Inhibisi Enzim Lipase Setelah Melewati Simulasi pH Pencernaan

21 Keterangan: Nilai yang diikuti oleh huruf yang berbeda menunjukkan inhibisi yang berbeda nyata p 0.05 dengan uji lanjut Duncan Gambar 11. Nilai inhibisi enzim lipase dari ekstrak teh hitam

2. Inhibisi Enzim Lipase Setelah Melewati Simulasi pH Pencernaan

Kesembilan ekstrak teh setelah melalui simulasi pH sistem pencernaan mengalami penurunan kemampuan inhibisi enzim lipase, daya inhibisinya menjadi sekitar 6.83-54.23 Gambar 11. Masing-masing ekstrak teh setelah melalui simulasi pH sistem pencernaan memiliki daya inhibisi yang berbeda, yaitu ekstrak 70 o C 5 menit 47.92, 70 o C 10 menit 46.38, 70 o C 15 menit 17.46, 85 o C 5 menit 10.42, 85 o C 10 menit 28.66, 85 o C 15 menit 24.24, 100 o C 5 menit 6.83, 100 o C 10 menit 21.17, dan 100 o C 15 menit 54.23 Gambar 11. Hal yang sama terjadi pula pada Orlistat sebagai kontrol positif yaitu menurun menjadi sebesar 62.00 Gambar 11. Kondisi ini dapat menggambarkan daya inhibisi teh hitam terhadap enzim lipase pankreas yang bekerja di usus halus. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa setelah mengalami simulasi pH pencernaan secara in vitro, daya inhibisi ekstrak teh hitam pada semua perlakuan memiliki daya inhibisi yang berbeda secara signifikan p0.05 dan lebih rendah jika dibandingkan Orlistat Lampiran 7. Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa ekstrak teh penyeduhan 70 o C 5 menit, 70 o C 10 menit dan 100 o C 15 menit memiliki daya inhibisi enzim lipase yang tidak berbeda nyata p0.05 dan merupakan ekstrak dengan daya inhibisi tertinggi jika dibandingkan ekstrak lainnya Lampiran 7. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa adanya kemungkinan pengaruh simulasi pH pencernaan terhadap kemampuan ekstrak teh hitam dalam menghambat aktivitas enzim lipase. Uji T-Test dua berpasangan dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaaan yang signifikan antara daya inhibisi ekstrak awal teh dengan daya inhibisi ekstrak teh setelah melalui simulasi pH pencernaan in vitro. Uji T-Test dua berpasangan dilakukan antara ekstrak awal dengan ekstrak setelah simulasi pH pencernaan pada setiap perlakuan penyeduhan. Hasil uji T-Test dua berpasangan dapat dilihat pada Lampiran 19 sampai Lampiran 27. Ekstrak teh awal yang mengalami penurunan daya inhibisi secara signifikan p0.05 setelah melewati simulasi pH F E B C DE E A D F G e e bc ab d cd a cd e f 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 70 C 5 menit 70 C 10 menit 70 C 15 menit 85 C 5 menit 85 C 10 menit 85 C 15 menit 100 C 5 menit 100 C 10 menit 100 C 15 menit Orlistat In h ib isi Li p ase Perlakuan Penyeduhan Ekstrak Awal Ekstrak Simulasi pH Pencernaan 22 pencernaan adalah teh yang diseduh pada perlakuan 70 o C 5 menit, 70 o C 10 menit, 85 o C 5 menit, 85 o C 10 menit, 85 o C 15 menit, 100 o C 5 menit, dan 100 o C 10 menit Tabel 8. Hasil tersebut menunjukkan bahwa senyawa atau komponen bioaktif yang memiliki kemampuan menghambat enzim lipase peka terhadap perubahan pH. Disisi lain, ekstrak teh awal yang diseduh pada kondisi 70 o C 15 menit dan 100 o C 15 menit juga mengalami penurunan daya inhibisi setelah melewati simulasi pH pencernaan akan tetapi penurunannya tidak signifikan p0.05 Tabel 8. Hal ini mungkin disebabkan oleh perubahan pH kurang memberi pengaruh terhadap kemampuan komponen bioaktif dalam menghambat enzim lipase. Tabel 8. Penurunan daya inhibisi lipase ekstrak teh hitam dan Orlistat setelah melalui simulasi pH pencernaan Perlakuan Penyeduhan Daya Inhibisi Penurunan Awal Simulasi 70 o C 5 menit 62,44 47,92 14,52 70 o C 10 menit 54,99 46,38 8,61 70 o C 15 menit 22,87 17,46 5,40 85 o C 5 menit 33,33 10,42 22,91 85 o C 10 menit 48,73 28,66 20,07 85 o C 15 menit 54,85 24,24 30,60 100 o C 5 menit 14,77 6,83 7,94 100 o C 10 menit 44,91 21,17 23,74 100 o C 15 menit 63,21 54,23 8,98 Orlistat 71,64 62,00 9,64 Keterangan: penurunan signifikan p0.05 Namun, pada umumnya daya inhibisi enzim lipase pada semua ekstrak mengalami penurunan setelah melalui simulasi pH pencernaan. Hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan komponen bioaktif dalam menghambat enzim lipase menjadi menurun akibat terjadinya perubahan pH yang mungkin menyebabkan degradasi atau perubahan struktur molekul. Beberapa senyawa yang sebelumnya telah diduga sebagai komponen antilipase seperti senyawa polifenol dan theaflavin ternyata memiliki kepekaan terhadap perubahan pH. Setiap senyawa polifenol memiliki kestabilan yang berbeda-beda terhadap perubahan pH sehingga akan sangat memengaruhi kemampuannya dalam menghambat aktivitas enzim. Lee et al. 2005 menambahkan bahwa theaflavin stabil pada kondisi pH dibawah 6.5, namun terdegradasi secara perlahan pada pH 7.0-7.5 dan pada pH 9 terdegradasi dengan cepat. Ekstrak teh yang memiliki daya inhibisi enzim lipase tertinggi setelah melewati simulasi pH pencernaan secara in vitro adalah ekstrak teh yang diseduh pada kondisi 70 o C 5 menit, 70 o C 10 menit, dan 100 o C 15 menit.Tucci et al. 2010 menerangkan bahwa penghambatan enzim lipase berdampak pada penurunan daya cerna lipid yang diharapkan dapat menurunkan penyerapan lipid dan asupan energi sehingga dapat menurunkan resiko kegemukan atau obesitas. Selain itu, Anggraeni 2011 meneliti bahwa teh hitam juga memiliki aktivitas penghambatan enzim alfa amilase dan alfa glukosidase yang merupakan enzim pencernaan karbohidrat. Oleh karena itu, teh hitam akan sangat efektif dalam mencegah berlebihnya asupan energi yang merupakan salah satu penyebab timbulnya obesitas. 23

D. Total Fenol