Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 426 PKPdt1994 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1997

30 Pengertian kelas barang dan jasa dalam penjelasan pasal 8 ayat 1 dan ayat 2 adalah: Yang dimaksud dengan kelas barang atau jasa adalah kelompok jenis barang atau jasa yang mempunyai persamaan dalam sifat, cara pembuatan dan tujuan penggunaannya. Berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1992, maka Indonesia telah memberikan perlindungan hukum merek terkenal dengan melakukan penolakan terhadap pendaftaran merek yang mempunyai persamaan pada pokoknya maupun keseluruhannya dengan merek terkenal serta diakomodirnya pengertian kelas barang dan jasa.

7. Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 426 PKPdt1994

Bahwa kriteria merek terkenal atau tidaknya suatu merek yang merupakan masalah hukum dan tunduk pada pemeriksaan kasasi, kiranya telah menjadi Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung, yang didasarkan pada apakah suatu merek telah menembus batas-batas nasional dan regional sehingga merek tersebut sudah berwawasan globalisasi dan dapat disebut sebagai merek yang tidak mengenal batas dunia. Berdasarkan ketentuan tersebut, maka Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 426 PKPdt1994 telah memberikan kriteria patokan suatu merek dikatakan sebagai merek 31 terkenal, yaitu: pertama, merek telah menembus batasa-batas nasional dan regional; kedua, merek itu tidak mengenal batas dunia.

8. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1997

Undang-Undang ini memberikan perlindungan yang lebih luas terhadap merek terkenal tidak hanya untuk barang sejenis namun diberikan pula terhadap barang tidak sejenis. Pasal 6 ayat 3 memberikan perlindungan hukum terhadap merek terkenal untuk barang sejenis, sedangkan untuk barang tidak sejenis diatur dalam Pasal 6 ayat 4. Pasal 6 ayat 3 menyatakan bahwa: Kantor merek dapat menolak permintaan pendaftaran merek yang mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek yang sudah terkenal milik orang lain untuk barang dan atau jasa yang sejenis. Pasal 6 ayat 4 menyatakan bahwa: Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 dapat pula diberlakukan terhadap barang dan atau jasa yang tidak sejenis sepanjang memenuhi persyaratan tertentu yang akan ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. Berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1997, maka Indonesia telah memberikan perlindungan hukum merek terkenal untuk barang sejenis dan tidak sejenis serta kriteria merek terkenal.

9. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek