Sampel Populasi Dan Sampel .1 Populasi

63

3.2.2 Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik purposive sample, yaitu sampel dalam populasi diambil didasarkan pada kurva normal yaitu pengambilan dengan cara perangkingan dari skor nilai tertinggi sampai skor nilai yang terendah. sampel 27 kelompok tinggi, 27 kelompok rendah dan sisanya merupakan kelompok sedang, sehingga sampel yang diambil mewakili populasi yang berdistribusi normal. Hal ini diperkuat oleh Arifin 1991: 129 bahwa dalam perhitungan tingkat kesukaran item atau tes yaitu menyusun lembar jawaban siswa dari yang mendapat skor tertinggi sampai yang mendapat skor terendah dengan cara mengambil 27 kelompok atas disebut higher group dan 27 disebut kelompok bawah lower group. Sesuai dengan pendapat ini, meneliti sebagian dari populasi yang berjumlah 126 siswa. Tabel 3.3 Pengambilan Sampel Berdasarkan 27 Kelompok Tinggi dan 27 Kelompok Rendah No Kelas Jumlah Siswa T 27 S R 27 1 2 3 Ak-1 Ak-2 Ak-3 42 siswa 42 siswa 42 siswa 11 siswa 11 siswa 11 siswa 20 20 20 11 11 11 126 siswa 33 60 33 Populasi dalam penelitian ini berjumlah 126 terdiri dari tiga Kelas yaitu kelas Ak-1; Ak- 2 dan Ak-3 yang masing-masing berjumlah 42 siswa. Nilai ulangan harian kemudian disusun dari skor tertinggi sampai skor terendah. Selanjutnya diambil 27 dari kelompok tinggi T, 27 kelompok rendah R dan sisanya merupakan kelompok sedang S. 64 Tabel 3.4 Pembagian Kelas Berdasarkan Pola A-B-B-A Pemasangan Pola A-B-B-A No. Kelas Jumlah sampel T 27 S R 27 Kelompok 1 Kelompok 2 1 2 3 Ak-1 Ak-2 Ak-3 28 siswa 28 siswa 28 siswa 7 siswa 7 siswa 7 siswa 14 siswa 14 siswa 14 siswa 7 siswa 7 siswa 7 siswa 42 siswa 42 siswa 84 siswa 21 siswa 42 siswa 21 siswa Sampel dalam peneletian ini berjumlah 84 siswa, yang diambil dari tiga kelas. Masing-masing kelas diambil 28 siswa berdasarkan 27 kelompok tinggi T, 27 kelompok rendah R dan sisanya kelompok sedang S. sehingga diperoleh 21 siswa kelompok tinggi, 42 siswa kelompok sedang dan 21 siswa kelompok rendah. Dari 84 siswa dilakukan matching dengan cara ordinal pairing Caranya adalah hasil ulangan siswa dirangking dari yang tertinggi sampai yang terendah dan dipasangkan dengan menggunakan pola A-B-B-A, yaitu pola M-S Matching by Subject. Menurut Sutrisno Hadi 2001 : 484 metode Matching by Subject berarti juga group matching, yang berarti merupakan pemisahan dari pasangan-pasangan subject penelitian atau pair of subject. Sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kelompok eksperimen 1 berjumlah 42 siswa menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization TAI sedangkan kelompok eksperimen 2 berjumlah 42 siswa menggunakan 65 pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share TPS. Pembagian pola A-B-B-A terdapat pada lampiran 41-44.

3.3 Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

Perbedaan hasil belajar biologi siswa menggunakan model Rotating Trio Exchange (RTE) dengan Think Pair Share (TPS) pada konsep virus

1 7 181

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHARE (TPS) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

0 15 87

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

STUDI KOMPARASI ANTARA METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL Studi Komparasi Antara Metode Numbered Head Together (NHT) Dan Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ke

0 5 17

PERBANDINGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DAN TPS (THINK PAIR SHARE) TERHADAP HASIL BELAJAR PENGUKURAN LISTRIK DI SMKN 2 CIMAHI.

0 0 50