Seperti halnya zat pewarna sintetis, zat pewarna alami juga memiliki batas maksimum pemakaian seperti terlihat pada tabel berikut.
Tabel 2.5 Batas Maksimum ADI untuk Zat Pewarna Alami Zat Pewarna
ADI Maksimum, mgkg
Annato 1,25
b
Kantaxantin 12,50
a
-Apo-8’-karotenal 2,50
a
-Karoten 2,50
a
Kunyit Turmeric 0,50
b
Riboflavin 0,50
b
Sumber : Noonan 1981 dalam Winarno, 2004. Keterangan : a = sudah bersifat mutlak berdasarkan penelitian tentang sifat toksik dan
metabolisme dalam tubuh. b = masih bersifat sementara karena data tentang tingkat keamanannya belum
lengkap.
Batas maksimum penggunaan zat pewarna baik alami ataupun sintetis berdasarkan Standar Nasional Indonesia SNI tentang Bahan Tambahan Pangan
tahun 1995 dapat dilihat pada Lampiran 1.
2.3.3 Dampak Zat Pewarna Sintetis pada Makanan Terhadap Kesehatan
Penggunaan zat pewarna dalam makanan akan berdampak positif dan negatif. Dampak positif yang bisa dirasakan oleh produsen dan konsumen
diantaranya dapat mengendalikan warna asli suatu produk makanan yang rusak atau pudar akibat proses pengolahan, memperbaiki warna yang kurang menarik,
memberi warna yang seragam pada produk yang diolah pada waktu yang berlainan serta untuk menarik perhatian konsumen Cahyadi, 2009.
Tidak semua makanan yang kita konsumsi mengandung zat pewarna yang dinyatakan berbahaya sesuai PERMENKES RI No. 722MenkesPerIX1988
sekarang PERMENKES RI No. 033 Tahun 2012. Namun demikian, penggunaan zat pewarna tersebut hendaknya dibatasi karena meskipun relatif aman,
Universitas Sumatera Utara
pemakaian dalam jumlah besar tetap dapat membahayakan kesehatan Yuliarti, 2007.
Penggunaan bahan-bahan aditif secara terus menerus dan melebihi kadar yang telah ditentukan, menyebabkan zat tersebut terakumulasi tertimbun dalam
tubuh yang dapat merusak jaringan dan organ. Seperti pada penggunaan zat pewarna sintetis dengan kadar yang tinggi, sehingga hati akan bekerja keras untuk
merombaknya agar dapat dikeluarkan dari hati. Hati memiliki kemampuan terbatas untuk merombak zat pewarna sehingga akan ada yang tertimbun di hati
kemudian dapat mengganggu fungsi ginjal. Bahan tambahan sintetis tidak hanya mengganggu kesehatan tetapi juga menyebabkan nilai gizi pada makanan tertentu
berkurang Irianto dan Waluyo, 2007.
Tabel 2.6 Dampak Zat Pewarna Sintetis pada Makanan Terhadap Kesehatan No
Jenis Zat Pewarna Sintetis
Dampak Terhadap Kesehatan
1 Tartazine
Reaksi alergi khususnya bagi orang yang sensitif pada asam
asetilsiklik dan asam benzoat,
asma, dan mengakibatkan hiperaktif pada anak-anak.
2 Sunset yellow FCF
Radang selaput lendir pada hidung, sakit pinggang, muntah-muntah dan gangguan pencernaan.
3 Allura Red AC
Memicu kanker limpa. 4
Ponceau 4R Kerusakan sistem urin dan dapat memicu timbulnya tumor,
hiperaktif pada anak-anak, serta sebagai penyebab kanker. 5
Red 2G Gatal-gatal dan ruam kulit.
6 Fast Red E
Lebih beresiko terhadap penderita hepatitis B kronik dan kanker hati
7 Amaranth
Tumor, reaksi alergi pada pernafasan dan hiperaktif ada anak-anak.
8 Briliant Black BN
Kanker hati 9
Brown HT Kanker hati
10 Brilliant blue FCF
Ruam kulit dan hiperaktivitas 11
Fast Green FCF Reaksi alergi dan produksi tumor.
12 Erythrosine
Mengakibatkan reaksi alergi seperti nafas pendek, dada sesak, sakit kepala, iritasi kulit, kemunduran kerja otak dan
menurunnya konsentrasi belajar.
Sumber : Peraturan Menkes RI, Nomor 722MenkesPerIX1988 dalam Cahyadi 2009.
Universitas Sumatera Utara
Dampak di atas dapat terjadi jika penggunaan zat pewarna sintetis tidak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, sebaiknya
sebelum membeli makanan dan minuman harus meneliti kondisi fisik, kandungan bahan pembuatnya dan kehalalannya melalui label yang terdapat pada kemasan
pangan tersebut agar keamanan makanan yang dikonsumsi senantiasa terjaga. Penggunaan zat pewarna yang bukan untuk makanan juga dapat
membahayakan kesehatan, misalnya penggunaan rhodamin B. Rhodamin B sangat berbahaya jika terhirup, mengenai mata ataupun tertelan yang menyebabkan
terjadinya iritasi yang ditandai dengan mata kemerahan dan timbunan cairan pada mata, serta iritasi saluran pencernaan dan bahaya kanker hati. Ciri-ciri makanan
yang mengandung zat pewarna rhodamin B antara lain makanan berwarna merah mencolok, lebih terang dan cenderung berpendar serta banyak memberikan titik-
titik warna karena tidak homogen serta memiliki rasa agak pahit Yuliarti, 2007.
2.4 Zat Pemanis