Pemahaman Konsep LANDASAN TEORI

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses pembelajaran, dari yang tidak tahu menjadi tahu atau menjadi lebih paham. Belajar bukan hanya dari guru yang ada di sekolah berupa materi, tetapi belajar juga bisa berupa penyelasaian masalah yang ada di sekitarnya.

2.2 Pemahaman Konsep

Pemahaman merupakan suatu hal yang harus dimiliki oleh seseorang khususnya siswa agar memperoleh hasil yang optimal. Pemahaman konsep adalah suatu jenjang dalam ranah kognitif yang menunjukkan kemampuan menjelaskan hubungan yang sederhana antara faktor-faktor dan konsep Arikunto, 2007:118 Pemahaman konsep yaitu tindakan memahami kategori atau konsep- konsep yang sudah ada sebelumnya. Kegiatan belajar konsep adalah belajar mengembangkan inferensi logika atau membuat generalisasi dari fakta ke konsep. Konsep adalah ide atau pengertian umum yang disusun kata atau simbol dan tanda. Konsep merupakan satu ide yang mengombinasikan beberapa unsur sumber-sumber berada kedalam satu gagasan tunggal. Suprijono,2011:9 Dengan belajar konsep, peserta didik dapat memahami dan membedakan benda-benda, peristiwa atau kejadian yang ada dalam lingkungan sekitar. Melalui kegiatan belajar konsep ada beberapa keuntungan yaitu: a. Mengurangi beban berat memori karena kemampuan manusia dalam mengategorisasikan berbagai stimulus terbatas. b. Merupakan unsur-unsur pembangunan berpikir. c. Merupakan dasar proses mental yang lebih tinggi. d. Diperlukan untuk memecahkan masalah. Sebagai tolak ukur apakah siswa telah memahami materi yang telah diajarakan diperlukan adanya suatu evaluasi dari hasil belajar. Djamarah 2002 : 36 mengungkapkan bahwa belajar konsep lebih menekankan hasil belajar kepada pemahaman fakta dan prinsip. Belajar konsep memiliki ciri – ciri sebagai berikut: 1. Menekankan pentingnya makna belajar untuk mencapai hasil belajar yang memadai. 2. Mementingkan pentingnya keterlibatan siswa dalam proses belajar. 3. Menekankan bahwa belajar adalah proses dua arah yang dapat dicapai oleh anak didik 4. Menekankan hasil belajar secara tuntas dan utuh. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian- pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne dalam Suprijono 2011:5 hasil belajar berupa : 1. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penetapan aturan. 2. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual yaitu terdiri dari kemampuan mengkategorisasi, kemampuan analitis-sintesis fakta konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas. 3. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. 4. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. 5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku. Dalam penelitian ini untuk mengukur hasil pemahaman konsep siswa pada SMA AL –IRSYAD di ukur dari hasil pemahaman siswa setelah mengerjakan soal-soal yang berbentuk pemahaman. Peningkatan hasil pemahaman siswa antara sebelum perlakuan dan setelah perlakuan.

2.3 Efektivitas Pembelajaran.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Efektifitas pembelajaran kooperatif metode numbered heads together (NHT) terhadap hasil belajar pendidikan Agama Islam di SMP Islam al-Fajar Kedaung Pamulang

0 10 20

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

0 13 47

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN IPS.

3 10 76

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 0 33