Setiap karyawan yang memiliki kesenangan yang mendalam minat terhadap pekerjaan yang dipercayakan kepadanya, pada umumnya memiliki semangat
kerja yang positif atau tinggi. Karena beban kerja, jenis, sifat dan volume pekerjaannya sesuai dengan minat dan perhatian yang akan menimbulkan
rasa senang dan bergairah dalam arti tidak maerasa terpaksa dan tertekan dalam bekerja.
d. Hubungan yang Harmonis Pergaulan antara pimpinan dan karyawan yang dipimpin sangat besar
pengaruhnya terhadap semangat kerja. Pimpinan yang memperlakukan karyawan secara manusiawi, dengan sikap saling menghormati, saling
menghargai, saling mempercayai dan saling menerima satu sama lain, baik selama melakukan pekerjaan maupun di luar jam kerja akan menimbulkan
rasa senang yang dapat meningkatkan semangat kerja.
2.3.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Semangat Kerja
Menurut Westra 2000:105 faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja dapat diurakan sebagai berikut:
a. Hubungan yang harmonis antara pimpinan dan bawahan Adanya hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara pimpinan
dan bawahan sehingga dapat bekerjasama untuk mencapai tujuan organisasi. b. Kepuasan para karyawan pada tugas dan pekerjaannya
Adanya rasa percaya diri pada karyawan untuk menyelesaikan tugas dan kewajibannya secara maksimal mungkin demi tercapainya tujuan organisasi.
Universitas Sumatera Utara
c. Terdapatnya sesuatu suasana dan iklim kerja yang bersahabat dengan anggota-anggota lain dalam organisasi.
Tercapainya suatu kondisi yang dapat memberikan semangat kerja dan mendukung terselesainya tugas dan pekerjaannya dengan rasa senang dengan
rasa senang kondisi semacam ini akan tercipta jika hubungan kerja terjalin semestinya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab serta hal dan
kewajibannya masing-masing. d. Adanya tingkat kepuasan ekonomi sebagai imbalan uuntuk jerih payahnya.
Adanya upah yang sesuai dengan pekerjaan yang diberikan sehingga dapat memberikan rasa nyaman dan nyaman yang mampu memenuhi kebutuhannya
secara layak. e. Rasa kemanfaatan bagi tercapainya tujuan organisasi yang merupakan tujuan
bersama Adanya tujuan yang jelas yang ingin dicapai yang pada akhirnya akan berguna
untuk kepentingan bersama. f. Adanya ketenangan jiwa, jaminan kepastian serta perlindungan dari organisasi
Adanya perlindungan kerja dan jaminan keselamatan pada setiap kecelakaan yang terjadi pada karyawan saat dia menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya sehingga karyawan merasa aman dan dalam menyelesaikan pekerjaannya.
g. Adanya lingkungan fisik suatu kantor Adanya suatu fisik dimana karyawan melaksanakan tugas dan kewajiban serta
mempengaruhi dirinya dalam memberikan tugas yang diberikan kepadanya.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Nitisemito 2001:161 ada 7 tujuh indikasi penurunan semangat kerja,yaitu:
a. Turunrendahnya prduktivitas kerja
Produktivitas kerja yang menurun ini dapat terjadi karena kemalasan, penundaan pekerjaan, dan sebagainya. Tapi, apabila produktivitas kerja tidak
turun, belum tentu semangat dan kegairahan kerja tinggi, karena bisa jadi yang tejadi pada kenyataannya adalah produktivitas kerja memang rendah. Untuk
mengetahui rendahnya produktivitas kerja, maka perusahaan harus membuat standar kerja.
b. Tingkat absensi yang naiktinggi
Pada umumnya bila semangat dan kegairahan turun,maka karyawan akan malas untuk datang bekerja setiap hari. Untuk melihat apakah naiknya tingkat
absensi tersebut merupakan indikasi turunnya semangat dan kegairahan kerja, maka tidak boleh melihat naiknya tingkat absensi ini secara perseorangan
melainkan secara rata-rata. c.
Labour Turnover tingkat perpindahan karyawan yang tinggi Bila dalam perusahaan terjadi peningkatan tingkat keluar masuk karyawan
terutama disebabkan karena ketidaksenangan mereka bekerja pada perusahaan tersebut, maka sebetulnya hal ini merupakan kondisi turunnya semangat kerja
karyawan. d.
Tingkat kerusakan yang naiktinggi
Universitas Sumatera Utara
Indikasi lain yang menunjukkan turunnya semangat adalah bilamana ternyata tingkat kerusakan baik terhadap bahan baku, barang jadi maupun peralatan
yang digunakan meningkat. e.
Kegelisahan Kegelisahan dimana-mana akan terjadi bilamana semangat dan kegairahan
kerja menurun. Kegelisahan-kegelisahan itu dapat terwujud dalam bentuk ketidaksenangan kerja, keluh kesah serta hal-hal yang lain. Kegelisahan pada
tingkat tertentu yang dibiarkan begitu saja dapat merugikan perusahaan dengan segala akibatnya yang tidak diinginkan.
f. Tuntutan yang sering kali terjadi
Sering terjadi tuntutan juga sebetulnya merupakan indikasi menurunnya semangat dan kegairahan kerja. Tuntutan sebetulnya merupakan perwujudan
dari ketidakpuasan, dimana pada tahap tertentu akan menimbulkan keberanian untuk mengajukan tuntutan.
g. Pemogokan
Tingkat indikasi yang paling kuat mengenai turunnya semangat dan kegairahan kerja adalah bilamana terjadi pemogokan. Hal ini disebabkan
karena pemogokan adalah merupakan perwujudan dari ketidakpuasan, kegelisahan, dan lain sebagainya. Pemogokan dapat menimbulkan
kelumpuhan bagi perusahaan dengan segala akibatnya. Meskipun pemogokan yang terjadi itu akhirnya dapat diatasi tetapi ketegangan yang mempengaruhi
terhadap hubungan antara atasan dan bawahan dapat berlangsung cukup lama.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Penelitian Terdahulu