8
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pariwisata 2.1.1. Pengertian Pariwisata
Pariwisata dalam arti luas adalah suatu kegiatan rekreasi di luar domisili untuk melepaskan dari pekerjaaan rutin atau mencari suasana yang lain. Sebagai
suatu aktifitas, pariwisata telah menjadi bagian terpenting dari kebutuhan dasar masyarakat negara maju dan sebagian kecil masyarakat berkembang. Pariwisata
semakin berkembang sejalan dengan perubahan-perubahan sosial, budaya, ekonomi, teknologi dan politik Damanik dan Weber, 2006.
Pariwisata merupakan faktor penting dalam pengembangan ekonomi, karena kegiatannya mendorong perkembangan beberapa sektor ekonomi nasional
misalnya meningkatkan devisa negara melalui wisatawan asing, menggugah industri-industri baru yang berkaitan dengan jasa-jasa wisata, menambah
permintaan akan hasil-hasil pertanian karena bertambahnya pemakaian, memperluas barang-barang lokal, menyerap tenaga kerja, dan membantu
permbangunan daerah terpencil yang memiliki daya tarik wisata Wahab, 1992
2.1.2. Pemasaran Pariwisata
Menurut Kotler dalam buku Marketing Plus mengatakan bahwa pemasaran pariwisata tourism marketing dibagi menjadi dua kategori yaitu
service marketing dan place marketing. Service marketing berpegang pada tiga P,
yaitu presentation, people, dan process. Presentation etat hubungannya dengan “tampak luar” dari karekteristik fisik si pembuat jasa misalnya tata letak ruang,
bangunan hotel, dan lain-lain. People dalam industri jasa adalah orang yang memegang peranan kunci, sebab proses konsumsi terjadi bersamaan dengan
proses produksi. Sedangkan process artinya proses harus diperhatikan ketika konsumen menikmati sesuatu jasa. Definisi Place Marketing menurut Kotler
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran. Keputusan
penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan pemikiran tentang bagaimana cara mengirimkan atau
9
menyampaikan jasa kepada pelanggan dan dimana hal tersebut akan dilakukan. Ini harus dipertimbangkan karena dalam bidang jasa sering kali tidak dapat
ditentukan tempat dimana akan diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Saluran distribusi dapat dilihat sebagai kumpulan organisasi yang saling
bergantungan satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah produkpelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi. Penyampaian dalam
perusahaan jasa harus dapat mencari agen dan lokasi untuk menjangkau populasi yang tersebar luas.
Seperti halnya produk, pariwisata yang merupakan kategori usaha jasa juga memerlukan kegiatan pemasaran. Peranan kegiatan pemasaran bagi
pariwisata sangat penting, yaitu : Hamid dalam Harahap, 2006 1. Objek dan produk wisata yang dikembangkan sedapat mungkin
dimanfaatkan secara terus menerus oleh konsumen atau wisatawan dari berbagai pasar. Oleh karenanya informasi mengenai paket dan fasilitasas
wisata yang telah dikembangkan perlu disebarluaskan ke konsumen yang belum mengetahui dan memelihara atau mempertahankan konsumen yang
telah menikmati. 2. Agar fasilitas dan jasa-jasa yang ada dapat disesuaikan dengan citra rasa,
keinginan, dan harapan wisatawan. Dalam hal ini penelitian dan monitoring sebagai salah satu bagian dari kegiatan pemasaran perlu terus
dilaksanakan agar produk-produk yang akan dikembangkan dapat disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan pasar wisatawan yang
senantiasa berkembang dan berubah terus. 3. Dengan semakin meningkatnya standar hidup, pendapatan, ilmu
pengetahuan, dan teknologi, telah meningkatkan jumlah penduduk yang berkeinginan melakukan perjalanan wisata. Mereka menghendaki
informasi yang cukup mengenai objek wisata yang dapat dikunjungi.
2.2. Agrowisata 2.2.1. Pengertian Agrowisata