Perbedaan Remedial Dari Pembelajaran Biasa

teman-temannya. Itulah enam fungsi kegiatan remedial dalam proses pembelajaran. Dari uraian di atas jelaslah bahwa kegiatan remedial memiliki fungsi penting dalam membantu mengembangkan kemampuan siswa secara optimal. Sekarang marilah kita lanjutkan pembahasan kita dengan topik perbedaan kegiatan remedial dari pembelajaran biasa.

9.3 Perbedaan Remedial Dari Pembelajaran Biasa

Secara sepintas kegiatan remedial tidak jauh berbeda dengan pembelajaran biasa. Komponen-komponen yang harus direncanakan dan dilaksanakan guru dalam kegiatan remedial sama dengan komponen - komponen dalam pembelajaran biasa. Guru harus merumuskan tujuan p em b el a j ar a n, me ng e mb an gk a n a l at ev a lu as i, m em i l ih da n mengorganiaasikan materi pelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan berbagai metode mengajar dan alat bantu pengajaran, Serta melaksanakan evaluasi. Tetapi, kalau kita kaji lebih dalam, kedua bentuk pembelajaran tersebut berbeda. Dapatkah Anda menunjukkan perbedaan antara kegiatan remedial dengan pembelajaran biasa? Tabel 9.1 Perbedaan Kegiatan Remedial dari Pembelajaran Biasa Agar menjadi lebih jelas, marilah kita kaji perbedaan kegiatan remedial dari pembelajaran biasa dengan menganaliaia komponen-komponen suatu pembelajaran. Komponen-komponen tersebut adalah tujuan, materi, kegiatan 122 pembelajaran, dan evaluasi.

1. Tujuan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam pembelajaran biasa, tujuan pembelajaran yang dirumuskan guru berlaku bagi semua siswa. Jadi, bersifat klasikal. Sedangkan dalam kegiatan remedial, tujuan pembelajaran yang dirumuskan guru bersifat individual, tergantung pada kesulitan yang dihadapi siswa. Tujuan pembelajaran yang harus dikuasai siswa A mungkin berbeda dari tujuan pembilajaran yang harus dikuasai siswa B, tergantung pada materi yang belurri dikuasainya. Sebagai contoh, apabila dalam pembelajaran biasa yang membahas topik Bias pada Dua Bidang Batas dalam mata pelajaran Fiaika, Amir tidak dapat menghitung kekuatan lensa berdasarkan jarak fokusnya dan Budi belum memahami sifat-sifat lensa cembung maka tujuan yang harus dirumuskan guru dalam membantu Amir dan Budi akan berbeda. Bagi Amir, tujuan pembelajaran yang dirumuskan guru adalah siswa dapat menghitung kekuatan lensa berdasarkan jarak fokusnya. Sedangkan bagi Budi, tujuan pembelajaran yang dirumuskan guru adalah siswa dapat menjelaskan sifat-sifat lensa cembung.

2. Materi Pembelajaran

Materi pelajaran dipilih dan diorganiaasikan berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Materi pelajaran dalam pembelajaran biasa sama bagi semua siswa, Sedangkan materi yang dibahas dalam kegiatan remedial akan berbeda antara materi untuk siswa yang satu dengan siswa yang lainnya, sesuai dengan kesulitan yang dihadapi. Kita kembali pada contoh di atas. Untuk kegiatan remedial bagi Amir, guru harus mempersiapkan materi tentang contoh-contoh penghitungan kekuatan lensa berdasarkan jarak fokus. Sedangkan bagi Budi, guru harus mempersiapkan materi tentang sifat-sifat lensa cembung.

3. Kegiatan Pembelajaran

123 Kegiatan pembelajaran dalam kegiatan . remedial akan berbeda dari kegiatan pembelajaran biasa. Dalam pembelajaran biasa, yang berpartiaipasi adalah seluruh siswa. Guru memperlakukan semua siswa sama. Metode mengajar dan alat bantu pengajaran yang digunakan bersifat klasikal. Sedangkan dalam kegiatan remedial, pembelajaran hanya diikuti oleh siswasiswa yang memiliki kesulitan belajar tertentu. Kegiatan remedial ini dapat dilaksan akan secara individual atau secara kelompok apabila beberapa orang siswa memiliki kesulitan yang sama. Oleh karena itu, metode mengajar dan alat bantu kegiatan remedial bersifat individual atau kelompok tergantung, pada kesulitan dan karakteriatik siswa yang mengikuti kegiatan remedial. Apabila seorang siswa belum memahami suatu rumus maka guru dapat menjelaskan kembali rumus tersebut, atau dapat meminta siswa untu membaca referensi lain yang membahas rumus tersebut. Sedangkan bagi siswa lain yang belum mampu menerapkan suatu rumus maka guru hendaknya memberikan banyak latihan penerapan rumus tersebut. Begit juga dengan alat bantu pengajaran. Dalam kegiatan remedial, guru hendaknya menggunakan alat peraga yang sesuai dengan karakteriatik siswa sehingg akan membantu siswa lebih mudah memahami materi pelajaran. Miaalnya, dalam mempelajari sifat-sifat lensa cembung, guru sebaiknya mendemonstrasikannya dengan menggunakan cahaya lilin yang dipantulka pada lensa cembung sehingga bayangannya terlihat di layar.

4. Evaluasi

Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui tingkat keberhasila pembelajaran yang dilaksanakan. Alat evaluasi dikembangkan berdasarka tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Oleh karena itu, alat evaluasi yang dikembangkan dalam pembelajaran biasa bersifat klasikal, sama untu semua siswa. Sedangkan dalam kegiatan remedial, alat evaluasinya bersif, individual atau kelompok. Dari uraian di atas dapat diaimpulkan bahwa perbedaan antara kegiatan 124 remedial dengan pembelajaran biasa adalah terletak pada pendekatan yang digunakan. Pembelajaran biasa menerapkan pendekatan klasikal, sedangkan kegiatan remedial menerapkan pendekatan individual atau kelompok. Apabila Anda telah memahami perbedaan kegiatan remedial dan pembelajaran biasa, sekarang marilah kita lanjutkan pembahasan kita pada topik Pendekatan dalam Kegiatan Remedial.

9.4 Pendekatan Dalam Kegiatan Remedial