Tata Tertib SMA N 4 Yogyakarta

4 Perizinan a. Peserta didik yang tidak masuk sekolah karena suatu hal sakit atau izin wajib mengirim surat dari orang tua atau wali dan dilampiri surat keterangan dokter bagi yang sakit lebih dari 3 hari. b. Izin melalui telepon hanya berlaku satu hari KBM, sesudahnya harus memberi surat izin dari orang tua atau wali murid atau dokter. c. Peserta didik yang meninggalkan pelajaran karena sakit atau sesuatu hal harus meminta izin guru yang mengajar terlebih dahulu kemudian keguru piket yang pada saat itu bertugas dengan mengisi balngko yang sudah disediakan sekolah. d. Peserta didik yang meninggalkan jam pelajaran karena izin yang sudah direncanakan harus membawa surat permohonan dari orang tua atau instansi yang membutuhkan. e. Peserta didik yang tidak masuk tanpa izinmembolos dikategorikan Alpa. f. Peserta didik yang meninggalkan jam pelajaran karena izin untuk kegiatan sekolah diperbolehkan setelah jam ke 4 maksimal sebanyak 2 orang setiap rombel dan maksimal 20 orang dengan ijin wakil kepala sekolah urusan kesiswaan. g. Peserta didik yang meninggalkan jam pelajaran karena izin untuk kegiatan lomba harus menunjukan surat tugas dari sekolah. 5 Pemakaian Kendaraan a. Untuk menuju kesekolah peserta didik yang sudah mempunyai surat izin mengemudi SIM, diperkenankan mengendarai sepeda motor. b. Bagi peserta didik yang berdomisili kurang dari 5 KM, diwajibkan mengendarai sepeda, sesuai dengan program walikota Yogyakarta yaitu “Sego Segawe” Sepeda kanggo sekolah lan nyambut gawe c. Peserta didik SMA N 4 Yogyakarta dilarang membawa mobil kendaraan roda 4 sendiri menuju kesekolah. d. Peserta didik wajib mematikan dan menuntun kendaraan setelah memasuki pintu gerbang sekolah. 6 Kegiatan Ekstrakurikuler a. Peserta didik kelas X wajib mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Pramuka. b. Peserta didik kelas X dan XI wajib mengikuti 1 jenis kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan jenis ekstrakurikuler yang disediakan sekolah. c. Peserta didik boleh mengikuti 2 jenis kegiatan ekstrakurikuler jika disetujui oleh wali kelas dan orang tua. d. Setiap peserta didik berhak memperoleh nilai keiatan ekstrakurikuler dari guru pembimbing atau pelatih dana akan dimasukkan dalam rapor. e. Pakaian yang dikenakan peserta didik untuk mengikuti ekstrakurikuler menyesuaikan kegiatan yang dilakukan. f. Setiap kegiatan keluar dari lingkungan sekolah yang melibatkan peserta didik disertai dengan pemberitahuan resmi dari sekolah untuk orang tua atau wali. 7 Upacara Bendera a. Upacara bendera dilakukan setiap hari senin, 1 minggu sekali dan hari besar atau hari lain sesuai kebutuhan sekolah yang wajib diikuti oleh peserta didik kelas X dan XI. Kelas XII wajib mengikuti upacara bendera setiap hari besar atau hari lain sesuai dengan kebutuhan sekolah. b. Pada saat upacara berlangsung setiap peserta didik wajib mengikuti dengan khidmat dan mengenakan seragam sesuai dengan aturan yang berlaku. c. Pada saat upacara hari senin menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, lagu yogyakarta berhati nyaman, dan Mars SMA N 4 Yogyakarta. d. Petugas upacara pada hari besar dilaksanakan OSIS, sedangkan upacara hari senin dilaksanakan secara bergantian antara kelas X dan XI. 8 Pemakaian Seragam a. Peserta didik wajib mengenakan seragam sekolah dengan ketentuan sebagai berikut: 1 Umum. a Sopan, rapi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b Hari Senin dan upacara sekolah, peserta didik kelas X, XI, dan XII menggunakan seragam hem putih lengan panjang dan bawah rok abu-abu panjang putri dan putra celana panjang abu-abu. c Hari Selasa-Kamis, peserta didik menggunakan seragam putih abu-abu. d Hari Jumat, menggunakan baju batik berkerah dan tidak boleh ketat bagi yang berbusana tidak muslimah. e Hari Sabtu, peserta didik menggunakan baju pramuka lengkap. f Sepatu warna hitam tertutup berkaos kaki berwarna putih sampai betis wajib dipakai pada hari Senin dan pada saat upacara bendera, Hari Selasa sampai Sabtu sepatu dan kaos kaki diperbolehkan berwarna selain hitam asal tidak mencolok merah, kuning, orange atau yang mencolok lainnya. g Mengenakan ikat pinggang warna hitam. h Selama KBM wajib mengenakan sepatu tertutup. i Pada saat upacara wajib mengenakan topi dan dasi dan ikat pinggang dan kelengkapan seragam lainnya yang diatur oleh sekolah. 2 Ketentuan pakaian seragam Putra a Celana panjang pipa warna abu-abu dengan lingkar bawah 22 cm - 24 cm dan baju putih lengan pendek dilengkapi “badge” OSIS di saku kiri tanpa tutup diatas saku dijahit “badge” merah putih dan lengan kanan dijahit “badge” pelajar kota Yogyakarta. b Memakai singlet, baju dimasukkan celana, rapi dan memakai ikat pinggang sesuai aturan umum. c Celana dan baju tidak boleh diberi plester tempel dan sejenisnya. d Celana dan baju tidak boleh ada coretan, tulisan, lukisan dan sebagainya. 3 Ketentuan pakaian seragam Putri a Baju putih lengan panjang dilengkapi badge OSIS disaku kiri tanpa tutup diatasnya dijahit “badge” merah putih dan dilengan sebelah kanan dijahit “badge” Pelajar Kota Yogyakarta. b Bawahan rok abu-abu panjang. c Memakai siglet, baju dimasukkan rok, rapi dan memakai ikat pinggang sesuai aturan umum. d Pada saat pelajaran Agama Islam peserta didik putri memakai pakaian muslimah dan tidak boleh ketat. e Ketentuan lain lihat gambar hal 34-35 Buku Panduan Siswa SMA N 4 Yogyakarta. b. Pakaian Olahraga Untuk pelajaran Olahraga peserta didik diwajibkan memakai seragam olahraga sesuai yang ditentukan oleh sekolah bagi kelas X sedangkan kelas XI dan XII diperkenankan memakai seragam sesuai dengan kreativitas kelas maing-masing dengan tidak meninggalkan nilai kesopanan dan kesusilaan. c. Pakaian Praktikum Bagi peserta didik yang melakukan praktikum di laboratorium wajib mengenakan pakaian praktikum yang sudah diatur oleh sekolah. d. Pakaian seragam khusus 1 Seragam khusus adalah jas almamater yang digunakan pada saat-saat tertentu atau sebagai duta sekolah untuk kegiatan keluar sekolah. 2 Seragam khusus Peleton Inti Tonti dipakai pada saat lomba Tonti atau saat menjadi petugas upacara hari-hari besar yang ditentukan sekolah. 9 Kebersihan Kelas dan Lingkungan a. Setiap kelas dibentuk petugas piket kelas yang secara bergiliran bertugas menjaga kebersihan kelas dan papan tulis kelas. b. Petugas piket kelas yang bertugas hendaknya menyiapkan dan warga kelas memelihara perlengkapan kelas yang meliputi: buku kemajuan kelas, presensi dan perlengkapan izin yang ada didalam kelas. c. Setiap peserta didik wajib menjaga kebersihan kelas dan lingkungan. Petugas kebersihan dasar di laksanakan oleh Cleaning Service. d. Peserta didik bersama dengan guru melaksanakan 10 menit peduli kebersihan lingkungan sekolah Smutlis diakhir pembelajaran. e. Peserta didik bersama dengan guru selama 5-10 menit dimohon untuk peduli terhadap kebersihan lingkungan kelasnya diawal dan diakhir pelajaran. f. Peserta didik membiasakan diri membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan. g. Peserta didik wajib menjaga kebersihan meja,kursi dan tembok dilingkungan kelas dan lingkungan sekolah. 10 Larangan Setiap peserta didik SMA Negeri 4 Yogyakarta dilarang: a. Menggunakan radio, tape recorder walkman, telepon genggam HP dan atau alat permainan lainnya ketika KBM sedang berlangsung. b. Memakai sandal sepatu sandal pada saat mengikuti KBM. c. Tidak jujur atau melakukan perbuatan curang mencontekmemberi dan menerima bantuan dalam uji kompetensi d. Berduaan dengan lawan jenis yang bukan muhrim di tempat yang sepi tidak ada orang lain ditempat-tempat yang mencurigakan. e. Mencuri, membuat onar, gaduh, penganiayaan, berkelahi di dalam dan atau di luar sekolah. f. Mengubah pengumuman, memalsu tanda tangan dan merusak sarana prasarana sekolah. g. Mengendarai kendaraan roda empat kesekolah dan memarkir kendaraan di luar lingkungan sekolah. h. Memiliki, membawa, dan mengonsumsi rokok, minuman keras, ganja, narkoba dan sejenisnya. i. Membawa senjata tajam, senjata api, atau merakit senjata atau bahan- bahan yang dilarang oleh negara. j. Membawa, kedapatan membawa dan atau membawa bukubarang elektronik bernuansa porno atau bacaan lain yang bertentangan dengan atau dan tujuan pendidikan. k. Melaksanakan aktivitas yang bertentangan dengan aturan sekolah, kaidah agama, norma masyarakat dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. l. Membawa, kedapatan membawa, menyimpan, memakai atribut, stiker, gambar, dan sebagainya yang bernuansa SMC maupun mengikuti organisasi yang tidak diijinkan oleh Kepala Sekolah. m. Membawa, kedapatan membawa, menyimpan kartu permainan yang tidak berhubungan dengan proses pembelajaran. n. Membawa, kedapatan membawa dan atau menggunakan Tipe-Ex. 11 Sanksi a. Point 1-15: Pembinaan Langsung oleh Guru b. Point 16-30: Pembinaan langsung guru dan wali kelas c. Point 31-50: Pemanggilan Orang Tua dan Pernyataan Tertulis. d. Point 61-75: Pemanggilan Orang Tua, Skorsing 3 hari dan Pernyataan Tertulis. e. Point 76-100: Pemanggilan Orang Tua, Skorsing 6 hari dan Pernyataan Tertulis. f. Point lebih dari 101: Dikeluarkan

B. Penelitian yang Relevan

Pertama, Penelitian Zenny Aryati , Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadyah Surakarta yang berjudul Pengaruh Kondisi Lingkungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Siswa Dalam Melaksanakan Tata Tertib Sekolah Kelas V SD N 01 Blorong Ijumantono Karanganyar Tahun Ajaran 20132014. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan regresi sederhana. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, observasi, dan dokumentasi. Hasil aanalisis data dengan taraf signifikansi 5 diperoleh : hasil analisis uji t diperoleh nilai thitung 6,197ttabel 2,101, sedangkan analisis uji F diperoleh bahwa H0 diterima, karena Fhitung Ftabel , yaitu 0,390 4,41 dan nilai probabilitas signifikansi 0,05, yaitu 0,541 maka secara bersama-sama kondisi lingkungan keluarga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan siswa dalam melaksanakan tata tertib sekolah kelas V SD N Blorong 1, Jumantono, Karanganyar tahun ajaran 20132014. Relevansi penelitian Zenny Aryati dengan penelitian ini adalah keduanya sama-sama meneliti tentang kepatuhan siswa dalam melaksanakan tata tertib sekolah dengan metode kuantitatif. Perbedaannya adalah pada variabel bebas yang digunakan. Pada penelitian yang dilakukan oleh Zenny Aryati menggunakan variabel kondisi lingkungan keluarga sedangkan peneliti disini menggunakan variabel pengetahuan hukum. Kedua, Penelitian M.Nazrul Patih, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Lampung yang berjudul Pengaruh Kondisi Keluarga Dan Lingkungan Sekolah Terhadap Kepatuhan Siswa Dalam Melaksanakan Tata-Tertib Sekolah Pada Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 4 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20102011. Metode penelitian menggunakan penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan Ex Post Facto dan Survey. Sampel penelitian adalah Siswa kelas X SMA Negeri 4 Bandar Lampung yang berjumlah 138 Siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, angket, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan regresi linier ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 Ada pengaruh positif kondisi keluarga terhadap kepatuhan Siswa dalam melaksanakan tata-tertib Sekolah pada Siswa kelas X SMA Negeri 4 Bandar Lampung Tahun pelajaran 20102011, dengan koefisien determinasi sebesar 27,9. 2 Ada pengaruh positif Lingkungan Sekolah terhadap kepatuhan Siswa dalam melaksanakan tata-tertib Sekolah pada Siswa kelas X SMA Negeri 4 Bandar Lampung Tahun pelajaran 20102011, dengan koefisien determinasi sebesar 12,5. 3 Ada pengaruh positif kondisi keluarga dan lingkungan Sekolah terhadap kepatuhan Siswa dalam melaksanakan tata-tertib Sekolah pada Siswa kelas X SMA Negeri 4 Bandar Lampung Tahun pelajaran 20102011, dengan koefisien determinasi sebesar 36,8. Relevansi penelitian M.Nazrul Patih dengan penelitian ini adalah keduanya sama-sama meneliti tentang kepatuhan siswa dalam melaksanakan tata tertib sekolah dengan metode kuantitatif. Sampel yang digunakan adalah kelas X SMA. Perbedaannya adalah pada variabel bebas yang digunakan. Pada penelitian yang dilakukan oleh M.Nazrul Patih menggunakan variabel kondisi keluarga dan lingkungan sekolah sedangkan peneliti disini menggunakan variabel pengetahuan hukum.

C. Kerangka Berpikir

Pelaksanaan tata tertib sekolah sangatlah ditentukan oleh kesadaran yang dimiliki oleh siswa. Kesadaran yang baik akan menimbulkan kepatuhan yang tinggi dalam pelaksanaan tata tertib. Kepatuhan bertata tertib sekolah dapat dilihat dari perilaku siswa dalam melaksanakan tata tertib dan sikap kerjasama serta toleransi dengan sesama warga sekolah dalam rangka membentuk kondisi yang kondusif dalam kegiatan belajar mengajar disekolah. Salah satu hal yang dapat mempengaruhi kepatuhan siswa terhadap tata tertib sekolah adalah pengetahuan hukum yang dimiliki oleh siswa. Pengetahuan mengenai peraturan tertentu akan menimbulkan kepatuhan terhadap peraturan Selain itu juga diasumsikan bahwa semua siswa dianggap mengetahui tata tertib sekolah yang telah diundangkan. Pengetahuan hukum yang dimiliki oleh siswa dapat diketahui dengan mengajukan sejumlah pertanyaan perihal hukum yang dimaksud. Oleh karena itu, ketika siswa memiliki pengetahuan mengenai peraturan tertentu yaitu Tata Tertib sekolah diharapkan akan menimbulkan kepatuhan terrhadap Tata Tertib sekolah tersebut.

D. Hipotesis

Berdasarkan teori dan kerangka berpikir yang telah dipaparkan, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut: Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pengetahuan hukum dengan tingkat kepatuhan terhadap tata tertib sekolah pada siswa kelas X SMA N 4 Yogyakarta.

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Kredit Poin Pelanggaran Tata Tertib Dengan Kedisiplinan Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Jatibarang

2 17 156

PENGARUH KONDISI LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN SISWA DALAM MELAKSANAKAN TATA TERTIB SEKOLAH KELAS V Pengaruh Kondisi Lingkungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Siswa Dalam Melaksanakan Tata Tertib Sekolah Kelas V SD N Blorong 1 Jumantono Karangany

0 2 16

PENGARUH KONDISI LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN SISWA DALAM MELAKSANAKAN TATA TERTIB SEKOLAH KELAS V Pengaruh Kondisi Lingkungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Siswa Dalam Melaksanakan Tata Tertib Sekolah Kelas V SD N Blorong 1 Jumantono Karanganya

0 1 8

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN UMUM DENGAN KEPATUHAN PASIEN HIPERTENSI Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dengan Kepatuhan Pasien Hipertensi di RS PKU Aisyiyah Boyolali.

0 1 11

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN UMUM DENGAN KEPATUHAN PASIEN HIPERTENSI Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dengan Kepatuhan Pasien Hipertensi di RS PKU Aisyiyah Boyolali.

1 8 12

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEDISIPLINAN SISWA DALAM MENAATI TATA TERTIB SEKOLAH.

0 0 8

PERBEDAAN SIKAP MORAL SISWA YANG TERLIBAT PELANGGARAN TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN YANG TIDAK TERLIBAT PELANGGARAN TATA TERTIB SEKOLAH (Studi Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 8 Surakarta).

0 0 18

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN PENERIMAAN SOSIAL PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 9 YOGYAKARTA.

14 87 161

HUBUNGAN SELF CONTROL DENGAN KEPATUHAN TATA TERTIB PADA SISWA MADRASAH ALIYAH.

10 23 94

Tata Tertib Siswa Sekolah Langsung Cetak - Administrasi Sekolah TATA TERTIB SISWA

0 0 1