Proses Produksi GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

c. Mengatur dan membuat laporan administrasi penjualan d. Melaksanakan survei penjualan 5. Bagian Kesehatan bertugas: a. Memelihara dan memberikan pelayanan kesehatan bagi karyawan dan keluarganya b. Menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan higienis perusahaan dan kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya c. Melakukan pertolongan pertama atas kecelakaan kerja dalam perusahaan, menganalisa sebab-sebabnya dan menyusun rekomendasi pencegahannya d. Membuat rencana anggaran biaya kesehatan e. Memberikan surat istirahat bagi karyawan yang sakit f. Memberikan surat pengantar bagi karyawan dan keluarganya yang memerlukan konsultasi ke dokter atau rumah sakit g. Menyelenggarakan administrasi bagian kesehatan

D. Proses Produksi

PT Industri Sandang Nusantara PERSERO Unit Cilacap melaksanakan produksinya dengan tahapan sebagai berikut: 1. Tahap Pre Spining Tahap Pre Spining dibagi menjadi lima tahap pemrosesan yaitu: a. Proses Persiapan Proses persiapan merupakan proses pembukaan kapas dari bentuk bale, kemudian diangin-anginkan. Tujuannya adalah untuk mengembalikan elastisitas dari serat kapas, mempermudah pembersihan kotoran dalam proses selanjutnya dan untuk mengembalikan standar kandungan air pada serat kapas menjadi 8,5. b. Proses dalam mesin blowing Dalam mesin blowing terjadi proses pembukaan gumpalan- gumpalan kapas, pembersihan kapas dari kotoran yang masih melekat, pencampuran dan meratakan serat kapas. Hasil akhir dari mesin ini berupa serat kapas yang panjang rata-ratanya 44 yard dan beratnya 17,5 kg. Serat kapas hasil pengolahan ini kemudian diberi nomor dan tanda + atau -, tergantung beratnya saat penimbangan yang dibandingkan dengan standar atau batas toleransi. c. Proses dalam mesin carding Dalam mesin carding terjadi proses pembukaan dan pembersihan serat kapas yang tadinya berupa Lap menjadi Web yaitu serat berbentuk lapisan tipis, pemisahan serat panjang dan pendek serta pembentukan serat-serat tunggal. Hasil akhir proses ini berupa silver yang beratnya 7,6 kg tiap can. d. Proses dalam mesin drawing Dalam mesin ini terjadi proses pensejajaran serat kapas searah dengan sumbu silver dan silver dicampur menjadi homogen untuk meningkatkan kekuatan. Silver tersebut diproses dalam dua tahap, yaitu: 1 Penangkapan dari 8 can silver carding menjadi 1 can silver drawing I, dan 2 Dari drawing I sebanyak 8 can dilakukan penangkapan lagi menjadi 1 can pada bagian drawing II e. Proses dalam mesin speed Hasil dari mesin drawing berupa silver yang lebih halus dimasukkan ke dalam mesin speed untuk diproses menjadi roving calon benang yang beratnya antara 0,9-1 kg. Pemrosesan dilakukan dengan melakukan pemuntiran twisting dan dibersihkan dari serat-serat yang keluar. 2. Tahap Spining Dalam mesin ring spinning terjadi proses pemintalan benang roving hasil proses mesin speed dipuntir dan digulung dalam sebuah tube. Hasil akhir proses ini berupa benang tunggal dalam sebuah tube yang beratnya 0,1612 kg per tube. 3. Tahap Finishing Tahap finishing dari proses pemintalan benang akan dipengaruhi oleh bentuk benang yang akan dijual, yaitu bentuk tunggal atau rangkap. Apabila PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI benang dijual dalam bentuk tunggal, maka benang tersebut akan diolah lebih lanjut dalam mesin cone winder. Sedangkan jika benang dijual dalam bentuk rangkap, maka pengolahan selanjutnya dilakukan dengan menggunakan mesin traverest . a. Untuk benang tunggal single Dalam mesin cone winder terjadi proses penggulungan benang tunggal dari bentuk tube ke bentuk cone yang siap dipasarkan setelah dipak terlebih dahulu. Pengambilan untuk setiap bal benang dari masing- masing nomor benang sebanyak 120 cone. Setiap cone beratnya ± 1,516 kg. Setiap bal benang terdiri dari 5 karung dan setiap karung berisi 24 cone atau satu kali diffing. Setelah dikemas, bal-bal benang tersebut kemudian dimasukkan ke gudang benang tenun b. Untuk bena ng rangkap double Ada dua tahap proses, yaitu: 1 Proses dalam mesin quick traverest Dalam mesin ini terjadi proses pensejajaran antara kedua benang tunggal bentuk tube yang mempunyai nomor sama. Proses ini mempermudah pemuntiran pada saat penggabungan kedua benang. Hasil proses ini berupa benang rangkap berbentuk cheese 2 Proses dalam mesin ring doubling Benang cheese double ditarik dengan mesin ring doubling, selanjutnya dilakukan proses pemuntiran twisting. Semakin besar nomor benang, semakin kuat pemuntirannya. Hasil akhir proses ini berupa benang rangkap digulung dalam bentuk tube. Apabila akan dijual, benang tersebut masih harus digulung dalam bentuk cone. Jadi masih harus diproses lagi melalui mesin cone winder Proses produksi pada PT Industri Sandang Nusantara PERSERO Unit Cila cap dapat dilihat pada lampiran 9 hal. 142

E. Pemasaran