32
3. Korelasi Tanin Terkondensasi Dengan Inhibisi Enzim Lipase
Korelasi dari dua percobaan yang berbeda dapat diketahui dengan menggunakan analisis korelasi bivariate. Analisis korelasi antara tanin terkondensasi dengan inhibisi enzim lipase
dilakukan berdasarkan suhu penyeduhan, karena diduga tanin terkondensasi yang termasuk dalam komponen fenolik terekstrak pada setiap suhu penyeduhan berbeda-beda. Astill et al. 2001
menyatakan bahwa suhu penyeduhan lebih menentukan kompenen fenolik terekstrak pada minuman teh daripada waktu penyeduhan.
Hasil analisis pada suhu penyeduhan 70
o
C menunjukkan adanya korelasi positif antara kadar tanin terkondensasi pada teh hitam baik ekstrak awal 0.715 maupun setelah melewati
simulasi pH pencernaan 0.932 yang signifikan p0.05 dengan daya inhibisi enzim lipase Lampiran 32. Pada suhu penyeduhan 85
o
C, hasil analisis juga menunjukkan adanya korelasi positif antara kadar tanin terkondensasi pada ekstrak awal 0.907 dengan daya inhibisi enzim
lipase tetapi tidak berkorelasi p0.05 pada ekstrak setelah melewati simulasi pH pencernaan Lampiran 33. Pada suhu penyeduhan 100
o
C, hasil analisis juga menunjukkan adanya korelasi positif antara kadar tanin terkondensasi pada teh hitam baik ekstrak awal 0.947 maupun setelah
melewati simulasi pH pencernaan 0.830 yang signifikan p0.05 dengan daya inhibisi enzim lipase Lampiran 34. Grafik korelasi tanin terkondensasi dan daya inhibisi pada masing-masing
suhu penyeduhan ditunjukkan pada Gambar 17 suhu 70
o
C, Gambar 18 suhu 85
o
C, dan Gambar 19 suhu 100
o
C. Nugroho 2005 menyebutkan bahwa korelasi yang bernilai antara 0.71 hingga 0.90
p0.05 memiliki keeratan sangat kuat dan 0.91 hingga 0.99 p0.05 memiliki keeratan sangat kuat sekali. Berdasarkan hasil analisis, korelasi positif yang sangat kuat hingga sangat kuat sekali
pada ekstrak di semua suhu penyeduhan menunjukkan bahwa kandungan tanin terkondensasi berbanding lurus dengan besarnya daya inhibisi. Daya inhibisi enzim lipase pada ekstrak teh
dengan suhu penyeduhan 70
o
C selain diduga dihasilkan oleh senyawa polifenol golongan flavanol juga diduga dihasilkan oleh tanin terkondensasi. Daya inhibisi pada ekstrak dengan suhu
penyeduhan 85
o
C dan 100
o
C diduga hanya dihasilkan oleh tanin terkondensasi tanpa komponen fenolik bersifat antilipase yang terekstrak pada suhu 70
o
C. Berdasarkan hasil tersebut, daya inhibisi enzim lipase dipengaruhi oleh kadar tanin
terkondensasi yang terkandung di dalam ekstrak, misalnya ekstrak teh yang memiliki kadar tanin terkondensasi tertinggi yaitu ekstrak penyeduhan 100
o
C 15 menit juga memiliki daya inhibisi lipase tertinggi. Telah disebutkan sebelumnya bahwa tanin terkondensasi pada teh hitam memiliki
kemampuan untuk menginhibisi aktivitas enzim lipase Kusano et al. 2008; Nakai et al. 2005. Beberapa jenis tanin terkondensasi yang terdapat pada teh yang difermentasi dan telah dilaporkan
dapat menghambat enzim lipase adalah procyanidin B-4, procyanidin B-3, prodelphinidin B- 2 3,3‘-
di-O-gallate, -- epicatechin 4β-8---epigallochatechin 3-O-gallate, dan --epicatechin 4α-8---
epigallochatechin 3-O-gallate Kusano et al. 2008; Nakai et al. 2005.
33
Gambar 17. Grafik korelasi tanin terkondensasi dan inhibisi enzim lipase pada suhu penyeduhan 70
o
C
Gambar 18. Grafik korelasi tanin terkondensasi dan inhibisi enzim lipase pada suhu penyeduhan 85
o
C R² = 0,715
R² = 0,932
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
80,00
0,200 0,250
0,300 0,350
0,400 0,450
N il
ai In
h ib
isi
Kadar Tanin Terkondensasi g LE 100 g BK
Linear Ekstrak awal Linear Ekstrak simulasi
R² = 0,907
R² = 0,124 0,00
10,00 20,00
30,00 40,00
50,00 60,00
70,00
0,200 0,250
0,300 0,350
0,400 0,450
N il
ai In
h ib
isi
Kadar Tanin Terkondensasi g LE 100 g BK
Linear Ekstrak awal Linear Ekstrak simulasi
p0,05
p0,05 p0,05
p0,05
34
Gambar 19. Grafik korelasi tanin terkondensasi dan inhibisi enzim lipase pada suhu penyeduhan 100
o
C R² = 0,947
R² = 0,830
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
80,00
0,200 0,250
0,300 0,350
0,400 0,450
N il
ai In
h ib
isi
Kadar Tanin Terkondensasi g LE100 g BK
Linear Ekstrak awal Linear Ekstrak simulasi
p0,05 p0,05
35
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa suhu penyeduhan, waktu penyeduhan, dan kombinasi keduanya selama penyeduhan teh hitam memengaruhi besarnya inhibisi enzim lipase, total fenol, dan
kadar tanin terkondensasi. Setelah melewati simulasi pH pencernaan, ekstrak teh hitam menunjukkan adanya penurunan daya inhibisi enzim lipase, kandungan total fenol, dan kadar tanin terkondensasi yang
signifikan. Daya inhibisi enzim lipase pada ekstrak awal dilakukan untuk memberikan informasi awal sebelum ekstrak teh melewati simulasi pH pencernaan secara in vitro. Nilai inhibisi paling tinggi
dihasilkan oleh ekstrak awal teh hitam yang diseduh pada suhu 70
o
C selama 5 menit 62.44 dan 100
o
C selama 15 menit 63.21, namun nilainya lebih rendah dari kontrol positif Orlistat 71.64. Besarnya inhibisi enzim lipase oleh ekstrak teh hitam setelah melewati simulasi pH sistem pencernaan
secara in vitro akan memberikan gambaran inhibisi yang terjadi di dalam usus halus. Daya inhibisi enzim lipase setelah melewati proses pencernaan secara in vitro paling tinggi secara statistik dihasilkan
oleh teh hitam yang diseduh pada suhu 70
o
C selama 5 menit 47.91, 70
o
C selama 10 menit 46.38, dan 100
o
C selama 15 menit 54.23, namun masih lebih rendah dari Orlistat 62.00. Ekstrak teh hitam yang dihasilkan mengandung jumlah total fenol berkisar 35.50-43.51 mg GAEg berat kering.
Total fenol tertinggi diperoleh dari ekstrak teh yang diseduh pada suhu 100
o
C selama 5 dan 15 menit, yaitu sebesar 43.51 dan 42.22 mg GAEg berat kering. Kandungan kadar tanin terkondensasi pada
ekstrak teh hitam yang dihasilkan sebesar 0.352-0.429 g LE100 g berat kering. Ekstrak hasil penyeduhan 100
o
C 15 menit menghasilkan kadar tanin terkondensasi tertinggi dan berbeda nyata dari ekstrak lainnya, yaitu 0.429 g LE100 g berat kering. Berdasarkan uji korelasi, komponen fenolik dan
tanin terkondensasi diduga memiliki peran dalam menghambat enzim lipase pada perlakuan suhu awal penyeduhan 70
o
C, sedangkan pada perlakuan suhu awal penyeduhan 85
o
C dan 100
o
C diduga yang berperan adalah tanin terkondensasi.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa untuk menurunkan asupan kalori lemak maka disarankan meminum teh hitam yang diseduh pada suhu 70
o
C selama 5 menit dan 10 menit, atau 100
o
C selama 15 menit. Kondisi penyeduhan tersebut merupakan kondisi paling baik dalam menghambat aktivitas enzim lipase secara in vitro.
B. Saran
Saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya yaitu identifikasi komponen fenolik pada berbagai cara penyeduhan baik pada ekstrak awal maupun setelah melalui proses pencernaan in vitro,
identifikasi komponen antilipase pada ekstrak dengan suhu dan waktu penyeduhan yang menghasilkan inhibisi terbesar, dan uji penghambatan aktivitas enzim lipase secara in vivo untuk melihat aktivitas
ekstrak teh hitam di dalam tubuh.