Pengujian Hipotesis Hasil Analisis Data untuk Pengujian Hipotesis
2 Hipotesis Kedua
Ho: Hipotesis nihil. Storyboard Technique tidak efektif digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Tempel,
Sleman, ditolak.
Ha: hipotesis alternatif. Storyboard technique efektif digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Tempel,
Sleman, diterima. B. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 3 Tempel, Sleman, dengan mengambil populasi kelas VII. Kelas VII terdiri dari empat kelas dan diambil dua
kelas sebagai sampel dengan teknik sampel kelompok cluster sample, yaitu kelas VIIB dan kelas VIIC yang dilakukan secara acak. Kelas VIIB ditetapkan
sebagai kelompok kontrol. Sementara itu, kelas VIIC sebagai kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan dengan menggunakan storyboard technique. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk menguji keefektifan storyboard technique dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek pada siswa kelas VII SMP Negeri 3
Tempel, Sleman. Berikut pembahasan dari hasil penelitian.
1. Deskripsi Kondisi Awal Tes Awal Kemampuan Menulis Teks Cerita Pendek Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
Kondisi awal kedua kelompok dalam penelitian ini diketahui dengan melakukan tes awal kemampuan menulis teks cerita pendek. Tes awal dilakukan
sebelum pembelajaran materi teks cerita pendek dimulai
.
Pada kegiatan tes awal,
kedua kelompok diminta untuk menulis cerita pendek berdasarkan pengalaman pribadi. Pada tahap awal ini, siswa belum dapat mengembangkan isi cerita dan
kurang memahami unsur-unsur pembangun dalam sebuah cerita pendek. Cerita pendek yang dituliskan siswa memiliki tema bebas, sebagian besar hanya
menuliskan peristiwa yang pernah dialami. Hasil menulis teks cerita pendek berdasarkan pengalaman pribadi kedua
kelompok ini dikatakan rendah karena siswa hanya menuliskan tentang pengalaman yang pernah dialaminya saja, konflik serta unsur-unsur yang ada
dalam cerita pendek belum dimunculkan. Gagasan yang diungkapkan kurang lancar dan kurang terorganisasi dengan baik. Penulisan ejaan yang digunakan dan
penataan paragraf juga masih banyak yang kurang tepat.
Kemampuan menulis cerpen siswa yang cenderung rendah ini disebabkan karena siswa belum terlalu memahami unsur-unsur, struktur dan ciri-ciri yang
terdapat dalam tulisan cerpen. Selain itu, kendala yang dialami siswa adalah penyusunan struktur cerpen. Sebagian besar siswa kesulitan dalam menggali ide-
ide yang mereka miliki dan siswa kurang dapat menyusunnya ke dalam bentuk tulisan cerpen.