Validitas Instrumen Teknik Analisis Data

Menurut Arikunto 2008:208 klasifikasi taraf kesukaran adalah sebagai beriktu: Soal dengan P 0,00-0,30 adalah soal sukar Soal dengan P 0,30-0,70 adalah soal sedang Soal dengan P 0,70-1,00 adalah soal mudah Tes hasil belajar dari 30 item soal terdapat 29 soal tergolong sedang nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, dan 30 dan 1 soal tergolong sukar nomor 15. Butir soal tes hasil belajar yang tergolong sedang dan sukar yang dipergunakan berjumlah 30 soal. Perhitungan pada lampiran 11.

3.7.4 Daya Beda Soal

Untuk mencapai daya beda soal digunakan rumus: = = Keterangan: D = Jumlah peserta tes J A = Banyaknya peserta kelompok atas J B = Banyaknya peserta kelompok bawah B A = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar. B B = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar. = = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar ingat, P sebagai indeks kesukaran = = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Kualifikasi daya pembeda: D = 0,00-0,20 = jelek D = 0,20-0,40 = cukup D = 0,40-0,70 = baik D = 0,70-1,00 = baik sekali D negatif semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja Arikunto, 2008:218. Hasil perhitungan daya beda soal tes hasil belajar dari 30 item soal terdapat 3 soal tergolong baik sekali nomor 11, 21, dan 26, 25 soal tergolong baik nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 16, 17 18, 19, 20, 22, 24, 25, 27, 28, 29, dan 30 dan 2 soal tergolong cukup nomor 15 dan 23. Perhitungan daya beda terdapat pada lampiran 11.

3.8 Uji Persyaratan Analisis Data

Analisis data yang digunakan merupakan statistik inferensial dengan teknik statistik parametrik. Penggunaan statistik parametrik memerlukan terpenuhinya asumsi data haurs nomal dan homogen, sehingga perlu uji persyaratan yang berupa uji normalitas dan homogenitas.

3.8.1 Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan adalah uji Lilefors. Berdasarkan sampel yang akan diuji hipotesisnya, apakah sampel berdistribusi normal atau sebaliknya.

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS REACT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA KELAS VII SMP

8 54 127

PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEKITAR SISWA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN IPS: Penelitian Tindakan Kelas di kelas VIIIA SMP Laboratorium Percontohan UPI.

0 0 47

PENERAPAN MODEL COLLABORATIVE INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN FISIKA.

0 1 38

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH HAM PADA MATA PELAJARAN PKn :Penelitian Tindakan Kelas Kelas SMP N 40 Bandung.

0 0 51

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH HAM PADA MATA PELAJARAN PKn : Penelitian Tindakan Kelas Kelas SMP N 40 Bandung.

0 4 46

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMECAHKAN MASALAH PADA PELAJARAN IPS DI SMPN KOTA BANDUNG.

0 1 36

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA (Studi pada mata pelajaran IPS SMP Negeri di Kota Serang ).

0 0 93

PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH SECARA KELOMPOK KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA SMP DALAM MEMECAHKAN MASALAH FISIKA.

9 47 46

PENGEMBANGAN MEDIA DIGITAL SCRAPBOOK DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN SOSIAL SISWA SMP N 1 SURAKARTA.

1 1 15

PELAKSANAAN MODEL INQUIRY SOSIAL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS

0 0 15