39
VWt i-1 = nilai prioritas pengaruh elemen ke-i pada tingkat ke i -1 terhadap sasaran utama, yang diperoleh dari hasil
perhitungan horizontal. P = jumlah tingkat hirarki keputusan
r = jumlah elemen yang ada pada tingkat ke-i s = jumlah elemen yang ada pada tingkat ke i-1
8. Mengevaluasi konsistensi untuk seluruh hirarki Langkah ini dilakukan dengan mengalihkan setiap indeks konsistensi dengan
prioritas kriteria yang bersangkutan dan menjumlahkan hasil kalinya. Hasil ini dibagi dengan pernyataan sejenis yang menggunakan indeks acak, yang sesuai
dengan dimensi masing-masing matriks. Dengan cara yang sama, setiap indeks acak dibobot berdasarkan prioritas kriteria yang bersangkutan dan
hasilnya dijumlahkan. Rasio inkonsistensi ini harus bernilai 10 persen atau kurang. Jika tidak, mutu informasi harus ditinjau kembali dan diperbaiki,
antara lain dengan memperbaiki cara menggunakan pertanyaan pada saat pengisian ulang kuisioner dan dengan lebih mengarahkan responden pada
perbandingan berpasangan. Pada penelitian ini langkah 1, 2, 3 dilakukan melalui pengamatan langsung
di lapang dan hasil wawancara dengan pihak manajemen. Langkah 4 didapatkan dari hasil pengisian kuisioner oleh manajer pemasaran Little Farmers dan kepala
pengelola Little Farmers. Langkah 5, 6, dan pengolahan horizontal pada langkah 7 diolah menggunakan komputer dengan program komputer Expert Choice
Version 2000. Pengolahan vertikal pada langkah 7 dan langkah 8 diolah secara
manual dengan menggunakan kalkulator.
4.5. Sistem Hirarki Keputusan
Dalam menjawab permasalahan pada penelitian maka akan dilakukan pengolahan data dengan metode PHA. Untuk melakukan pengolahan data dengan
metode PHA dibutuhkan sistem-sistem hirarki keputusan dengan masalah penelitian, dengan abstraksi pada Gambar 2.
Abstraksi sistem hirarki keputusan memiliki bentuk yang saling terkait, yang tersusun dari sasaran utama tingkat 1, turun ke faktor-faktor pendorong
40
yang mempengaruhi tujuan tingkat 2, kemudian ke pelaku-pelaku tingkat 3, lalu ke tujuan-tujuan pelaku tingkat 4 dan terakhir skenario tingkat 5. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.
Sumber: Saaty, 1993
Gambar 2. Abstraksi Sistem Hirarki Keputusan
Menurut Saaty 1993, penentuan perangkat komponen sistem hirarki dalam PHA tidak memiliki prosedur yang pasti, sehingga sistem tidak harus
terbentuk secara mutlak dari komponen-komponen seperti yang telah disebutkan di atas. Fokus dalam tahap ini adalah komponen-komponen sistem yang dipilih
dan dipergunakan dalam membentuk sistem hirarki yang ada. Hal ini diidentifikasikan berdasarkan kemampuan analisis dalam menemukan unsur-unsur
yang dimaksud, sehingga penentuan unsur-unsur tersebut tergantung dari penguasaan para pakar terhadap persoalan atau masalah yang akan dipecahkan.
4.6. Definisi Operasional
• Tingkat 1 adalah fokus yaitu tujuan yang ingin dicapai dari penelitian
yang akan dilakukan. Pada penelitian ini tujuannya adalah untuk menentukan prioritas strategi pemasaran yang tepat pada agrowisata
Little Farmers .
G
F
2
F
1
F
n
A
2
A
1
A
n
O O
O
S
2
S
1
S
n
Tingkat 1
Tingkat 2
Tingkat 3
Tingkat 4
Tingkat 5
41
• Tingkat 2 adalah tujuan yaitu tujuan dari kegiatan pemasaran yang
dilakukan oleh Little Farmers yang terdiri dari tujuan meningkatkan jumlah pengunjung dan menjadikan Little Farmers sebagai salah
agrowisata yang potensial. •
Tingkat 3 adalah faktor yaitu tujuh strategi bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat saluran, distribusi, promosi, orang. Proses,
dan bukti fisik. •
Tingkat 4 adalah sub faktor yaitu penjabaran dari tujuh strategi bauran pemasaran atau dalam penelitian ini disebut strategi operasional.
• Produk merupakan salah satu dari strategi bauran pemasaran yang
mencakup barang maupun jasa. Strategi operasional dalam produk terdiri dari keragaman paket wisata dan kualitas paket wisata.
• Harga merupakan strategi kritis dalam bauran pemasaran, karena harga
dapat berperan sangat kompetitif dan harga juga dapat berperan dalam membangun citra produk. Strategi operasional dari harga terdiri dari dua
cara yaitu penetapan harga dilihat dari persepsi mutu dan penetapan harga berdasarkan segmen pelanggan.
• Tempatsaluran distribusi, berhubungan dengan penyediaan produk yang
tepat pada lokasi yang nyaman dan dapat dijangkau, sarana transportasi yang mendukung dan tempat penyedia informasi wisata.
• Promosi merupakan strategi yang digunakan untuk meningkatkan nilai
dengan menginformasikan kepada masyarakat tentang perusahaan dan produknya. Strategi operasional dari promosi dalam penelitian mencakup
periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan pemasaran langsung.
• Orang merupakan strategi dari bauran pemasaran yang memiliki peran
penting, karena terlibat langsung dalam kegiatan penyampaian produk ke tangan konsumen. Strategi operasional dari orang mencakup jumlah
karyawan pemandu, pelayanan karyawanpemandu dalam memuaskan konsumen, dan kompetensi karyawanpemandu.
• Proses merupakan seluruh kegiatan kerja. Proses-proses meliputi
prosedur, tugas-tugas, jadwal-jadwal, mekanisme, kegiatan, dan rutinitas
42
dimana suatu produk disampaikan kepada konsumen yang diatur dalam manajemen proses. Dalam penelitian ini strategi operasional dari proses
terdiri dari kualitas dalam layanan ke konsistenan dalam pengembangan agrowisata, dan tanggapan atas keluhan.
• Bukti fisik, merupakan lingkungan fisik perusahaan dimana layanan
diciptakan, penyediaan, dan pelanggan berinteraksi. Bukti fisik berhubugan dengan kenyamanan. Bukti fisik dalam penelitian ini
mencakup penunjuk arah ke dan di tempat wisata, parkir, toilet, tempat ibadah, kantin, dan daftar aktifitas.
43
V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1. Letak Geografis dan Topografi Perusahaan