Evaluasi Pembelajaran Kajian Pembelajaran 1. Pengertian Pembelajaran

25 Media dengan teknologi komputer adalah cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikroprosesor. Informasi atau materi disimpan dalam bentuk digital. Pada dasarnya teknologi berbasis komputer menggunakan layar kaca untuk menyajikan informasi kepada siswa. Berbagai jenis aplikasi teknologi berbasis komputer dalam pembelajaran umumnya dikenal sebagai computer-assisted instruction pembelajaran dengan bantuan komputer. d. Media Hasil Gabungan Teknologi Cetak dan Komputer Media dengan teknologi gabungan adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer.

7. Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi adalah suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif- alternatif keputusan Mehrens Lehmann dalam Purwanto, 2013:3. Sesuai dengan pengertian tersebut, maka setiap kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses yang sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau data, berdasarkan data tersebut kemudian dibuatlah suatu keputusan. Dalam hubungan dengan kegiatan pengajaran, Normand E. Gronlund mengemukakan bahwa evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana 26 tujuan-tujuan pengajaran yang telah dicapai oleh siswa Ngalim Purwanto, 2013:3. Dari pengertian di atas, ada tiga aspek yang perlu diperhatikan untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan evaluasi pengajaran. Dirangkum dari Ngalim Purwanto 2013:3-5, ketiga aspek tersebut antara lain: a. Kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang sistematis, artinya evaluasi merupakan kegiatan yang terencana dan dilakukan secara berkesinambungan, bukan hanya merupakan kegiatan akhir atau penutup dari suatu program pengajaran tertentu. b. Dalam kegiatan evaluasi diperlukan berbagai data atau informasi yang menyangkut objek atau subjek yang akan dievaluasi. Berdasarkan data- data inilah selanjutnya diambil suatu keputusan yang sesuai dengan maksud dan tujuan evaluasi yang sedang dilaksanakan. c. Setiap kegiatan evaluasi pengajaran tidak terlepas dari tujuan-tujuan pengajaran yang hendak dicapai. Tanpa menentukan atau merumuskan tujuan-tujuan terlebih dahulu, tidak mungkin menilai sejauh mana pencapaian hasil belajar siswa. Fungsi evaluasi dalam pendidikan dan pengajaran dapat dikelompokkan dalam empat fungi. Seperti yang dirangkum dari Ngalim Purwanto 2013:5-7, keempat fungsi tersebut antara lain: 27 a. Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa setelah mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu. b. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran. Pengajaran sebagai suatu sistem mempunyai komponen-komponen yang saling berkaitan satu sama lain. Komponen-komponen tersebut antara lain tujuan, materi atau bahan pengajaran, metode dan kegiatan belajar- mengajar, alat dan sumber pengajaran, dan prosedur serta alat evaluasi. c. Untuk keperluan Bimbingan dan Konseling BK. Hasil-hasil evaluasi yang telah dilaksanakan oleh guru terhadap siswanya dapat dijadikan sumber informasi atau data bagi pelayanan BK bagi para konselor sekolah atau guru pembimbing lainnya. d. Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang bersangkutan. Untuk selanjutnya, evaluasi dalam konteks ini dapat disebut sebagai tes hasil belajar. Yang dimaksud dengan tes hasil belajar adalah tes yang digunakan untuk menilai hasil-hasil pelajaran yang telah dberikan oleh guru kepada murid-muridnya Purwanto, 2013:33. Di dalam pendidikan terdapat bermacam-macam alat penilaian yang dapat digunakan untuk menilai proses dan dan hasil pendidikan yang telah dilakukan terhadap anak didik. Secara garis besar, tes hasil belajar dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan atau penilaian kinerja. Abdul Majid 2006:195 mengemukakan bahwa tes tertulis merupakan tes dalam 28 bentuk tulisan baik soal maupun jawabannya. Dalam menjawab soal siswa tidak selalu harus merespons dalam bentuk menulis kalimat jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk mewarnai, memberi tanda, menggambar grafik, diagram, dan sebagainya. Lebih lanjut, Abdul Majid 2006:200 menjelaskan bahwa penilaian kinerja atau performance assessment merupakan penilaian dengan berbagai macam tugas dan situaasi dimana peserta tes diminta untuk mendemonstrasikan pemahaman dan pengaplikasina pengetahuan yang mendalam, serta keterampilan di dalam berbagai macam konteks. Jadi, penilaian kinerja dapat dikatakan sebagai penilaian yang meminta peserta tes untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuannya ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Guru harus melakukan evaluasi terhadap hasil tes dan menetapkan standar keberhasilan. Evaluasi terhadap hasil belajar bertujuan untuk mengetahui ketuntasan siswa dalam menguasai kompetensi dasar. Dari hasil evalusai tersebut dapat diketahui kompetensi dasar, materi, atau indikator yang belum mencapai ketuntasan. Dengan mengevaluasi hasil belajar, guru akan memperoleh manfat yang besar untuk melakukan program perbaikan yang tepat.

8. Pelaksanaan Pembelajaran