motivasi belajar memberikan pengaruh yang signifikan sebesar 0,045 terhadap prestasi siswa di SMA Unggulan kota Probolinggo. Secara
simultan motivasi belajar memberikan pengaruh sebesar 53,7 terhadap
prestasi siswa
di SMA Unggulan
kota Probolinggo,
sedangkan sisanya sebesar 46,3 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar pnelitian. Motivasi belajar siswa motivasi intrinsik secara
signifikan berpengaruh terhadap prestasi siswa di SMA Reguler sebesar 0,044.
Sedangkan secara
simultan motivasi
belajar memberikan pengaruh sebesar 84,3 terhadap prestasi siswa di SMA
Reguler di kota Probolinggo. Dan sisanya sebesar 15,7 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar penelitian.
C. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh Kedisiplinan Belajar terhadap Motivasi Belajar Siswa Kedisiplinan belajar
adalah suatu keadaan dimana seseorang dituntut untuk taat, patuh, setia, teratur, dan tertib agar tercipta
keselarasan sehingga terbentuk kesadaran dan keyakinan dalam dirinya untuk berbuat tanpa paksaan. Kedisiplinan belajar siswa dapat diukur
dengan beberapa hal yaitu siswa masuk kelas tepat waktu, siswa mengenakan seragam sekolah, siswa mengikuti kegiatan pembelajaran
dengan baik, siswa tidak pernah membolos, siswa memiliki rencana belajar yang teratur.
Pada dasarnya apabila seseorang siswa mampu berdisiplin dalam hal pembelajaran, dia mampu mengatur dan memanage waktu
yang digunakan untuk belajar, dan siswa tersebut memiliki keteraturan,
maka ia akan termotivasi lebih giat lagi untuk belajar. Munculnya motivasi belajar ini juga dikarenakan adanya pola hidup yang teratur.
2. Pengaruh Interaksi Edukatif Terhadap Motivasi Belajar Siswa Partisipasi
siswa dalam Interaksi Edukatif
dapat terlihat
pada aktifitas siswa.
Partisipasi dapat terlihat aktifitas fisiknya,
yang dimaksud adalah peserta didik giat aktif
dengan anggota
badan, membuat sesuatu, bermain, ataupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau pasif. Tidak ada proses
belajar tanpa partisipasi dan keaktifan anak didik yang belajar. Setiap anak didik pasti aktif dalam belajar, hanya yang
membedakannya adalah
kadarbobot keaktifan
anak didik dalam belajar. kadar
keaktifan itu dengan kategori rendah, sedang dan tinggi. Guru dapat meningkatkan partisipasi siswa dengan melakukan berbagai kegiatan
yang dapat direncanakan sebelumnya. Kebanyakan siswa tidak akan melakukan partisipasi aktif dengan inisiatif mereka sendiri tanpa
stimulus dan dorongan yang dilakukan oleh guru melalui berbagai metode yang telah disiapkan. Tingginya partisipasi siswa maka akan
menyebabkan mengingkatnya motivasi belajar. Semakin seorang siswa tersebut
aktif di kelas,
ia akan cenderung senang belajar,
menyelesaikan soal-soal pelajaran yang sulit, adanya rasa ingin tahu yang besar sehingga ia akan terus termotivasi untuk belajar.
3. Pengaruh Kedisiplinan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Perilaku
disiplin tidak akan
tumbuh dengan
sendirinya, melainkan perlu kesadaran diri, latihan, kebiasaan, dan juga adanya
hukuman. Bagi siswa disiplin belajar juga tidak akan tercipta apabila siswa tidak mempunyai kesadaran diri. Penanaman disiplin perlu
dimulai sedini mungkin mulai dari dalam lingkungan keluarga. Belajar itu sendiri adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat
latihan dan pengalaman. Belajar yang dilakukan oleh manusia
merupakan bagian dari hidupnya, berlangsung seumur hidup, kapan saja, dan dimana saja, baik di sekolah, di kelas, di jalanan dalam waktu
yang tidak dapat ditentukan sebelumnya. Jika seseorang mampu disiplin dalam belajarnya, maka ia akan cenderung memperoleh
prestasi belajar yang baik. 4. Pengaruh Interaksi Edukatif Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan, guru sebagai pendidik memegang peranan utama
dalam proses belajar mengajar, yang terjalin dalam suatu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan antara siswa yang belajar dan guru
yang mengajar, karena diantara dua kegiatan ini terjalin suatu
interaksi edukatif yang saling menunjang antara yang satu dengan yang
lainnya. Proses
belajar mengajar
merupakan serangkaian
perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik feed- back yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan
tertentu, interaksi edukatif guru dengan siswa merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Orang-orang yang saling
berinteraksi dalam hal pembelajaran, akan lebih banyak mengetahui ilmu pengetahuan, dapat bekerja sama, dan memiliki semangat yang