105 koopeatif tipe numbered heads together yaitu 1 rasa harga diri menjadi lebih
tinggi, 2 memperbaiki kehadiran, 3 penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar, 4 perilaku mengganggu menjadi lebih kecil, 5 konflik antara
pribadi berkurang, 6 pemahaman yang lebih mendalam, 7 meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, dan toleransi, 8 hasil belajar tinggi, 9 nilai-nilai
kerja sama antar siswa lebih teruji, dan 10 siswa termotivasi dan wawasan siswa berkembang. Pendapat diatas memperkuat hasil penelitian yang
menyatakan bahwa peningkatan motivasi belajar merupakan salah satu keunggulan dari penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe numbered
heads together.
E. Keterbatasan Penelitian
Pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas V SD Negeri Panggang ini terdapat keterbatasan yang ditemukan yaitu
keterbatasan jumlah observer untuk mengobservasi siswa. Observasi siswa haya dilakukan oleh dua rekan observer yang bertugas untuk mengamati
siswa kelas V yang berjumlah 26 siswa. Satu observer meneliti 2-3 kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 5-6 anak sehingga data yang
dihasilkan kurang valid karena pengamatan yang kurang detail.
106
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads
together dapat meningkatkan motivasi belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Panggang Sedayu Bantul. Tahapan model pembelajaran kooperatif
tipe numbered heads together yaitu penomoran numbering, pengajuan pertanyaan questioning, berpikir bersama head together, dan pemberian
jawaban answering terbukti dapat meningkatan moivasi belajar siswa. Hal tersebut terlihat pada perubahan perilaku siswa pada setiap kegiatan dalam
tahapan model pembelajaran kooperatif. Perubahan perilaku siswa menunjukan indikator motivasi belajar yang meningkat antara lain siswa
sudah memiliki minat dan perhatian dalam pembelajaran, semangat siswa dalam mengerjakan tugas juga semakin tinggi, siswa memiliki tanggung
jawab dalam mengerjakan tugas, siswa menunjukan respon yang positif terhadap stimulus yang diberikan guru, dan siswa sudah menunjukan rasa
senang dan puas saat mengerjakan tugas yang diberikan guru. Peningkatan motivasi siswa juga dapat dibuktikan dalam analisis data
rata-rata motivasi belajar siswa. Pada pra tindakan, rata-rata persentase skor motivasi belajar IPA siswa sebesar 39,98 atau dalam kategori rendah yaitu
antara 20-40 yang kemudian setelah dilakukan tindakan melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together