18
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum tentang Perlindungan Hukum
2.1.1 Pengertian Perlindungan Hukum
Perlindungan hukum terdiri dari 2 dua kata yaitu “perlindungan” dan “hukum”. Perlindungan berarti tempat berlindung;
hal perbuatan dan sebagainya memperlindungi.
8
Sedangkan, pengertian hukum menurut M.H Tirtaamidjaja menyatakan bahwa:
9
Himpunan peraturan yang dibuat oleh yang berwenang dengan tujuan untuk mengatur tata
kehidupan bermasyarakat yang mempunyai ciri memerintah dan melarang serta mempunyai sifat
memaksa dengan menjatuhkan sanksi hukuman bagi yang melanggarnya.
Perlindungan hukum merupakan gambaran dari bekerjanya
fungsi hukum untuk mewujudkan tujuan hukum, sehingga dapat memberikan
keadilan, kemanfaatan
dan kepastian
hukum. Perlindungan hukum dilekatkan pada suatu merek, sebagai obyek
yang terhadapnya terkait hak-hak perseorangan atau badan hukum. Tanpa adanya perlindungan hukum para pesaing dapat meniru merek
pihak lain tanpa harus mengeluarkan biaya.
8
Kamus Bahasa
Indonesia Online,
Definisi Perlindungan
diakses dari
. www.kamusbahasaindonesia.orgperlindunganmirip
pada tanggal 12 Januari 2016, pukul 13.00 WIB
9
C.S.T Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia., Jakarta: PN. Balai Pustaka, 1989, hlm. 38.
19 Perlindungan hukum yang diberikan kepada merek terkenal
meliputi perlindungan merek dalam maupun luar negeri sebagaimana tercantum dalam prinsip national treatment yang menyatakan bahwa:
1 Each member shall accord to the nationals of other members treatment no less favourable than that it
accords to its own nationals with regard to the protection of intellectual property, subject to the
exceptions already provided in, respectively, te Paris Convention 1967, the Berne Convention 1971, the
Rome Convention or the Treaty on Intellectual Property in Respect of Integrated Circuits. In respects
of performers, producers of phonograms and broadcasting organizations, this obligation only applies
in respect of the rights provided under this Agreement. Any member availing itself of the possibilities provided
in Article 6 of the Berne Convention 1971 or paragraph 1 b of Article 16 of the Rome Convention
shall make a notification as a foreseen in rhose provisions to the council for TRIPs.
Terjemahannya adalah: 1 Setiap anggota wajib memberikan kepada warga negara
lain perlakuan yang sama, tidak kurang menguntungkan dari yang diberikannya kepada warga negara sendiri
berkaitan dengan perlindungan kekayaan intelektual, tunduk pada Paris Convention 1967, Berne
Convention 1971, Konvensi Roma atau Perjanjian tentang HAKI Sirkuit Terpadu. Terkait dengan aktor,
produsen rekaman suara dan organisasi penyiaran, kewajiban ini hanya berlaku sehubungan dengan hak
yang diatur dalam perjanjian ini. Setiap anggota yang menggunakan ketentuan yang tercantum dalam Pasal 6
Konvensi Berne 1971 atau ayat 1 b Pasal 16 Konvensi Roma wajib menyampaikan pemberitahuaan
kepada Dewan TRIPs.
20 A. Zen Umar Purba mengemukakan alasan mengapa HKI perlu
dilindungi oleh hukum sebagai berikut:
10
1 Alasan yang “bersifat non ekonomis”, menyatakan
bahwa perlindungan hukum akan memacu mereka yang menghasilkan karya-karya intelektual tersebut
untuk terus melakukan kreativitas intelektual. Hal ini akan meningkatkan self actualization pada diri
manusia. Bagi masyarakat hal ini kan berguna untuk meningkatkan perkembangan hidup mereka.
2 Alasan yang “bersifat ekonomis”, adalah untuk
melindungi mereka yang melahirkan karya intelektual tersebut berarti yang melahirkan karya tersebut
mendapat keuntungan materiil dari karya-karyanya. Di lain pihak melindungi mereka dari adanya
peniruan, pembajakan, penjiplakan maupun perbuatan curang lainnya yang dilakukan oleh orang lain atas
karya-karya yang berhak.
Perlindungan hukum terhadap HKI diberikan dengan alasan 2 hal, pertama alasan non-ekonomis, HKI menghasilkan karya-karya
intelektual khususnya terkait dengan penciptaan suatu merek yang diciptakan oleh pengusaha atau pemilik merek terkenal sehingga
peniruan suatu merek terkenal menyebabkan kerugian bagi pemilik merek terkenal, kerugian secara non-ekonomis yang ditanggung
berupa menurunnya kreatifitas untuk membuat atau mendaftarkan mereknya sehingga dapat menurunkan kreatifitas manusia. kedua,
alasan ekonomis. Alasan ekonomis sebagai dasar diberikannya perlindungan hukum terhadap merek terkait dengan penggunaan
merek khususnya merek terkenal untuk barang tidak sejenis baik dalam bentuk peniruan, pembajakan, penjiplakan maupun perbuatan
10
A. Zen Umar Purba dalam Anne Gunawati, Perlindungan Merek Terkenal Barang dan Jasa Tidak Sejenis Terhadap Persaingan Usaha Tidak Sehat, Bandung: PT. Alumni, 2015, hlm. 83
21 curang dapat merugikan kepentingan pemilik merek tekenal sehingga
perlu diberikan adanya perlindungan terhadap HKI, khususnya mengenai merek terkenal.
2.1.2 Perlindungan Hukum Merek Terkenal Menurut Perjanjian Internasional