Pembelajaran Keefektifan Pembelajaran TINJAUAN PUSTAKA

g. Kreativitas Kemampuan untuk melahirkan aneka pola gerak- gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri. Penilaian psikomotorik dapat dilakukan dengan menggunakan observasi atau pengamatan. Observasi sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Misalnya tingkah laku siswa ketika praktik, kegiatan diskusi, partisipasi siswa dalam simulasi, dan penggunaan alins ketika belajar http:susila- besmart.blogspot.com.

2.3 Pembelajaran

Menurut aliran behavioristik pembelajaran adalah suatu usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan atau stimulus. Menurut aliran kognitif, pembelajaran sebagai cara guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir agar mengenal dan memahami sesuatu yang sedang dipelajari. Aliran humanistik mendiskripsikan pembelajaran sebagai memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan kemampuannya Hamdani, 2010:23.

2.4 Keefektifan Pembelajaran

Keefektifan berasal dari kata efektif yang artinya dapat membawa hasil; berhasil guna tentang usaha; tindakan Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002:2005. Jadi keefektifan adalah suatu keadaan yang berarti terjadinya suatu efek atau akibat yang dikehendaki dalam perbuatan yang membawa hasil. Keefektifan yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu adanya pengaruh yang dapat menghasilkan nilai yang lebih besar dalam pembelajaran dengan tercapainya tujuan belajar. Berdasarkan teori belajar tuntas, pembelajaran dikatakan efektif jika seorang siswa dipandang tuntas belajar. Seorang siswa dikatakan tuntas belajar jika ia mampu menyelesaikan, menguasai kompetensi atau mencapai tujuan pembelajaran minimal 65 dari seluruh tujuan pembelajaran. Keberhasilan kelas dilihat dari jumlah siswa yang mampu menyelesaikan atau mencapai minimal sekurang –kurangnya 85 dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut telah mencapai ketuntasan belajar Mulyasa, 2007:254. Dari uraian di atas dan keterbatasan peneliti maka yang menjadi indikator keefektifan pembelajaran pada penelitian ini hanya ditinjau dari aspek: 1. Rata-rata hasil belajar kognitif diatas KKM yang sudah ditentukan oleh pihak sekolah yaitu diatas 70. 2. Proporsi ketuntasan belajar siswa telah memenuhi proporsi ketuntasan belajar klasikal sebanyak 85 atau 18 dari 22 siswa. 3. Rata-rata skor psikomotorik dan afektif kelas dalam kategori tinggi.

2.5 Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi TIK