Saksi WAGIMAN, B.E :

dibuat kontrak baru dengan rekanan baru untuk menyelesaikan pekerjaan proyek tersebut ; Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi tersebut terdakwa keberatan yaitu tentang hasil perhitungan volume pekerjaan yang dianggap sebesar 15,88 dan seharusnya perhitungan di lapangan tersebut harus melibatkan kontraktor ;

4. Saksi WAGIMAN, B.E :

 Bahwa saksi pernah diperiksa oleh penyidik dengan memberikan keterangan yang sebenar-benarnya dan saksi merasa tidak ada paksaan dalam memberikan keterangan ;  Bahwa saksi diperiksa sebagai saksi sehubungan dengan perkara tindak pidana korupsi penyelewengan dana Proyek Peningkatan jalan Gewarpe – Kokas ;  Bahwa saksi waktu itu selaku Pejabat Pembuat Komitmen dalam Proyek Peningkatan Jalan Gewarpe-Kokas yang bertugas membantu Kuasa Pengguna Anggaran untuk menyiapkan administrasi dan fisik di lapangan serta melaporkan pekerjaan proyek yang sedang dikerjakan oleh kontraktor rekanan kepada Kuasa Pengguna Anggaran ;  Bahwa dasar saksi selaku PPK dalam Proyek Peningkatan jalan Gewarpe - Kokas yaitu berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pekerjaan Kab. Fakfak ;  Bahwa sumber dana proyek peningkatan Jalan Gewerpe – Kokas dari Dana Alokasi Umum tahun 2007 sebesar Rp. 955.500.000,- sembilan ratus lima puluh lima juta lima ratus ribu rupiah ; Universitas Sumatera Utara  Bahwa kemudian saksi selaku Pejabat Pembuat Komitmen menerbitkan SK Panitia Lelang yang isinya menunjuk Panitia untuk melaksanakan pelelangan proyek tersebut selanjutnya hasilnya diajukan kepada saksi selaku PPK untuk ditetapkan sebagai pemenang lelang ;  Bahwa sesuai usulan dari Panitia Lelang peserta lelangnya adalah CV. Tuasi Jaya, CV. Nurma Jaya dan CV. Serui Jaya dan sebagai pemenang lelang adalah CV. TUASI JAYA dengan Direktris Ny. Rufina Mairuma dengan kuasa usaha terdakwa Donny Steven Sony ;  Bahwa dasar saksi menentukan CV. Tuasi Jaya sebagai pemenang lelang karena berkas-berkas yang diajukan oleh Panitia lelang seperti evaluasi dan lampiran-lampiran dokumennya sudah komplit, mempunyai alat berat dan penawarannya terkecil ;  Bahwa rekanan juga bisa menjadi pemenang tender walaupun rekanan tersebut tidak mempunyai alat berat sendiri dengan cara menyewa namun harus tercantum dalam RAB ;  Bahwa uang muka yang diterima rekanan dari proyek peningkatan Jalan Gewerpe – Kokas sebesar 30 dari nilai proyek setelah dikurangi oleh PPN dan PPH ;  Bahwa yang dikerjakan oleh rekanan dari uang muka 30 tersebut adalah mobilisasi alat berat, tanah, drainase dan pengerasan berbutir ;  Bahwa proyek tersebut dikerjakan dari bulan September 2007 sampai dengan akhir Desember 2007 namun sampai dengan batas akhir waktu pengerjaan proyek rekanan tidak melaksanakan pekerjaan sampai selesai yang diatur dalam kontrak kerja dan baru mencapai volume 15,88 atau Universitas Sumatera Utara kalau dihitung dengan uang pekerjaan yang sudah diselesaikan oleh rekanan sekitar Rp. 150.000.000,- seratus lima puluh juta rupiah ;  Bahwa menurut saksi surat perjanjian pemborongan dan Surat Perintah Mulai Kerja ditandatangani oleh terdakwa pada tanggal 04 September 2007 ;  Bahwa dalam pelaksanaan proyek tersebut pihak yang ditunjuk konsultan ditunjuk konsultan pengawas CV. Sarana Cipta ;  Bahwa pada waktu keterlambatan pekerjaan yang dilakukan oleh rekanan konsultan sudah melakukan teguran secara lisan dan tertulis;  Bahwa saksi selaku PPK melakukan teguran lisan kemudian ditindaklanjuti dengan teguran tertulis yang pertama tanggal 03 Oktober 2007 dan ditindaklanjuti lagi dengan teguran kedua tanggal 07 Nopember 2007, selanjutnya saksi selaku PPK mengambil tindakan dengan melakukan pemutusan hubungan kerja tanggal 28 Desember 2007 ;  Bahwa saksi yakin bahwa teguran yang saksi lakukan sampai ke CV. Tuasi Jaya karena yang mengantar surat teguran tersebut adalah staf administrasi CV. Tuasi Jaya ;  Bahwa terdakwa Donny Steven Sony selaku rekanan pernah mengajukan permintaan pembayaran uang muka satu kali sebesar 30 pada tanggal 05 Desember 2007 dan uang muka tersebut dicairkan di rekening atas nama Rufina Mairuma ;  Bahwa pencairan uang muka tersebut ditujukan untuk memperlancar pekerjaan di lapangan ; Universitas Sumatera Utara  Bahwa uang muka bisa diambil sebelum proyek berjalan dan bisa juga tidak tergantung dari rekanan, kalau rekanan mampu biasanya uang muka tidak diambil dimuka karena rekanan mempunyai biaya untuk melaksanakan proyek tersebut ;  Bahwa saksi mau mencairkan uang muka proyek sebesar 30 karena saksi tidak menyangka bahwa terdakwa tidak akan menyelesaikan pekerjaannya dan memang dalam kontrak ada diatur bahwa uang muka dapat diterima oleh rekanan walaupun pekerjaannya belum dikerjakan dan hal tersebut sudah saksi konsultasikan kepada atasan saksi selaku Kuasa Pengguna Anggaran dan atasan saksi mengatakan bahwa uang muka sudah diatur dalam kontrak dan harus dicairkan ;  Bahwa selisih antara uang muka sebesar 30 yang dicairkan terdakwa dengan kisaran volume proyek sebesar 15,88 sampai sekarang belum dikembalikan oleh terdakwa dan saksi tidak tahu uang tersebut terdakwa gunakan untuk apa namun saksi sudah bersurat kepada CV. Tuasi Jaya untuk mengembalikan uang selisih tersebut ke kas negara ;  Bahwa saksi selaku Pejabat Pembuat Komitmen tidak mengawasi langsung pekerjaan di lapangan namun saksi dibantu oleh Konsultan Pengawas dan dibantu staf teknis dari Dinas PU Kab. Fakfak ;  Bahwa panjang peningkatan ruas jalan Gewerpe – Kokas yang harus dikerjakan rekanan adalah 800 meter ;  Bahwa waktu monitoring di Kantor Dinas Pekerjaan Umum setelah teguran pertama terdakwa datang namun sewaktu saksi tanyakan berapa volume pekerjaan yang sudah dikerjakan terdakwa tidak menjelaskan dan Universitas Sumatera Utara rekanan hanya menjelaskan bahwa rekanan sanggup menyelesaikan pekerjaannya ;  Bahwa pelaksanaan pekerjaan bisa diperpanjang 30 tiga puluh hari apabila pekerjaan belum selesai namun anggarannya sudah ditutup karena akhir tahun ;  Bahwa atas kebijakan Dinas demi terselesaikannya proyek pekerjaan jalan tersebut, sisa dana proyek sebesar 70 diluncurkan dalam APPBD tahun 2008 dan sekarang telah dikerjakan oleh rekanan lain ;  Bahwa sampai dengan sekarang belum ada serah terima pekerjaan peningkatan jalan Gewerpe – Kokas dari CV. Tuasi Jaya ke Dinas Pekerjaan Umum ;  Bahwa yang menjadi syarat proyek dapat diserah terimakan ke Dinas adalah apabila pekerjaannya sudah selesaikan dengan baik dan benar sesuai kontrak kerja ; Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi tersebut terdakwa keberatan yaitu tentang proyek peningkatan jalan Gewerpe – Kokas tersebut tidak dilelang serta terdakwa menandatangani kontrak dan BAP lelang bukan di bulan September tetapi di bulan Desember 2007 namun kontraknya dibuat tanggal 04 September 2007 ;

5. Saksi FERDINAN PASAMBUNA :