadir Muhammad, Op.cit. hal 102.
78
Subekti, Op.cit., hal 26.
79
J. Satrio, Op.cit., hal 180.
Universitas Sumatera Utara
Menurut teori ini, perjanjian telah ada pada saat telah ditulis surat jawaban penerimaanakseptasi. Pasa saat ini kehendak dari orang yang menawarkan
dengan akseptor saling bertemu.
2. Teori Pengiriman Verzendtheorie
Teori ini menyatakan bahwa saat pengiriman jawaban akseptasi adalah saat lahirnya perjanjian. Tanggal cap pos dapat digunakan sebagai dasar, sebab
sejak saat surat tersebut dikirimkan, akseptor tidak mempunyai kekuasaan lagi atas surat tersebut.
3. Teori Pengetahuan Vememingsthorie
Dalam teori ini disebutkan bahwa perjanjian timbul pasa saat jawaban akseptasi diketahui oleh orang yang menawarkan.
4. Teori Penerimaan Ontavangstheorie
Saat diterimanya jawaban menjadi patokan saat lahirnya kesepakatan Teori ini tidak mempersalahkan apakah surat tersebut dibuka atau dibiarkan tidak
dibuka, namun yang terpenting adalah surat tersebut sampai pada alamat si penerima surat. Selanjutnya oleh Pitlo ditambahkan lagi teori yang lain yakni:
80
5. Teori Pengetahuan yang Obyektif Geobjectiveer Devemrmingsteorie
Kesepakatan lahir saat yang menawarkan secara obyektif mengetahuai atau menurut akal sehat dapat menganggap bahwa akseptor telah mengetahui atau
telah membaca surat penawaran.
6. Teori Kepercayaan Vertrouwenstheorie
Kesepakatan dianggap telah terjadi pada saat akseptor percaya bahwa tawarannya itu betul yang dimaksud.Apabila disimpulkan dari pasal 1320
KUHPerdata, yaitu pasal yang mengatur tentang syarat sahnya suatu perjanjian, maka dapat diketahui bahwa hukum perjanjian yang dianut dari BW
adalah asas konsensualisme. Artinya bahwa untuk melahirkan suatu perjanjian cukup dengan kata sepakat saja, dan bahwa perjanjian itu sudah dilahirkan
pada saat atau detik tercapainya consensus dimaksud. Pada detik tersebut sudah jadi dan mengikat, dan bukan pada detik-detik sesudah atau sebelum
tercapainya consensus. Kehendak ini haruslah dinyatakan. Kehendak atau keinginan yang disimpan didalam hati tidak mungkin diketahui oleh pihak lain
dank arena nya tidak mungkin melahirkan perjanjian.
80
Purwahid Patrik, 1 Dasar-Dasar Hukum Perikatan, Mandar Maju, Bandung, 1994, hal. 57.
Universitas Sumatera Utara
Faktor atau unsur manakah dari suatu perjanjian yang menjadikan para pihak terikat, apakah kehendak atau pernyataannya? Bila ditinjau dari sudut
pandang ini , beberapa teori yang berkaitan, yaitu:
81
a. Teori Kehendak Wilstheorie
Menurut teori ini perjanjian mengikat apabila kedua belah pihak telah saling bertemu dan perjanjian mengikat atas dasar bahwa kehendak
para pihak patut untuk dihormati. Sehingga pada prinsipnya suatu persetujuan yang tidak didasarkan atas suatu kehendak yang benar
adalah tidak sah.
b. Teori Pernyataan
Dalam teori ini yang menjadi patokan adaah apa yang ditanyakan oleh seseorang. Bila pernyataan kedua belah pihak sudah saling bertemu,
maka perjanjian sudah terjadi dan karenanya mengikat para pihak.
c. Teori Kepercayaan
Teori ini merupakan perbaikan dari teori kehendak dan teori kepercayaan. Dalam teori ini dinyatakan bahwa sepakat terjadi kalau
pernyataan kedua belah pihak menurut ukuran normal saling membangkitkan kepercayaan bahwa antara mereka telah terjadi
sepakat yang sesuai dengan kehendak para pihak. Pada prinsipnya yang menjadi patokan adalah kepercayaan yang dibangkitkan karena
kepercayaan pihak lainnya.
Menurut ajaran yang lazim dianut sekarang, perjanjian harus dianggap lahir pada saat pihak yang melakukan penawaran offerte menerima jawaban
yang termaktub dalam surat tersebut, sebab detik itulah yang dapat dianggap sebagai detik lahirnya kesepakatan. Bahwasanya ia tidak membaca isi surat
tersebut maka itu adalah tanggungannya sendiri.
82
Menurut Wirjono Prodjodikoro Ontvangs theorie dan vernentings theorie dapat dikawinkan demikian rupa, yaitu dalam keadaan biasa perjanjian harus
dianggap terjadi pada saat surat penerimaan sampai pada alamat penawar
81
J. Satrio. 2 Op.cit., hal 139.
82
Subekti, Op.cit., hal 28.
Universitas Sumatera Utara
Ontvangs theorie, tetapi pada keadaan luar biasa kepada sipenawar mungkin dapat mengetahui bentuk isi surat penerimaan pada sampai surat itu sampai pada
alamatnya, melainkan pada waktu beberapa hari kemudian, misalnya karena berpergian atau karena sakit keras.
83
F. Akibat Perjanjian