Nilai pH Ekstrak Awal Teh Hitam

19 mengikat protein. Nilai pH lingkungan yang mendekati titik isoelektrik protein enzim akan memberikan peluang yang lebih besar bagi senyawa tanin untuk berikatan dengan protein tersebut Kawamoto et al. 1997.

C. Inhibisi Enzim Lipase

1. Inhibisi Enzim Lipase Awal

Inhibisi enzim lipase pada ekstrak awal dilakukan untuk melihat kemampuan ekstrak teh hitam pada kondisi awal dalam menghambat aktivitas enzim lipase. Ekstrak teh awal merupakan ekstrak teh yang belum melalui proses pencernaan in vitro. Nilai inhibisi ekstrak awal digunakan sebagai pembanding bagi ekstrak simulasi pH pencernaan, sehingga dapat diketahui apakah proses pencernaan memiliki pengaruh terhadap kemampuan teh hitam dalam menghambat enzim lipase. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak teh hitam yang diberi berbagai perlakuan suhu dan waktu penyeduhan memiliki daya inhibisi yang berbeda-beda terhadap enzim lipase, yaitu berkisar antara 14.77-63.21. Masing-masing ekstrak teh beserta daya inhibisinya: ekstrak 70 o C 5 menit 62.44, 70 o C 10 menit 54.99, 70 o C 15 menit 22.87, 85 o C 5 menit 33.33, 85 o C 10 menit 48.73, 85 o C 15 menit 54.85, 100 o C 5 menit 14.77, 100 o C 10 menit 44.91, dan 100 o C 15 menit 63.21 Gambar 11. Gondoin et al. 2010, dengan metode yang sama dengan Mc Dougall et al. 2009, meneliti bahwa 2 gram teh hitam yang diseduh menggunakan 200 ml air mendidih selama 15 menit memiliki daya inhibisi terhadap enzim lipase pankreas. Namun, nilai inhibisi teh hitam lebih kecil dari teh putih dan teh hijau yang diseduh dengan konsentrasi dan cara yang sama. Kusano et al. 2008 menambahakan bahwa teh hitam memiliki daya inhibisi terhadap enzim lipase sekitar 40- 80, tergantung dari pelarut yang digunakan. Teh hitam diekstrak menggunakan air dingin lalu dengan aseton, kemudian ekstrak aseton difraksionasi menjadi eter aseton EtOAc, n-BuOH, fase air, dan endapan kental. Daya inhibisi lipase yang dihasilkan oleh tiap ekstrak berbeda-beda yaitu ekstrak EtOAc 47.7, n-BuOH 46.8, fase air 28.3, dan endapan kental 61.1. Metode pengujian yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti metode yang dilakukan oleh Han et al. 2005 dengan glyceryl trioleat digunakan sebagai substrat. Hasil analisis statistik ekstrak awal teh hitam menunjukkan bahwa faktor suhu, waktu, dan interaksi keduanya memiliki pengaruh yang signifikan p 0.05 terhadap daya inhibisi enzim lipase Lampiran 4. Selanjutnya, analisis statistik dilanjutkan dengan melibatkan Orlistat menggunakan uji faktorial dimana hasilnya adalah ekstrak awal teh hitam pada semua perlakuan memiliki daya inhibisi yang berbeda secara signifikan p0.05 dan lebih rendah jika dibandingkan Orlistat Lampiran 7. Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa ekstrak teh penyeduhan 70 o C 5 menit dan 100 o C 15 menit memiliki daya inhibisi enzim lipase yang tidak berbeda nyata p0.05 dan merupakan ekstrak dengan daya inhibisi tertinggi jika dibandingkan ekstrak lainnya Lampiran 7. Berdasarkan hasil tersebut, diduga bahwa senyawa atau komponen bioaktif yang berperan dalam menghambat aktivitas enzim lipase berbeda pada kedua ekstrak tersebut. Astill et al. 2001 menyebutkan bahwa perbedaan suhu dan waktu saat menyeduh teh dapat memengaruhi komposisi senyawa kimia yang terekstrak pada produk akhir minuman teh. Daya penghambatan enzim lipase pada ekstrak teh penyeduhan 70 o C 5 menit diduga dihasilkan oleh suatu komponen bioaktif yang terekstrak pada suhu 70 o C tetapi tidak tahan panas karena daya inhibisi ekstrak teh hitam cenderung menurun dengan meningkatnya suhu awal penyeduhan dari 70 o C menjadi 85 o C Gambar 11. Salah satu senyawa yang terdapat pada ekstrak teh hitam dan diduga sebagai senyawa tersebut adalah senyawa polifenol golongan flavanol yang 20 didominasi oleh epikatekin 1.21, epikatekin galat 3.86, dan epigalokatekin galat 4.63 Graham di dalam Liss 1984. Ketiga senyawa tersebut memiliki kemampuan menghambat aktivitas enzim lipase Tucci et al.2010; Kusano et al.2008; Nakai et al.2005 dan juga tidak tahan panas Hukmah 2007. Cheong et al.2005 menambahkan bahwa waktu penyeduhan teh yang semakin lama akan menyebabkan dekomposisi senyawa epikatekin, epikatekin galat, dan epigalokatekin galat. Disisi lain, daya penghambatan enzim lipase pada ekstrak teh penyeduhan 100 o C 15 menit diduga dihasilkan oleh suatu komponen bioaktif yang terekstrak mulai dari suhu sekitar 85 o C hingga 100 o C dan tahan terhadap panas karena daya inhibisi ekstrak 85 o C dan 100 o C cenderung meningkat seiring bertambahnya suhu dan waktu penyeduhan. Salah satu senyawa yang terdapat pada ekstrak teh hitam dan diduga sebagai senyawa tersebut adalah tanin. Senyawa tanin baik tanin terkondensasi maupun tanin terhidrolisis memiliki kemampuan menghambat aktivitas enzim lipase Gondoin et al.2010; Kusano et al. 2008; Nakai et al. 2005 dan juga tahan terhadap panas Clydesdale dan Francis 1976. Pettigrew 2009 menyatakan bahwa kadar tanin akan meningkat seiring semakin lamanya waktu penyeduhan teh. Kusano et al.2008 menemukan bahwa senyawa polimer hasil oksidasi atau polymer-like oxidation product POPs dan galloyl oolongtheanin pada teh hitam juga berperan dalam menghambat aktivitas enzim lipase pankreas. Senyawa polimer hasil oksidasi yang dimaksud adalah theaflavin, theasisnensis, dan thearubigin. Penelitian secara in vivo yaitu pemberian ekstrak teh hitam kepada tikus menunjukkan terjadinya penurunan berat badan tikus, dengan theaflavin- 3.3‘-digalat sebagai inhibitor lipase paling efektif Kobayashi et al. 2009. Lin dan Shiau 2009 juga menambahkan bahwa teh yang difermentasi lebih efektif dibandingkan teh tanpa fermentasi dalam menurunkan berat badan dan lipogenesis pada tikus. Pada penelitian tersebut, tikus Sprague- Dawley diberi pakan dengan tambahan 4 daun teh teh hijau, teh hitam, teh oolong selama 30 hari. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa berat badan kelompok tikus yang diberi pakan dengan tambahan daun teh hijau 6, teh oolong 11, dan teh hitam 7 lebih rendah dari kelompok tikus tanpa perlakuan. Namun, secara in vitro teh hijau yang diseduh pada beberapa suhu dan waktu berbeda memiliki daya inhibisi enzim lipase sebesar 44.29-91.48 Nindyasari 2012 lebih tinggi daripada teh hitam 6.83-54.23. Hal tersebut disebabkan oleh lebih besarnya kandungan senyawa polifenol pada teh dalam bentuk daun teh daripada minuman teh Bhagwat et al. 2003.