Pertukaran Bahan Perpustakaan Melalui Titipan

28 c. Perpustakaan yang menerima penawaran, mempelajari tawaran yang diterima beserta persyaratannya dan membandingkan dengan kebutuhan dan kebijakan pengembangan koleksi perpustakaan itu sendiri. Kemudian memilih bahan penukar yang sesuai dengan bobotnya dan menyusunnya dalam daftar bahan pustaka yang akan ditawarkan sebagai bahan penukar. d. Perpustakaan yang menerima tawaran pertukaran dari perpustakaan lain, memilih bahan pustaka yang sesuai dan memilih bahan penukar yang sesuai bobotnya serta menyusunnya dalam daftar bahan pustaka yang akan ditawarkan sebagai bahan penukar. Kemudian perpustakaan yang telah menerima tanggapan atas penawarannya, melakukan penilaian keseimbangan bahan pertukaran tentang subyek dan bobotnya. e. Apabila kedua perpustakaan telah sepakat, maka tukar- menukar dapat dilaksanakan. Setelah menerima bahan pertukaran, masing-masing perpustakaan mengolahnya sesuai dengan prosedur penerimaan dan inventarisasi. Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa pengadaan bahan pustaka melalui pertukaran untuk memenuhi koleksi perpustakaan yang sulit didapatkan, perpustakaan membuat daftar pertukaran koleksi yang akan dikeluarkan dari perpustakaan, lalu perpustakaan lain juga membuat daftar pemilihan bahan pustaka yang ingin mereka dapatkan. Apabila kedua instansi setuju dan sepakat, maka pengadaan bahan pustaka melalui pertukaran dapat dilakukan.

2.4.1.3 Pertukaran Bahan Perpustakaan Melalui Titipan

Pengadaan bahan pustaka dengan cara titipan merupakan koleksi yang berasal dari suatu instansilembaga pemerintahan yang ingin menitipkan suatu koleksi kepada suatu pepustakaan. Dalam melaksanakan pengadaan koleksi melalui titipan perlu ada kesepakatan antara perpustakaan dengan pihak yang menitipkan bahan pustaka. Jangka waktu penitipan bahan pustaka juga perlu diperhatikan agar tidak terlalu singkat, karena akan merugikan dari segi ekonomi. Bahan pustaka titipan biasanya memerlukan tempat dan pelayanan khusus. Menurut Siregar 2002:5 menyatakan bahwa: Penerimaan titipan haruslah bahan pustaka yang benar-benar dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan dan harus ada kesepakatan antara pihak perpustakaan dengan orang lembaga yang menitipkan koleksi tersebut. Misalnya, tentang jangka waktu koleksi tersebut dititipkan di perpustakaan Universitas Sumatera Utara 29 dan pengolahan bahan pustaka tersebut dan persyaratan lainnya. Bahan pustaka titipan biasanya memerlukan tempat dan pelayanan khusus. Menurut Soeatminah 1992: 74 adalah sebagai berikut: 1. Pustaka beserta daftarnya diterima, kemudian dicocokkan dan apabila sudah cocok pustaka dapat langsung diinventarisasikan dan diproses sampai dapat dipinjamkan. 2. Perpustakaan dan penitip menandatangani surat serah terima yang dilengkapi dengan keterangan seperti: a. Pustaka sesuai daftar terlampir dititipkan pada perpustakaan selama jangka waktu…….x …….tahun. b. Pustaka boleh dipinjamkan kepada masyarakat pemakai, maka boleh diperlukan sama dengan sama dengan koleksi yang lain. c. Perpustakaan akan memelihara dan merawat pustaka Sebaik- sebaiknya seperti koleksi yang lain. d. Apabila ada pustaka yang rusak, perpustakaan akan memperbaiki, tetapi apabila hilang perpustakaan tidak menggantinya. e. Setelah ketentuan itu disepakati bersama,maka kedua belah pihak menandatanganinya dan masing-masing menyimpan satu dokumen serah terima. Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa pengadaan bahan pustaka melalui titipan haruslah koleksi yang benar-benar dibutuhkan oleh pengguna, Bahan pustaka melalui titipan memerlukan pelayanan khusus. Koleksmelalui titpan tetap akan menjadi milik si penitip.

2.4.1.4 Pengadaan Bahan Perpustakaan Melalui Terbitan Sendiri