X : Perlakuan Pembelajaran kooperatif tipe NHT O
1 :
Pre-test pemahaman konsep kelompok eksperimen. O
2 :
Post-test pemahaman konsep kelompok eksperimen. O
3 :
Pre-test pemahaman konsep kelompok kontrol. O
4:
Post-test pemahaman konsep kelompok kontrol Penelitian ini di awali dengan menentukan populasi. Dari populasi
tersebut dilakukan uji homogenitas untuk mengetahui apakah semua kelas tersebut homogen. Pengujian homogenitas diambil dari hasil nilai Ujian Akhir Nasional
SMP yang digunakan untuk mendaftar ke SMA tersebut. Dari hasil uji homogenitas tersebut ditentukan kelas eksperimen dan kontrol, dengan cara
memilih kelas yang rata-ratanya tidak jauh berbeda. Dalam penelitian ini dibutuhkan dua sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas
eksperimen diberikan treatmen atau perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif NHT dan kelas kontrol menggunakan pembelajaran yang
diterapkan oleh sekolah.
3.4 Proses Pengumpulan Data
3.4.1 Rancangan Penelitian
Langkah –langkah yang dilakukan dalam melaksanakan penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Penelitian di awali dengan menentukan populasi dan sampel
penelitian, dari populasi tersebut di lakukan uji homogenitas. Jika
semua kelas tersebut homogen ditentukan sampel.
2. Dari penentuan sampel tersebut maka akan terpilih kelas eksperimen
dan kelas kontrol.
3. Menyusun kisi–kisi test dan lembar pengamatan untuk pembelajaran
kooperatif.
4. Menyusun modul pembelajaran pada kompetensi dasar sumber
ekonomi yang langka dan kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Modul ini yang nantinya akan digunakan sebagai pendukung bahan
ajar. 5.
Membuat instrumen penelitian dengan langkah–langkah sebagai berikut:
a.
Menentukan Materi
Materi dalam penelitian ini adalah kompetensi dasar berbagai sumber ekonomi yang langka dan kebutuhan manusia yang tidak
terbatas. b.
Menentukan Soal Test
Soal test yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal obyektif berbentuk pilihan ganda dengan lima opsi jawaban. Jumlah waktu
yang di alokasikan untuk mengerjakan tes adalah sebanyak 60 menit dari 40 butir soal pilihan ganda. Bentuk soal objektif dipilih
karena tes bentuk pilihan ganda memiliki kelebihan sebagai berikut Arikunto, 2007:164:
1 Mengandung lebih banyak segi–segi yang positif, misalnya
presentatif mewakili dan luas bahan, lebih objektif.
2 Lebih mudah dan cepat cara memeriksanya karena dapat
menggunakan kunci tes bahkan alat-alat hasil kemajuan teknologi.
3 Pemeriksaanya dapat diwakilkan oleh orang lain.
4 Dalam pemeriksaan tidak ada unsur subjektif yang
mempengaruhi. c.
Menyusun kisi-kisi soal tes
Penyusunan kisi-kisi soal tes di susun berdasarkan kurikulum yang berlaku di sekolah yaitu KTSP.
d. Penyusunan Butir-Butir soal tes
Penyusunan butir soal dibuat dengan ruang lingkup dan jenjang sesuai kisi-kisi.
e. Penilaian dan penskoran
Pemberian skor tes dalam penelitian ini memilki kriteria jika benar diberi skor 1 dan salah diberi skor 0.
6. Pelaksanaan tes uji coba, setelah instrumen tersusun soal tersebut di uji
cobakan pada kelas uji coba. Kelas yang dijadikan kelas uji coba yaitu kelas X2 SMA AL-IRSYAD Tegal.
7. Hasil dari uji coba tersebut kemudian dianalisis untuk mengetahui
validitas, reabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soal. 8.
Soal yang memenuhi syarat kemudian diujikan sebagai soal pre-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
9. Melaksanakan pre-test pada kelompok eksperimen X4 dan kelompok
kontrol X3. Hasil dari pre-test pemahaman konsep tersebut kemudian dijadikan acuan awal.
10. Melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan modul
pada kelas eksperimen yaitu X4 dan pembelajaran menggunakan metode ceramah berbantuan modul pada kelompok kontrol yaitu X3.
Sebelum pembelajaran dilaksanakan, peneliti beberapa hari sebelum pembelajaran sudah membagikan modul pembelajaran yang akan
digunakan sebagai bahan ajar pada saat pembelajaran dan menyuruh siswa untuk mempelajari modul tersebut.
11. Melaksanakan ujian akhir berupa post-test pada kelompok eksperimen
dan kelompok kontol. 12.
Menganalisis hasil post-test yang telah dilakukan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dengan program SPSS 16.
13. Membandingkan hasil pre-test dan hasil post-test pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol untuk diambil kesimpulan. 14.
Menyusun laporan hasil penelitian.
3.4.2 Tahap Pelaksanaan Eksperimen
Setelah dilakukan uji analisis dan diketahui bahwa kelas tersebut berdistribusi normal dan homogen, selanjutnya kedua kelas tersebut diberi
perlakuan. Tahap pelaksanaan awal pada kelas eksperimen yaitu pemberian pre- test, dan pada peretemuan ke dua sampai ke empat pemberian perlakuan pada
kelas eksperimen dengan menggunakan pembelajaran kooperatif Tipe NHT berbantuan modul, pada tahap akhir kelas eksperimen di beri post-test.
3.4.3 Tahap Pelaksanaan Kelas Kontrol
Tahap awal pada kelas kontrol yaitu pemberien pre-test dan pada pertemuan kedua sampai ke-empat pemberian perlakuan dengan menerapkan metode
pembalajaran ceramah yang diterapkan dalam SMA AL – IRSYAD, pada tahap
akhir kelas kontrol diberi post-test untuk evaluasi.
3.4.4 Pelaksanaan Akhir Test
Setelah penerapan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol selesai, maka selanjutnya peneliti melakukan test akhir post-test untuk
mengetahui pemahaman siswa dari materi yang telah diajarkan yang diperoleh dari hasil pemahaman antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
3.5 Metode Pengumpulan Data