Memformulasikan Fungsi Sasaran Formulasi Fungsi Optimasi Perencanaan Produksi dengan Goal

Jadi, formulasi fungsi kendala pemakaian bahan baku untuk 1 unit Karung Goni setiap bulannya adalah: B 1 X 1 + B 1 X 2 ≤ BT 1 = 0,0255X 1Juli + 0,0325X 2Juli ≤58.000 B 2 X 1 + B 2 X 2 ≤ BT 2 = 0,011X 1Julii + 0,008 X 2Juli ≤19.000 B 3 X 1 + B 3 X 2 ≤ BT 3 = 0,0025X 1Juli + 0,0025X 2Juli ≤5.000 B 4 X 1 + B 4 X 2 ≤ BT 4 = 0,0002X 1Juli + 0,0002X 2Juli ≤400 Sesuai dengan sasaran perusahaan, deviasi positif kekurangan bahan baku diusahakan nol. Untuk itu, model Goal Programming untuk fungsi ini adalah: 0,0255X 1Juli + 0,0325X 2Juli + d 2 - - d 2 + =58.000 0,011X 1Julii + 0,008 X 2Juli + d 3 - - d 3 + =19.000 0,0025X 1Juli + 0,0025X 2Juli +d 4 - - d 4 + =5.000 0,0002X 1Juli + 0,0002X 2Juli + d 5 - - d 5 + =400 Formulasi sasarannya adalah: Min Z = ∑ = 5 2 l d i +

5.2.2.3. Memformulasikan Fungsi Sasaran

Pemilihan sasaran didasarkan pada keterangan manajemen perusahaan dan juga berdasarkan kesimpulan yang diambil dari pengamatan dan pengumpulan data. Sasaran yang akan dicapai adalah pemenuhan permintaan Karung Goni, memaksimalkan produksi dan memaksimalkan keuntungan. 1. Memaksimalkan Volume Produksi Universitas Sumatera Utara Hasil peramalan untuk jumlah produksi masing-masing tipe Karung Goni untuk Juli 2016 dengan safety stock3 setiap bulannya, maka persamaannya adalah: X 1Januari + 0,03 X 1Juli ≥ 444.260 X 2Januari + 0,03 X 2Juli ≥ 300.544 Sasaran untuk memaksimalkan volume produksi, maka deviasi negatif kekurangan jumlah produksi diusahakan nol. Untuk itu, model goal programming untuk fungsi ini adalah: X 1Juli + 0,03 X 1Juli + d 6 — d 6 + =444.260 X 2Juli + 0,03 X 2Juli + d 7 — d 7 + = 300.544 Min Z = d 6 - + d 7 - 2. Memaksimalkan Keuntungan Tabel 5.2. telah menjelaskan bahwa keuntungan untuk setiap permintaan Karung Goni adalah : a. Karung Goni LDPE = Rp. 750 b. Karung Goni HDPE = Rp. 600 Proyeksi keuntungan dapat dilihat dengan memperhitungkan jumlah produk dan peramalan, maka perkiraan jumlah keuntungan yang ingin dicapai dapat dihitung dengan rumus berikut: Proyeksi Keuntungan PK = ∑ = 5 1 i i i X U Dimana : Universitas Sumatera Utara U = Keuntungan untuk permintaan 1 unit produk X = Jumlah permintaan Karung Goni hasil peramalan i = Jenis Karung Goni Proyeksi keuntungan untuk Juli 2016 adalah : PK = Rp. 750 x 444.260 + Rp. 600x 300.544 PK = Rp. 513.521.400 Rekapitulasi hasil perhitungan proyeksi keuntungan untuk Juli 2016 sd Juni 2017 dapat dilihat pada Tabel 5.21. Berdasarkan data-data tersebut, maka formulasi fungsi proyeksi keuntungan untuk Juli 2015 adalah : 750X 1 + 600X 2 513.521.400 Sasaran perusahaan adalah untuk memaksimalkan keuntungan. Jadi, diharapkan deviasi negatif keuntungan di bawah proyeksi keuntungan diusahakan nol. Untuk itu, model goal programming untuk fungsi ini adalah: 750 X 1 + 600 X 2 + d 8 — d 8 + 513.521.400 Min Z = d 8 - Tabel 5.21. Proyeksi Keuntungan Permintaan Produk Karung Goni No Bulan Keuntungan Permintaan Rp Total Keuntungan Rp LDPE HDPE Universitas Sumatera Utara 1 Juli 2016 2 Agustus 2016 3 September 2016 4 Oktober 2016 5 November 2016 6 Desember 2016 7 Januari 2017 8 Februari 2017 9 Maret 2017 10 April 2017 11 Mei 2017 12 Juni 2017 . 5.2.2.4. Perhitungan Break Event Point BEP Titik pulang pokok Break Event Point merupakan suatu titik atau keadaan dimana perusahaan dalam operasionalnya tidak memperoleh laba dan juga tidak mengalami kerugian. Biaya produksi, harga jual produk, dan fixed cost perusahaan dapat dilihat pada Tabel 5.22. dan Tabel 5.23. Tabel 5.22. Biaya Produksi dan Harga Jual Produk No. Jenis Produk Biaya Produksiunit Harga Jualunit 1. LDPE 2. HDPE Sumber: PT. Sri Intan Karplas Industry Tabel 5.23. Fixed Cost Perusahaan Bagian Produksi No. Nama Pembayaranbulan Harga Rp 1 Pembayaran Rekening Air bulan 2 Rekening Listrikbulan 3 Gaji Pegawai 132 org Universitas Sumatera Utara 4 Bahan Bakar Transport 5 Telepon 6 Perawatan Genset, Transport dan Mesin 7 Pembelian ATK Jumlah Sumber: PT. Sri Intan Karplas Industry Perusahaan dalam melaksanakan proses produksi melakukan produksi ketiga tipe produk secara bersamaan, karena itu besar fixed cost yang telah didapatkan dibagi sesuai dengan perbandingan jumlah produksi yang dikerjakan oleh perusahaan. Perhitungan jumlah BEP tiap jenis produk sesuai dengan perbandingan rata-rata jumlah produksinya adalah sebagai berikut: Perbandingan Jumlah Rata-rata produksi : = Produksi Karung LDPE :Produksi Karung HDPE = 509.042 : 337.886 = 0,60 : 0,40 Rekapitulasi jumlah fixed cost setiap produk dapat dilihat pada Tabel 5.24. Tabel 5.24. Fixed Cost Setiap Jenis Produk No. Jenis Produk Fixed CostRp 1. LDPE 2. HDPE Dari data tersebut maka dapat dihitung nilai Break Event Point BEP setiap jenis produk sebagai berikut: 1. BEP Type I = ��������� ��������� −������������� = 187.020.000 750 Universitas Sumatera Utara =248.360 unit 2. BEP Type II = ��������� ����� ���� −����� �������� = 124.680.000 600 =207.800 unit Pada perhitungan BEP maka diperoleh nilai : X 1 LDPE BEP = 249.360 unit X 2 HDPE BEP = 207.800 unit Adapun nilai X 1 , X 2 digunakan sebagai batasan jumlah produksi perusahaan. Karena perusahaan menginginkan agar jumlah produksi yang dilakukan lebih besar atau sama dengan nilai BEP, maka formulasinya adalah : X 1 BEP ≥ 249.360 X 2 BEP ≥ 207.800

5.2.2.5. Memformulasikan Fungsi Pencapaian untuk Goal Programming