Pendekatan dalam Pemberdayaan Ekonomi

memiliki kombinasi unsur-unsur internal yang meliputi, visi, komunikasi, optimisme, dorongan, semangat, dan kemampuan memanfaatkan peluang usaha. 15 Bagi Thommas W. Zimmerer kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan upaya untuk memanfaatkan peluang yang dihadapi setiap hari. Kewirausahaan merupakan gabungan dari kreativitas, inovasi, dan keberanian menghadapi risiko yang dilakukan dengan cara kerja keras untuk membentuk dan memelihara usaha baru. Kreativitas diartikan sebagai kemampuan mengembangkan ide-ide dan menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan dan menghadapi peluang. Sedangkan Inovasi, diartikan sebagai kemampuan menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan. 16 Richard Cantillon mengatakan bahwa wirausaha adalah orang yang spesialis dalam mengambil resiko. Pekerja yang ‘yakin’ bekerja dengan membeli output untuk maksud menjualnya kembali sebelum para consumer menyadari berapa besar harga yang pantas bagi mereka untuk membayarnya. Para pekerja ini menerima pemasukan yang terjamin sekurangnya dalam jangka pendek, sementara wirausaha memikul resiko yang disebabkan oleh fluktuasi dan di pasar konsumsi. Istilah wirausaha merupakan sebutan bagi para pedagang yang membeli barang di daerah-daerah yang kemudian menjualnya dengan harga yang tak pasti. 17 Seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat mengembangkan 15 Ibid, h.16 16 Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses, h.16 17 Mark Casson, Entrepreneurship Teori Jejaring Sejarah , Jakarta : Rajawali Pers, 2012, h.8 bakatnya melalui pendidikan. Mereka yang menjadi wirausaha adalah orang- orang yang mengenal potensi dan belajar mengembangkannya untuk menangkap peluang serta mengorganisasi usaha dalam mewujudkan cita-citanya. Oleh karna itu, untuk menjadi wirausaha yang sukses, memiliki bakat saja tidak cukup, tetapi juga harus memiliki pengetahuan mengenai segala aspek usaha yang akan ditekuninya. Dilihat dari perkembangannya, sejak awal abad ke-20, kewirausahaan sudah diperkenalkan di beberapa negara, misalnya di Belanda dikenal dengan “ondernemer” dan di Jerman dikenal dengan dengan “unternehmer”. Di beberapa negara, kewirausahaan memiliki banyak tanggung jawab, antara lain tanggung jawab dalam mengambil keputusan yang menyangkut kepemimpinan teknis, kepemimpinan organisasi dan komersial, penyediaan modal, penerimaan dan penanganan tenaga kerja, pembelian, pemasangan iklan, dan lain-lain. Kemudian, pada tahun 1950-an, pendidikan kewirausahaan mulai dirintis di beberapa negara seperti di Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan, sejak tahun 1970-an, banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan, menejemen usaha kecil atau menejemen usaha baru. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di AS memberikan pendidikan kewirausahaan. Di Indonesia, pendidikan kewirausahaan masih terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu. 18 Pada mulanya kewirausahaan berkembang dalam bidang perdagangan, namun kemudian diterapkan di berbagai bidang lain seperti industri, perdagangan, pendidikan, kesehatan, dan seperti institusi lainnya. Di bidang bisnis, misalnya, 18 Ibid, h.10