Kekenyalan mi basah jagung

5. Kekenyalan mi basah jagung

Kekenyalan elasticity merupakan kemampuan suatu bahan untuk kembali ke bentuk semula jika diberi gaya, dan gaya tersebut dilepas kembali. Pada produk mi kekenyalan merupakan salah satu parameter mutu organoleptik yang sangat penting. Kekenyalan dapat diukur dengan menggunakan Texture Analyzer. Alat ini mengukur besarnya gaya yang diperlukan sampai bahan padat mi mengalami perubahan bentuk deformasi. Pengukuran kekenyalan dilakukan dengan cara membagi luas area kurva kedua dengan luas area kurva pertama. Hasil sidik ragam Lampiran 8 menunjukkan bahwa interaksi kadar Na 2 CO 3 , kadar air dan passing; interaksi kadar Na 2 CO 3 dan kadar air; serta peningkatan kadar Na 2 CO 3 memberikan pengaruh yang nyata p0.05 terhadap kekenyalan mi basah jagung. Sedangkan interaksi kadar air dan passing; interaksi kadar Na 2 CO 3 dan passing; peningkatan passing; serta peningkatan kadar air tidak memberikan pengaruh yang nyata p0.05 terhadap kekenyalan mi basah jagung yang dihasilkan. Tabel 16. Pengaruh interaksi kadar Na 2 CO 3 , kadar air , dan passing terhadap kekenyalan mi basah jagung Kadar air Passing Kadar Na 2 CO 3 0 0.3 0.6 70 1 0.515600 abc 0.479233 abcd 0.475333 abcd 2 0.467000 abcd 0.433433 cde 0.522067 abc 3 0.504100 abc 0.528167 abc 0.482833 abcd 75 1 0.523400 abc 0.471367 abcd 0.442600 bcde 2 0.506433 abc 0.502667 abc 0.399200 def 3 0.480700 abcd 0.454733 abcd 0.483200 abcd 80 1 0.336100 fg 0.549767 a 0.553133 a 2 0.255933 g 0.537100 ab 0.526533 abc 3 0.358267 ef 0.499567 abcd 0.485667 abcd Keterangan: angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata Uji lanjut Duncan Tabel 16 menunjukkan pada kadar air 70 dan 75 tanpa penambahan Na 2 CO 3, kekenyalan mi tidak berbeda dengan meningkatnya passing. Pada kadar air 80 tanpa penambahan Na 2 CO 3, kekenyalan mi tidak berbeda pada passing 1 dan 2 serta passing 1 dan 3, namun kekenyalan mi pada passing 3 lebih tinggi dari passing 2. Pada kadar air 70, 75, dan 80 dengan penambahan Na 2 CO 3 sebesar 0.3 dan 0.6 kekenyalan mi tidak berbeda dengan meningkatnya passing. Pada passing 1, 2 dan 3 dengan kadar air 70, kekenyalan mi tidak berbeda dengan meningkatnya kadar Na 2 CO 3 . Pada passing 1 dan 3 dengan kadar air 75, kekenyalan mi tidak berbeda dengan meningkatnya kadar Na 2 CO 3 . Pada passing 2 dengan kadar air 75, kekenyalan mi tidak berbeda pada kadar Na 2 CO 3 0 dan 0.3, namun lebih tinggi dari kadar Na 2 CO 3 0.6. Pada passing 1, 2 dan 3 dengan kadar air 80, kekenyalan mi dengan penambahan Na 2 CO 3 sebesar 0.3 dan 0.6 tidak berbeda namun lebih tinggi dari kadar Na 2 CO 3 0. Penambahan alkali dapat meningkatkan pH. Menurut Eliasson dan Gudmunsson 1996, modulus elastisitas optimum pati terjadi pada pH 9.4 dan terendah pada pH 5.6. Oleh karena itu, penambahan Na 2 CO 3 dapat meningkatkan kekenyalan mi. Pada passing 1, 2, dan 3 tanpa penambahan garam Na 2 CO 3 , kekenyalan mi tidak berbeda pada kadar air 70 dan 75, namun lebih tinggi dari kadar air 80. Pada passing 1 dengan penambahan Na 2 CO 3 sebesar 0.3, kekenyalan tidak berbeda dengan meningkatnya kadar air. Pada passing 2 dengan penambahan garam Na 2 CO 3 sebesar 0.3, kekenyalan pada kadar air 70 dan 75 serta kekenyalan mi pada kadar air 75 dan 80 tidak berbeda, namun kekenyalan mi pada kadar air 80 lebih tinggi dari kadar air 70. Pada passing 3 dengan penambahan Na 2 CO 3 sebesar 0.3, kekenyalan mi tidak berbeda dengan meningkatnya kadar air. Pada passing 1 dengan penambahan Na 2 CO 3 sebesar 0.6, kekenyalan mi pada kadar air 70 dan 75 serta 70 dan 80 tidak berbeda, namun kekenyalan mi pada kadar air 80 lebih tinggi dari kadar air 70. Pada passing 2 dengan penambahan Na 2 CO 3 sebesar 0.6, kekenyalan mi pada kadar air 70 dan 80 tidak berbeda namun lebih tinggi dari kadar air 75. Pada passing 3 dengan penambahan Na 2 CO 3 sebesar 0.6, kekenyalan mi tidak berbeda dengan meningkatnya kadar air.

6. Persen elongasi