Strategi Pemberdayaan Ekonomi Pemberdayaan Ekonomi

pemimpin yang kuat komitmen pribadinya terhadap tercaapainya tujuan strategi holistic tersebut, yakni untuk : a. Menentukan arah nilai organisasi, energy dan proses menuju strategi. b. Memelihara integritas organisasi yang didukung oleh institusional leadership. 3. Keterllibatan badan publik dan organisasi sosial secara terpadu, maka memerlukan suatu pedoman untuk memfungsikan organisasi yang bertugas antara lain : a. Membangun dan memelihara perspektif menyeluruh b. Melaksanakan rekutmen dan pengembangan pimpinan kelembagaan, dan c. Membuat mekanisme kontrol untuk mengatur saling berkaitan antara organisasi formal dan informal melalui system management startegis. Dengan demikian strategi itu diperlukan keterlibatan banyak ahli yang bekerja secara professional sesuai dengan bidangnya masing- masinng. Maka pola strategi pemberdayaan masyarakat haruslah mencapai berbagai aspek dengan memperhatikan hal, nilai, dan keyakinan yang harus dihormati dan harus disertai kesadaran bahwa tujuan akhir dan perubahan yang dilakukan adalah untuk memperbaiki tingkat kesejahteraan masyarakat, bukan sekedar menaikkan pendapatan satu kelompok saja 12

4. Pendekatan dalam Pemberdayaan Ekonomi

Pendekatan pemberdayaan ekonomi dapat dibagi pada tiga pendekatan, yaitu : 13 a Pendekatan yang memandang masyarakat yang menjadi sasaran proses diffusi. b Pendekatan dilakukan dengan memberikan ransangan dan motivasi kepada masyarakat yang dijadikan sasaran diffusi untuk memikirkan problem dan menemukan pemecahan yang terbaik untuk problem yang mereka hadapi, jadi sasaran diperlakukan sebagai subyek sasaran. c Kombinasi dari pendekatan di atas, pada pendekatan ini masyarakat selain dipandang sebagai kelompok manusia yang perlu dituntun kejalan yang tepat, juga diberi kesempatan yang luas untuk memikirkan dan merancang pengembangan potensi mereka sendiri. 12 Ibid 13 Lili Bariadi, dkk., Zakat dan Wirausaha Jakarta : CED Center for Enterpreneurship Devlopment, 2005, h.62

C. Pemberdayaan Entrepreunership

1. Pengertian Entrepreneurship

Istilah kewirausahaan berasal dari terjemahan entrepreneurship, yang dapat diartikan sebagai “the backbone of economy”, yaitu pengendali perekonomian suatu bangsa. Secara epistemologi, kewirausahaan merupakan nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha atau proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan berbeda. Pandangan ahli ekonomi, wirausaha adalah orang yang mengombinasikan faktor-faktor produksi seperti sumber daya alam, tenaga kerja, material, dan peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya. Wirausaha juga merupakan orang yang memperkenalkan perubahan-perubahan, inovasi dan perbaikan produksi lainnya. Dengan kata lain wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang yang mengorganisasikan faktor-faktor produksi, sumber daya alam, tenaga, modal, dan keahlian untuk tujuan memproduksi barang dan jasa. 14 Marzuki Usman bahwa wirausaha adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan dan mengombinasikan sumber daya seperti keuangan, material, tenaga kerja, keterampialan untuk menghasilkan produk, proses prosuksi bisnis dan organisasi usaha baru. Wirausaha seorang yang 14 Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses, Jakarta : Salemba Empat,2008,h.15 memiliki kombinasi unsur-unsur internal yang meliputi, visi, komunikasi, optimisme, dorongan, semangat, dan kemampuan memanfaatkan peluang usaha. 15 Bagi Thommas W. Zimmerer kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan upaya untuk memanfaatkan peluang yang dihadapi setiap hari. Kewirausahaan merupakan gabungan dari kreativitas, inovasi, dan keberanian menghadapi risiko yang dilakukan dengan cara kerja keras untuk membentuk dan memelihara usaha baru. Kreativitas diartikan sebagai kemampuan mengembangkan ide-ide dan menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan dan menghadapi peluang. Sedangkan Inovasi, diartikan sebagai kemampuan menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan. 16 Richard Cantillon mengatakan bahwa wirausaha adalah orang yang spesialis dalam mengambil resiko. Pekerja yang ‘yakin’ bekerja dengan membeli output untuk maksud menjualnya kembali sebelum para consumer menyadari berapa besar harga yang pantas bagi mereka untuk membayarnya. Para pekerja ini menerima pemasukan yang terjamin sekurangnya dalam jangka pendek, sementara wirausaha memikul resiko yang disebabkan oleh fluktuasi dan di pasar konsumsi. Istilah wirausaha merupakan sebutan bagi para pedagang yang membeli barang di daerah-daerah yang kemudian menjualnya dengan harga yang tak pasti. 17 Seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat mengembangkan 15 Ibid, h.16 16 Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses, h.16 17 Mark Casson, Entrepreneurship Teori Jejaring Sejarah , Jakarta : Rajawali Pers, 2012, h.8