c. Saluran distribusi
d. Kualitas Sumber Daya Manusia SDM
e. Pelayanan kepada pelanggan
2. Kelemahan
a. Kurangnya diversifikasi produk
b. Promosi yang masih pasif
3. Peluang
a. Potensi pasar yang luas
b. Kepercayaan dan hubungan dengan pelanggan
4. Ancaman
a. Adanya perusahaan pesaing
4.2.3 Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui peluang dan ancaman pada perusahaan. Peluang opportunity merupakan tren positif yang berada pada
lingkungan eksternal perusahaan yang dapat memberikan keuntungan apabila dimanfaatkan dengan baik. Sedangkan ancaman threat merupakan tren negatif yang
berada pada lingkungan eksternal perusahaan yang dapat menimbulkan kerugian apabila tidak diantisipasi dengan baik.
Analisis lingkungan eksternal dapat diperoleh melalui data primer data yang diperoleh dari perusahaan, baik itu melalui dokumentasi perusahaan maupun hasil
wawancara kepada pihak pusahaan dan data sekunder studi kepustakaan yang dilakukan oleh penulis. Lingkungan eksternal secara garis besar dibagi menjadi dua
bagian utama, yaitu lingkungan makro dan lingkungan mikro.
Universitas Sumatera Utara
1 Lingkungan Makro
Lingkungan makro terdiri dari faktor-faktor yang tidak berhubungan langsung dengan operasional perusahaan. Lingkungan ini bersifat tidak dapat dikendalikan, akan
tetapi harus dipantau serta ditanggapi oleh perusahaan. Analisis lingkungan makro dibagi menjadi lima bagian, yaitu: lingkungan demografi, ekonomi, teknologi, politik,
dan sosial budaya. 1.
Demografi Indonesia adalah negara berkembang dengan tingkat populasi yang cukup besar,
yaitu mencapai 237 juta jiwa berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2010 atau bertambah 31 juta jiwa sejak tahun 2010. Jumlah penduduk Indonesia yang semakin
meningkat dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 1,4 per tahun merupakan potensi pasar yang sangat besar.
2. Ekonomi
Keadaan ekonomi saat ini dan masa yang akan datang akan sangat mempengaruhi tingkat keuntungan perusahaan. Saat ini, kondisi perekonomian makro sedang tidak
stabil dengan adanya kenaikan kurs mata uang asing, khususnya US Dollar terhadap rupiah. Nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar sampai dengan bulan Agustus 2015
mencapai Rp 13.855US. Hal ini menjadi ancaman bagi PT. Roma Asi Jaya, khusunya dalam hal proses produksi yang akan mendorong kenaikan biaya produksi dan pada
akhirnya akan berdampak pada harga jual pupuk. Harga jual yang meningkat menyebabkan daya beli konsumen menurun, yang mengakibatkan penurunan volume
penujualan dan pendapatan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
3. Teknologi Kemajuan teknologi dalam bidang industri pupuk memberi peluang bagi
produsen pupuk dengan ditemukannya teknologi dan proses produksi yang hemat energi karena dapat menurunkan biaya produksi. Teknologi revamping merupakan salah satu
teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk menekan konsumsi energi. Namun demikian, perusahaan yang menggunkan teknologi hemat energi merupakan ancaman bagi PT.
Roma Asi Jaya yang masih menggunakan teknologi konvensional. 4. Politik
Kebijakan dan stabilitas politik pemerintah menjadi faktor penting bagi perusahaan. Situasi politik yang tidak kondusif akan berdampak negatif bagi dunia
usaha, begitu juga sebaliknya. Kebijakan pemerintah mengenai pencabutan subsidi pupuk diikuti dengan penyerahan tata niaga pupuk kepada mekanisme pasar sejak
Desember 1998 membuat produsen pupuk mengatur pemasarannya sendiri dan mendorong naiknya harga. Hal ini berpengaruh terhadap tingkat persaingan yang
semakin ketat diantara produsen-produsen pupuk. 5. Sosial Budaya
Budaya masyarakat Indonesia yang menganggap beras sebagai salah satu bahan pangan pokok menyebabkan permintaan akan beras dan pupuk sebagai salah satu input
penanaman padi semakin meningkat. Hal ini merupakan salah satu peluang yang dimanfaatkan oleh PT. Roma Asi Jaya sebagai salah satu produsen pupuk.
Universitas Sumatera Utara
2 Lingkungan Mikro
Lingkungan mikro merupakan pelaku dan kekuatan di sekitar perusahaan. Lingkungan mikro secara langsung dapat mempengaruhi kemampuan bisnis dan kinerja
pemasaran perusahaan. Lingkungan mikro terdiri dari pemasok, pelanggankonsumen, dan pesaing.
1. Pemasok Produk yang dipasarkan oleh PT. Roma Asi Jaya adalah pupuk organik
Microplus, yang berasal dari campuran beberapa bahan yang salah satunya berasal dari PT. Pusri, diantaranya meliputi pupuk urea, ZA, dan NPK. Dalam proses produksi, PT.
Roma Asi Jaya juga bekerja sama dengan pemasok lainnya dalam hal pengadaan bahan baku produksi.
2. PelangganKonsumen Berdasarkan informasi yang diperoleh penulis dari PT. Roma Asi Jaya,
menunjukkan bahwa data pelanggan perusahaan adalah para petani dan usaha dagang atau distributor yang berada di wilayah Sumatera Utara, yang mencakup wilayah Kab.
Deli Serdang, Kab. Karo, Kab. Tobasa, dan Kab. Simalungun. 3. Pesaing
PT. Roma Asi Jaya dalam menjalankan kegiatan pemasarannya berhadapan dengan perusahaan-perusahaan yang berada pada bidang yang sama atau bahkan lebih,
diantaranya CV. Indonesia Agro Jaya dan CV. Endragana Putra. Perusahaan tersebut merupakan pesaing yang cukup berarti bagi PT. Roma Asi Jaya dalam kegiatan
pemasaran karena didukung oleh kekuatan finansial. Namun hal ini akan dapat diatasi dengan menjaga kualitas produksi, dikarenakan pupuk yang dipasarkan PT. Roma Asi
Jaya merupakan pupuk organik yang merupakan salah satu pupuk alternatif yang dapat
Universitas Sumatera Utara
menekan pemakaian pupuk kimia hingga 30 dan meningkatkan produksi usaha tani hingga 50 .
4.2.4 Analisis Lingkungan Internal