Batasan Maksimum Penggunaan Zat Pewarna

2.3.2 Batasan Maksimum Penggunaan Zat Pewarna

Tubuh manusia mempunyai batasan maksimum dalam mentolerir konsumsi bahan makanan yang disebut ADI Acceptable Daily Intake. ADI didefinisikan sebagai besarnya asupan harian suatu zat kimia yang bila dikonsumsi seumur hidup tampaknya tanpa risiko berarti berdasarkan semua fakta yang diketahui pada saat itu Lu, 2006. ADI dihitung berdasarkan berat badan konsumen dan sebagai standar digunakan berat badan 50 kg untuk negara Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya. Satuan ADI adalah mg bahan tambahan pangan per kg berat badan. Semakin kecil tubuh seseorang maka semakin sedikit bahan tambahan pangan yang dapat diterima oleh tubuh Asrik, 2009. Tabel 2.4 Rata-rata Asupan Harian Perkapita Zat Pewarna dalam Miligram Zat Pewarna Umur 6-23 Bulan 6-12 Tahun 18-44 Tahun Brilliant Blue FCF Aluminium Lake 0,52 1,0 0,76 Indigotine Aluminium Lake 0,35 0,54 0,49 Fast Green FCF Aluminium Lake Tidak ada Tidak ada Tidak ada Erythrosine Aluminium Lake 1,3 2,8 2,1 Allura Red Aluminium Lake 2,2 4,9 3,8 Allura Red Calcium Lake Tidak ada 1,8 2,5 Tartrazine Aluminium Lake 2,2 4,3 3,0 Tartrazine Calcium Lake 0,09 0,10 0,11 Sunset Yellow FCF Aluminium Lake 1,1 2,7 1,7 Total 7,8 18,1 14,5 Sumber : Walfrod, 1984 Universitas Sumatera Utara Seperti halnya zat pewarna sintetis, zat pewarna alami juga memiliki batas maksimum pemakaian seperti terlihat pada tabel berikut. Tabel 2.5 Batas Maksimum ADI untuk Zat Pewarna Alami Zat Pewarna ADI Maksimum, mgkg Annato 1,25 b Kantaxantin 12,50 a -Apo-8’-karotenal 2,50 a -Karoten 2,50 a Kunyit Turmeric 0,50 b Riboflavin 0,50 b Sumber : Noonan 1981 dalam Winarno, 2004. Keterangan : a = sudah bersifat mutlak berdasarkan penelitian tentang sifat toksik dan metabolisme dalam tubuh. b = masih bersifat sementara karena data tentang tingkat keamanannya belum lengkap. Batas maksimum penggunaan zat pewarna baik alami ataupun sintetis berdasarkan Standar Nasional Indonesia SNI tentang Bahan Tambahan Pangan tahun 1995 dapat dilihat pada Lampiran 1.

2.3.3 Dampak Zat Pewarna Sintetis pada Makanan Terhadap Kesehatan