Kelengketan mi basah jagung

Uji lanjut Duncan Tabel 14 dan Gambar 16 menunjukkan kekerasan mi pada passing 1, 2, dan 3 dengan kadar air 70, 75, dan 80 tidak berbeda. Kekerasan mi pada kadar air 75 dan 80 dengan passing 1, 2, dan 3 tidak berbeda. Kekerasan mi pada kadar air 70 passing 1 dan 2 maupun passing 2 dan 3 tidak berbeda, sedangkan kekerasan mi pada passing 1 lebih tinggi dari passing 3. Peningkatan passing cenderung menurunkan kekerasan mi basah jagung. Hal ini terkait dengan semakin sempurnanya proses gelatinisasi pada tingkatan passing yang lebih tinggi sehingga granula pati berubah menjadi gel yang memperlunak struktur mi basah jagung.

4. Kelengketan mi basah jagung

Kelengketan merupakan besarnya gaya yang dibutuhkan untuk melepaskan sampel dari probe. Hasil sidik ragam Lampiran 6 menunjukkan bahwa interaksi kadar Na 2 CO 3 , kadar air dan passing; interaksi kadar air dan passing; interaksi kadar Na 2 CO 3 dan passing; interaksi kadar Na 2 CO 3 dan kadar air; peningkatan passing; peningkatan kadar air; serta peningkatan kadar Na 2 CO 3 memberikan pengaruh yang nyata p0.05 terhadap kelengketan mi basah jagung. Tabel 15 Pengaruh interaksi garam Na 2 CO 3 , air , dan passing terhadap kelengketan gram force mi basah jagung Kadar air Passing Kadar Na 2 CO 3 0 0.3 0.6 70 1 156.733333 bcd 140.533333 def 218.783333 a 2 144.250000 de 227.866667 a 141.533333 def 3 109.516667 gh 75.600000 i 148.583333 cde 75 1 87.916667 hi 174.750000 bc 177.166667 b 2 77.716667 i 113.466667 fgh 155.183333 bcde 3 89.966667 hi 108.050000 gh 72.783333 i 80 1 26.216667 j 98.333333 hi 127.516667 efg 2 17.033333 j 95.550000 hi 113.816667 fgh 3 42.200000 j 87.166667 hi 98.166667 hi Keterangan: angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata Uji lanjut Duncan Tabel 15 menunjukkan kelengketan mi pada kadar air 70 tanpa penambahan Na 2 CO 3 dengan passing 1 dan 2 tidak berbeda namun lebih tinggi dari passing 3. Kelengketan mi pada kadar air 75 dan 80 tanpa penambahan Na 2 CO 3 tidak berbeda dengan meningkatnya passing. Pada kadar air 70 dengan penambahan Na 2 CO 3 sebesar 0.3, kelengketan pada passing 3 lebih rendah dari passing 1 dan 2. Pada kadar air 75 dengan kadar Na 2 CO 3 sebesar 0.3, kelengketan mi pada passing 2 dan 3 tidak berbeda namun lebih tinggi dari passing 1. Pada kadar air 80 dengan penambahan Na 2 CO 3 sebesar 0.3, kelengketan tidak berbeda dengan meningkatnya passing. Pada kadar air 70 dengan penambahan Na 2 CO 3 sebesar 0.6, kelengketan passing 2 dan 3 tidak berbeda namun lebih rendah dari passing 1. Pada kadar air 75 dengan penambahan Na 2 CO 3 sebesar 0.6, kelengketan pada passing 1 dan 2 tidak berbeda namun lebih tinggi dari passing 3. Pada kadar air 80 dengan penambahan Na 2 CO 3 sebesar 0.6, kelengketan pada passing 1 dan 2 serta kelengketan passing 2 dan 3 tidak berbeda namun kelengketan passing 3 lebih rendah dari passing 1. Umumnya peningkatan passing dapat menurunkan kekerasan. Menurut Fadlilah 2005 kelengketan diakibatkan oleh selain akibat lepasnya pati juga diakibatkan oleh gelatinisasi yang tidak sempurna Peningkatan passing menyebabkan gelatinisasi semakin sempurna, sehingga kelengketan semakin menurun. Pada passing 1 dengan kadar air 70, kelengketan mi pada kadar garam Na 2 CO 3 0 dan 0.3 tidak berbeda namun lebih rendah dari kadar Na 2 CO 3 0.6. Pada passing 2 dengan kadar air 70, kelengketan mi pada kadar Na 2 CO 3 0 dan 0.6 tidak berbeda namun lebih rendah dari 0.3. Pada passing 3 dengan kadar air 70, kelengketan mi pada kadar Na 2 CO 3 0.3 lebih rendah dari kadar Na 2 CO 3 dan 0.6. Pada passing 1 dengan kadar air 75, kelengketan tidak berbeda pada kadar Na 2 CO 3 0.3 dan 0.6 namun lebih tinggi dari kadar Na 2 CO 3 0. Pada passing 2 dengan kadar air 75, kelengketan meningkat dengan meningkatnya kadar Na 2 CO 3 . Pada passing 3 dengan kadar air 75, kelengketan tidak berbeda pada kadar Na 2 CO 3 0 dan 0.3 serta pada kadar Na 2 CO 3 dan 0.6, namun kelengketan pada kadar Na 2 CO 3 0.6 lebih rendah dari kadar Na 2 CO 3 0.3. Pada passing 1 dengan kadar air 80, kelengketan meningkat dengan meningkatnya kadar Na 2 CO 3 . Pada passing 2 dan passing 3 dengan kadar air 80, kelengketan mi pada kadar Na 2 CO 3 0.3 dan 0.6 tidak berbeda namun lebih tinggi dari kadar Na 2 CO 3 0. Peningkatan kadar Na 2 CO 3 cenderung meningkatkan kelengketan mi basah jagung. Kelengketan diakibatkan oleh selain akibat lepasnya pati juga diakibatkan oleh gelatinisasi yang tidak sempurna dan rasio amilosa dan amilopektin. Semakin tinggi kadar amilopektinnya, mi akan makin lengket. Pada umumnya pati jagung memiliki kadar amilosa 28 Fadlilah, 2005. Penambahan Na 2 CO 3 dapat menurunkan derajat gelatinisasi mi, sehingga kelengketan mi bertambah. Pada passing 1 dan 2 kadar Na 2 CO 3 0, kelengketan menurun dengan bertambahnya kadar air. Pada passing 3 tanpa penambahan Na 2 CO 3 , kelengketan pada kadar air 70 dan 75 tidak berbeda namun lebih tinggi dari kadar air 80. Pada passing 1 dengan penambahan Na 2 CO 3 sebesar 0.3, kelengketan mi pada kadar air 80 lebih rendah dari kadar air 70 dan 75. Pada passing 2 dengan penambahan garam Na 2 CO 3 sebesar 0.3, kelengketan mi pada kadar air 75 dan 80 tidak berbeda namun lebih rendah dari kadar air 70. Pada passing 3 dengan penambahan kadar Na 2 CO 3 sebesar 0.3, kelengketan mi pada kadar air 70 dan 80 serta pada kadar air 75 dan 80 tidak berbeda, namun kelengketan mi pada kadar air 75 lebih rendah dari kadar air 70. Pada passing 1 dengan penambahan Na 2 CO 3 sebesar 0.6, kelengketan menurun dengan meningkatnya kadar air. Pada passing 2 dengan penambahan Na 2 CO 3 sebesar 0.6, kelengketan mi pada kadar air 70 dan 75 serta pada kadar air 70 dan 80 tidak berbeda, namun kelengketan mi pada kadar air 80 lebih rendah dari kadar air 75. Pada passing 3 dengan penambahan Na 2 CO 3 sebesar 0.6, kelengketan mi pada kadar air 75 dan 80 tidak berbeda namun lebih rendah dari kadar air 70.

5. Kekenyalan mi basah jagung