B. Strategi W-O
Strategi W-O adalah strategi yang diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Beberapa alternatif strategi
W-O adalah: 1.
Membuka distributor baru. Alternatif strategi ini didasarkan atas kelemahan yang dimiliki perusahaan yaitu
kegiatan promosi yang masih pasif, serta untuk memanfaatkan peluang yaitu luasnya potensi pasara yang tersedia, jumlah penduduk yang tinggi, kebijakan pemerintah
menghapus subsidi pupuk, serta budaya masyarakar. 2.
Mengembangkan strategi diversifikasi konsentrik Strategi ini didasarkan atas kelemahan perusahaan dimana jenis produk yang
ditawarkan sangat tidak variatif, serta untuk memanfaatkan peluang masih luasnya potensi pasar yang tersedia, dan permintaan dari konsumen untuk produk baru yang
sejenis.
C. Strategi S-T
Strategi S-T merupakan strategi yang memanfaatkan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada. Beberapa alternatif strategi S-T adalah:
1. Mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan.
Strategi didasari atas kekuatan yang dimiliki perusahaan yaitu kualitas produk, kualitas SDM, serta menanggapi ancaman yang dihadapi perusahaan yaitu adanya
perusahaan pesaing.
Universitas Sumatera Utara
2. Mengembangkan strategi bersaing.
Dengan adanya perusahaan-perusahaan pesaing, maka PT. Roma Asi Jaya harus menerapkan dan mengembangkan strategi bersaing dalam rangka menghadapi
persaingan tersebut. Strategi bersaing tersebut diantaranya mempertahankan kulaitas produk, memperkuat sistem pemasaran, meningkatkan kualitas SDM pemasaran, dan
produk yang variatif.
D. Strategi W-T
Strategi W-T merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman.Beberapa alternatif strategi W-T adalah:
1. Mengembangkan strategi promosi. Strategi ini didasari atas kelemahan perusahaan yaitu kurangnya diversifikasi
produk, dan promosi yang pasif, serta menghindari ancaman berupa pesaing. Strategi ini dapat dilakukan dengan memberikan informasi-informasi terkait produk yang
ditawarkan perusahaan serta manfaat yang diperoleh atas pembelian produk tersebut. 2. Mengoptimalkan distributor yang sudah ada.
Strategi ini didasari atas kelemahan perusahaan yaitu promosi yang masih pasif, serta menghindari ancaman berupa perusahaan pesaing. Dengan mengoptimalkan
distributor yang sudah ada, maka kelemahan perusahaan yaitu promosi yang masih pasif dapat tertolong.
Universitas Sumatera Utara
4.3.5 Pilihan Alternatif Strategi Pemasaran Bagi Perusahaan Berdasarkan Gambar 4.2 Diagram Cartesius Analisis SWOT PT. Roma Asi
Jaya, dapat dilihat bahwa PT. Roma Asi Jaya berada pada posisi Kuadran I Posisi kuadran I ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. PT. Roma Asi Jaya
memiliki kekuatan yang dapat digunakan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan pada perusahaan ini adalah yang mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif Growth oriented strategy. Strategi agresif yang dapat diterapkan PT. Roma Asi Jaya adalah melalui strategi intensif, yaitu penetrasi pasar,
pengembangan pasar, dan pengembangan produk. Berdasarkan Tabel 4.5 Matriks SWOT PT. Roma Asi Jaya, maka strategi pemasaran yang dapat diterapkan pada PT.
Roma Asi Jaya adalah strategi S-O yaitu strategi yang memanfaatkan kekuatan perusahaan untuk meraih peluang yang ada pada lingkungan eksternal guna
memperoleh keuntungan bagi perusahaan. Strategi S-O tersebut diantaranya adalah : 1. Meningkatkan kuantitas produk.
Strategi ini berdasarkan kekuatan perusahaan yaitu kualitas produk, serta merespon peluang yang ada yaitu besarnya potensi pasar, jumlah penduduk yang tinggi,
serta budaya masyarakat. Strategi ini dapat dilakukan dengan cara menambah jumlah produksi pupuk dan menambah jenis pupuk yang diproduksi.
2. Memperluas jaringan distribusi dan pemasaran. Strategi ini direkomendasikan dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki
perusahaan yaitu lokasi yang strategis dan kualitas produk, serta peluang yang dimiliki perusahaan berupa besarnya potensi pasar, jumlah penduduk yang tinggi, dan budaya
Universitas Sumatera Utara
masyarakat yang menganggap beras sebagai satu-satunya bahan pangan pokok. Konsumen akan selalu mencari produk yang tersedia secara luas. Hal ini berarti
perusahaan harus mampu memberi kemudahan pada pelanggan dalam mengakses produk yang diperlukan. Perusahaan harus lebih memperluas jaringan distribusi dan
pemasaran agar perusahaan tidak kehilangan peluang dan mendapat konsumen sebesar- besarnya. Strategi ini dapat dijalankan dengan cara membuka lokasi pemasaran yang
baru atau melakukan kerja sama dengan distributor yang baru. 3. Menjaga hubungan baik dengan pelanggan.
Hubungan baik dengan pelanggan merupakan salah satu kunci kesuksesan dalam kegiatan pemasaran. Dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan serta dapat
memenuhinya, dan dengan menjamin kualitas pupuk yang diproduksi, maka hal tersebut akan berdampak positif pada kegiatan pemasaran.
4.4 Pembahasan