Ekstrusi TINJAUAN PUSTAKA A. Jagung

E. Ekstrusi

1. Ekstruder Ekstruder adalah alat untuk mencetak bahan melalui proses ekstrusi Harper, 1981. Ekstruder terdiri atas berbagai bentuk, yang paling sederhana adalah ekstruder tipe ram atau piston. Ekstrusi pemasakan dapat digambarkan sebagai proses dimana bahan pangan yang mengandung pati dan protein dimasak dan diadon menjadi adonan yang viskos dan plastis. Panas yang digunakan dalam proses pemasakan dapat berasal dari injeksi uap secara langsung, dari jaket pemanas secara tidak langsung, dan berasal dari energi mekanik yang timbul dari gesekan adonan selama proses ekstrusi Harper, 1981. Ekstruder dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat termodinamika, kadar air, sifat fungsional, dan jumlah ulir. Menurut Harper 1981, berdasarkan sifat fungsional, ekstruder terdiri atas pasta extruder, high- pressure forming extruder , low–shear cooking extruder, coolet extruder, dan high–shear cooking extruder. Secara termodinamika, ekstruder terbagi atas tiga jenis yaitu : autogenous yaitu ekstruder yang menghasilkan panas dengan mengkonversi energi mekanik pada aliran proses; isotermal ekstruder; dan polythropic yaitu ekstruder yang prinsip kerjanya menggabungkan antara autogenous ekstruder dan isotermal ekstruder dimana panas diperoleh dari konversi energi mekanik dan dari transfer panas. Berdasarkan kadar air, ekstruder terbagi atas low moisture extruder dengan kadar air bahan sampai 20, intermediate moisture extruder dengan kadar air bahan 20-28, dan high moisture extruder dengan kadar air bahan lebih dari 28. Berdasarkan jumlah ulirnya, ekstruder terbagi atas ekstruder berulir tunggal dan ekstruder berulir ganda. Ekstruder berulir tunggal terdiri atas ulir yang berputar pada barel silinder. Ekstruder ulir tunggal dapat diklasifikasikan menjadi : high shear ekxtruder untuk produk–produk sereal sarapan pagi dan makanan ringan, medium shear extruder untuk produk–produk semi basah, dan low shear extruder untuk pasta dan produk–produk daging. Biaya investasi dan biaya operasi ekstruder berulir tunggal lebih rendah daripada biaya ekstruder berulir ganda, selain itu tidak dibutuhkan tenaga ahli untuk pengoperasian dan perawatan ekstruder berulir tungggal Fellows, 2000. Menurut Smith 1981 ekstruder berulir tunggal dibagi atas tiga kelompok yaitu Low Shear, Medium Shear, dan High Shear. Jenis-jenis ekstruder tersebut dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Klasifikasi Ekstruder Ulir Tunggal Smith, 1980 Kategori Low Shear Medium Shear High Shear Kadar Air Produk 25 – 75 15 – 30 5 – 8 Densitas produk g 100ml 32 – 80 16 – 51 3.2 – 20 Suhu barrel maksimum °C 20 – 65 55 – 145 110 – 180 Tekanan barrel maksimum kg cm 2 6 – 63 21 – 42 42 – 84 Kecepatan ulir rpm 100 200 200 Produk khas Produk pasta daging Roti, makanan ternak Snack , breakfast cereal Sedangkan ekstruder ulir ganda dapat diklasifikasikan berdasarkan arah perputaran ulirnya, terdiri dari co-rotating screw extruder ekstruder dengan arah perputaran ulir yang searah dan counter rotating screw extruder ekstruder dengan arah perputaran ulir yang berlawanan. Ekstruder dengan ulir yang co-rotating banyak diaplikasikan dalam proses pengolahan pangan. Beberapa kelebihan ekstruder ulir ganda yaitu : memiliki kontrol yang lebih baik terhadap tranfer panas dibandingkan ekstruder ulir tunggal, dapat menangani bahan pangan yang sangat basah, lengket, dan berminyak, serta dapat menggunakan bahan pangan dengan ukuran partikel yang bervariasi Fellows, 1990. Gambar 4. Bagian-Bagian Penting Alat Ekstruder Tunggal 2. Proses Ekstrusi Ekstrusi adalah proses pengolahan pangan yang mengkombinasikan beberapa proses secara berkesinambungan antara lain pencampuran, pemasakan, pengadonan, shearing, dan pembentukan Fellows, 2000. Dalam proses ekstrusi, adanya aliran adonan adalah karena pengaruh tekanan ’shear’ σ, dimana tekanan ’shear’ tergantung pada kecepatan ’shear’ dan viskositas bahan. Pada aliran newtonian terjadi hubungan linear antara tekanan ’shear’ dan kecepatan ’shear’. Aliran seperti ini biasanya terdapat pada aliran gas. Pada bahan pangan, karena mengandung senyawa-senyawa biopolimer seperti pati dan protein, sifat alirannya mengikuti kaedah non-newtonian Harper, 1981. Keuntungan proses pemasakan dengan metoda ekstrusi antara lain produktivitas tinggi, biaya produksi rendah, bentuk produk khas, produk lebih bervariasi walaupun dari bahan baku yang sama, pemakaian energi rendah serta mutu produk lebih tinggi karena menggunakan suhu tinggi dengan waktu yang singkat sehingga kerusakan nutrisi dapat dikurangi Fellows, 2000. Selain itu, produk yang dihasilkan seragam, peralatannya mudah diotomatisasi, dan tidak banyak limbah. 3. Ekstrusi Pasta Pada umumnya, pasta terbuat dari semolina. Pembuatan pasta cukup sederhana. Air dicampur dengan semolina untuk mendapatkan kadar air 31. Semolina yang telah dicampur air kemudian dimasukan ke dalam ekstruder. Ulir yang terdapat di dalam ekstruder mengadon campuran dan mendorongnya keluar melalui die. Selanjutanya pasta yang keluar melalui die dikeringkan dan dikemas Hoseney, 1998. Pasta diekstrusi pada berbagai bentuk dan ukuran. Kecepatan aliran adonan melalui die sangatlah penting karena adanya fluktuasi kecepatan aliran adonan melalui die dapat menyebabkan variasi pada ukuran produk.

F. Mi Basah