pendidikan yang menitikberatkan kognisi. Kajian teori belajar yang di jelaskan dalam teori belajarn
Konstruktivisme, Kognitivisme, Behaviorisme, dan Humanisme. Yang paling cocok digunakan dalam pengembangan model
pembelajaran Inquiry
adalah teori
belajar Konstruktivisme.
Karena konstruktivisme memiliki karakteristik adanya perolehan pengetahuan sebagai
produk dari kegiatan organisasi sendiri oleh individu dalam lingkungan tertentu. Dalam pembelajaran yang di dapat oleh setiap organisme merupakan suatu hasil
dari proses konstruksi. Oleh karena itu dalam memecahkan masalah sosial dalam masyarakat siswa dikonstruksi oleh guru, dan terbagi dalam kelompok msing-
masing.
2.2 Model Pembelajaran Inquiry
Model inquiry didefinisikan oleh Sanjaya 2008:196 sebagai pembelajaran yang mempersiapkan situasi bagi anak untuk melakukan esperimen sendiri, dalam arti
luas ingin melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, ingin menggunakan simbol-simbol dan mencari jawaban atas pertanyaan sendiri, menghubungkan
penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukan dengan yang ditemukan orang lain. Inquiry didefinisikan sebagai
sebuah pencarian kebenaran, informasipengetahuan, atau pencarian informasi dengan cara mempertanyakan dan melakukan upaya menjawab pertanyaan
dimaksud. mendefinisakn bahwa Inquiry merupakan usaha manusia untuk
menjelaskan secara rasional fenomena-fenomena yang memancing rasa ingin tahu. Menurut Hamalik 2009:220, Model pembelajaran Inquiry yaitu sebuah
model pembelajaran dimana guru berusaha mengarahkan siswa untuk mampu
menyadari apa yang sudah didapatkan selama belajar. Sehingga siswa mampu berfikir dan terlibat dalam kegiatan intelektual dan memproses pengalaman
belajar itu menjadi sesuatu yang bermakna dalam kehidupan nyata. Langkah-langkah pembelajaran Inquiry menurut Sanjaya 2008:202 sebagai
berikut:
1. Orientasi Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim
pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Guru merangsang dan
mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan model ini sangat
tergantung pada
kemauan siswa
untuk beraktivitas
menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah, tanpa kemauan dan kemampuan
itu tidak mungkin proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar. 2. Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah
persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahakan teka-teki itu. Dikatakan teka-teki dalam rumus inkuiri, oleh sebab itu melalui proses
tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir.
3. Merumuskan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang
dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya.