Klasifikasi Pupuk Pupuk .1 Pengertian Pupuk

hormon tumbuhan yang membantu kelancaran proses metabolisme. Meskipun demikian, sejumlah material suplemen dapat ditambahkan ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan.

2.7.2 Klasifikasi Pupuk

Dalam pengelompokannya, pupuk dapat diklasifikasikan berdasarkan sumber bahan pembuatan, kandungan unsur hara, kadar kandungan unsur hara, reaksi kimia, kelarutan, dan berdasarkan index garam. Adapaun penjelasannya adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu : a. Pupuk organik Pupuk organik berasal dari materi mahluk hidup, seperti limbah mahluk hidup atau sisa sisa jasad mahluk hidup, contoh: Kompos dan pupuk kandang. b. Pupuk anorganik Pupuk yang dibuat berasal dari bahan-bahan kimia melalui tahapan reaksi kimia, contoh: Urea, ZA, KCL. 2. Berdasarkan kandungan unsur hara, yaitu : a. Pupuk tunggal single fertilizer Pupuk yang hanya mengandung satu macam unsur hara, contoh: Urea, KCL, dan TSP. b. Pupuk majemuk compound fertilizer Pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur hara, contoh: NPK, Gandasil. 3. Berdasarkan kadar kandungan unsur hara, yaitu : a. Berkadar hara tinggi concentrated Universitas Sumatera Utara Pupuk yang kandungan unsur haranya lebih dari 30 persen, contoh: TSP 45 P2O5, Urea 45 N, dan KCL 60 K2O. b. Berkadar hara sedang Pupuk yang kandungan unsur haranya 20 sampai 30 persen, contoh: Abu dapur è 10 - 30 K2O c. Berkadar hara rendah Pupuk yang kandungan unsur haranya 20 persen, contoh: FMP è 19 K 4. Berdasarkan reaksi kimia, yaitu : a. Pupuk masam, contoh: ZA dan Urea b. Pupuk netral, contoh: Kapur Ammonium Sendawa CaCO 3 c. Pupuk basa, contoh: NaNO 3 5. Berdasarkan kelarutannya, yaitu : a. Pupuk yang larut dalam air, contoh: Pupuk Nitrogen N: Urea 45 N +, ZA 20 N +. Pupuk Kalium K: KCl 60 K 2 O +, ZK 50 K 2 O +. Pupuk Posfat P: DS 36 P 2 O 5 +, TSP 45P 2 O 5 + b. Larut dalam asam citrat =, contoh: FMP Fused Magnesium Phospate Phospate alam = c. Larut dalam asam keras x, contoh: HCl 25 x 6. Berdasarkan index garam Indeks ini menunjukkan kepekatan elektrolit setelah terjadi pelarutan pupuk, diukur dengan kenaikan tekanan osmotik. Semakin tinggi index garam, maka pupuk akan cenderung merusak biji tanaman. Berdasarkan index garam, pupuk dibagi menjadi: a. Pupuk dengan IG indek garam tinggi, contoh: NPK, KCl b. Pupuk dengan IG indek garam sedang, contoh: Urea Universitas Sumatera Utara c. Pupuk dengan IG indek garam rendah, contoh: TSP

2.8 Penelitian Terdahulu