74
3. Hasil Observasi motivasi belajar Peningkatan dalam aspek ini siswa diukur dengan menggunakan lembar
observasi. Lembar observasi atau kuisioner digunakan sebagai panduan observer untuk mengukur motivasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II dalam diagram
4.3 berikut :
Diagram 4.3. Peningkatan persentase hasil motivasi belajar
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar yang dilakukan siswa. Jumlah persentase
motivasi siswa diperoleh, yaitu pada siklus I diperoleh 27,78 termasuk dalam kategori cukup dan dengan persentase 72.22 kategori tinggi. Pada siklus II
meningkat menjadi sebesar 97,22 dengan kategori tinggi dan 2,78 kategori cukup, secara persentase motivasi belajar siswa sebesar 97,22, dan artinya
motivasi belajar siswa telah memenuhi target keberhasilan penelitian yaitu lebih dari 75 siswa masuk kategori tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar kognitif, motivasi, dan afektif siswa dalam pelajaran
biologi khususnya materi pertumbuhan dan perkembangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan media animasi merupakan salah satu cara yang
dapat diterapkan dalam penyampaian materi. Pembelajaran dengan menggunakan media animasi pada siklus I dan siklus II dapat mendukung suasana belajar siswa
lebih aktif, sehingga pembelajaran tidak hanya didominasi oleh guru akan tetapi siswa juga turut berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Sangat rendah
Rendah Cukup
Tinggi Sangat
Tinggi Siklus I
27.78 72.22
Siklus II 2.78
97.22
27.78 72.22
2.78 97.22
20 40
60 80
100 120
Siklus I Siklus II
75
Peningkatan motivasi siswa dalam penelitian ini terjadi dari siklus I ke siklus II. Pada setiap siklus motivasi siswa didalam proses pembelajaran dapat
mendukung terciptanya suasana belajar yang aktif. Sehingga belajar tidak hanya didominasi oleh guru saja akan tetapi siswa juga turut berperan aktif dalam
kegiatan. Dalam kegiatan penelitian ini seperti bertanya, menjawab, membaca dan berdiskusi memiliki hubungan yang sangat kuat. Hal ini dapat dilihat dengan
siswa bertanya, maka siswa dapat menemukan jawaban yang dianggap sulit, sehingga dapat memecahkan masalah dan siswa dapat memahami materi lebih
dalam. Dengan berdiskusi siswa mampu berbagi kemampuan yang ia miliki kepada orang lain, sehingga siswa tersebut dapat saling bertukar pikiran dan
pendapat untuk menyelesaikan masalah. Selain dengan bertanya, menjawab, membaca dan berdiskusi dapat membantu dalam proses pembelajaran, metode
dengan menggunakan media-media seperti gambar juga dapat membantu proses belajar siswa.
Pada saat penggunaan media animasi materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan tentusaja selain memiliki kelebihan juga memiliki
kekurangan atau hambatan dalam aplikasi saat proses pembelajaran berlangsung. Hambatan penerapan media animasi ini antara lain adalah sulitnya
mengkondisikan siswa untuk tenang pada saat awal pembelajaran karena siswa merasa lebih bebas dengan peneliti sebagai pengajar, berbeda dengan guru sehari-
hari. Selain itu, media animasi sangat cocok untuk beberapa sub materi namun tidak disemua materi seperti hormon yang berpengaruh apalagi pada materi
biologi secara umum sehingga tidak semua materi bisa menggunakan media animasi. Pada dasarnya pembelajaran dengan media animasi ini membutuhkan
waktu yang lebih lama daripada pembelajaran dengan tekstual karena selain siswa harus memperhatikan media animasi siswa masih harus berdiskusi untuk berbagi
ide dan tujuan pembelajaran sehingga salah satu hambatan adalah jam pelajaran yang kurang mencukupi mengingat materi biologi cukup banyak.
Prinsip utama penelitian tindakan kelas adalah pada sifat penelitian yang berupa siklus yang berulang sampai terjadinya peningkatan atau perbaikan
terhadap sistem, proses, dan hasilnya. Penelitian ini hanya dilaksanakan dalam 2