pembahasan kita pada topik Prosedur Kegiatan Remedial.
9.7 Prosedur Kegiatan Remedial
Dalam topik ini kita akan membahas tentang langkah-langkah
yang sebaiknya ditempuh dalam melaksanakan kegiatan remedial.
Berikut ini adalah langkahlangkah
A M
U 1-
11C-5— YFN
Y°Y 1
Analisis Hasil Diagnosia
S e p e r t i y a n g t e l a h A n d a k e t a h u i , diagnosia kesulitan belajar adalah suatu proses pemeriksaan terhadap siswa yang diduga mengalami kesulitan
dalam belajar. Melalui kegiatan diagnosia, guru akan mengetahui para siswa yang perlu mendapat bantuan. Untuk keperluan kegiatan remedial, tentu yang menjadi
sorotan adalah siswa-siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar yang ditunjukkan dengan tidak tercapainya kriteria keberhasilan belajar. Sebagai contoh
perhatikan tabel hasil tes formatif berikut ini. Apabila kita menggunakan kriteria keberhasilan 80 maka siswa
dianggap berhasil jika mencapai tingkat penguasaan 80. Dapatkah Anda menentukan siapa saja dari 10 siswa tersebut di atas yang perlu mendapatkan
kegiatan remedial? Tepat sekali, yang perlu mendapat kegiatan remedial adalah mercka yang
total skornya kurang dari 8 810
x
100 = 80.
Ta b e l 9 . 2 H a s i l Te s F o r m a t i f
132
Ada enam orang siswa yang harus mendapatkan kegiatan remedial. Keenam siswa tersebut adalah Basir, Candra, Erna, Firman, Ika, dan Yudi.
Setelah kita mengetahui siswa-siswa yang perlu mendapatkan kegiatan remedial, informasi selanjutnya yang harus diketahui oleh guru adalah topik
atau materi apa yang belum dikuasai oleh siswa-siswa tersebut. Dalam hal ini, guru harus melihat kesulitan belajar yang dihadapi secara individual.
Mengapa? Karma ada kemungkinan, siswa yang satu menghadapi masalah dalam
memahami topik I dan 111, sementara siswa yang lain menghadapi masalah pada topik H an IV. Padahal setiap siswa yang mengalami kesulitan harus
mendapat perhatian dari guru. Kita kembali pada tabel hasil Les formatif Dari tabel tersebut diketahui
bahwa Erna mengalami kesulitan memahami topik I, sedangkan Firman menghadapi masalah pada topik II. Begitu pula dengan Basir, Candra, Ika,
den Yudi menghadapi masalah yang berbeda.
2 . Me ne mu k an Pe ny eb ab Kes ul i ta n Sebelum kita mulai merancang kegiatan remedial, terlebih dahulu kita
harus mengetahui mengapa siswa mengalami kesulitan dalam menguasid materi pelajaran. Faktor penyebab kesulitan ini harus diidentifikasi oleh guru
karma gejala kesulitan yang sama yang ditunjukkan oleh siswa dapat ditimbulkan ditimbulkan oleh sebab yang berbeda dan faktor penyebab ini akan
berpengaruh terhadap pemilihan jenis kegiatan remedial. Kita ambil contoh dari tabel hasil tes formatif yang diaajikan pada uraian
Analisis Hasil Diagnosis. Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa Basir, Candra, dan Ika sama-sama mengalami kesulitan dalam menguasai topik III dan
IV. Mungkin Basir ticlak menguasai topik tersebut karena pada saat topik tersebut dibahas guru memberikan latihan yang terbatas sehingga. Basir kurang
mendapat kesempatan berlatih. Untuk membantu Basir, guru hendaknya memberikan latihan yang cukup sampai dia menguasai topik tersebut.
Sedangkan Candra, yang merupakan siswa pendiam, mungkin tidak menguasai topik tersebut karena dia malu sertanya kepada guru pada saat kegiatan
133
pembelajaran berlangsung. Untuk membantu Candra, kegiatan tutorial sebaya atau kegiatan kelompok merupakan kegiatan yang tepat. Dengan
mengetahui faktor penyebab kesulitan, guru akan dapat memberikan bantuan yang tepat kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran.
3. Menyusun Rencana Kegiatan Remedial
Setelah kita mengetahui siswa-siswa yang perlu mendapatkan kegiatan remedial dan topik-topik yang belum dikuasai setiap siswa, Serta faktor
penyebab kesulitan, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana pembelajaran. Sama halnya dengan pembelajaran biasa, komponen -
komponen yang harus direncanakan dalam pelaksanaan kegiatan remedial adalah sebagai berikut.
a. Merumuskan tujuan pembelajaran. b. Menentukan materi pelajaran sesuai dengan tujuan yang telah
dirumuskan. c. Memilih metode penyampaian sesuai dengan karakteriatik siswa.
d. Merencanakan waktu yang diperlukan untuk menyampaikan materi pelajaran.
e. Menentukan jenis, prosedur, dan alat penilaian untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa.
4. Melaksanakan Kegiatan Remedial
Setelah rencana pembelajaran selesai diausun, langkah selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan remedial. Mungkin Anda sertanya, kapan kegiatan
remedial dilaksanakan. Jawaban atas pertanyaan tersebut adalah segera setelah rencana tersebut diausun. Semakin cepat siswa dibantu mengatasi kesulitan yang
dihadapinya, semakin besar kemungkinan siswa tersebut berhasil dalam belajarnya.
Biasanya kegiatan remedial dilaksanakan di luar jam belajar biasa. Oleh karena itu, dituntut kerelaan dari guru untuk menyediakan waktu tambahan di luar
jam belajar, untuk membantu siswa yang memerlukan.
134
5. Menilai Kegiatan Remedial
Untuk mengetahui berhasil tidaknya kegiatan remedial yang telah dilaksanakan, kita harus melaksanakan penilaian. Penilaian ini dapat
dilakukan dengan mengkaji kemajuan siswa. Seberapa besar siswa mengalami kemajuan dalam belajarnya. Apabila siswa telah mencapai
kemajuan seperti yang kita harapkan, berarti kegiatan remedial yang kita rencanakan dan kita laksanakan cukup efektif untuk membantu siswa yang
mengalami kesulitan belajar. Tetapi, apabila siswa tidak mengalami kemajuan dalam belajarnya atau belum mencapai kemajuan belajar yang
diharapkan berarti rencana dan pelaksanaan kegiatan remedial kurang efektif. Untuk itu, guru harus menganaliaia setiap komponen pembelajaran, dengan
mengajukan pertanyaan sebagai berikut. Tujuan
Apakah tujuan yang dirumuskan, terlalu tinggi bagi siswa? Materi
Apakah materi terlalu sulit bagi siswa? Adakah materi prasyarat yang belum dikuasai siswa?
Metode Apakah metode yang diterapkan sesuai dengan kemampuan siswa?
Waktu, Apakah waktu yang diaediakan cukup atau kurang?
Penilaian Apakah alat penilaian yang digunakan sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan? Itulah langkah-langkah yang harus ditempuh guru dalam melaksanakan
kegiatan remedial.
Rangkuman
Kegiatan remedial adalah kegiatan yang ditujukan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran. Sesuai dengan
pengertiannya, tujuan kegiatan remedial ialah membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum yang berlaku.
Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran, fungsi kegiatan remedial adalah:
1 memperbaiki cara belajar siswa dan cara mengajar guru fungsi korektif;
2 meningkatkan pemahaman guru dan siswa terhadap kelebihan dan
135
kekurangan dirinya fungsi pemahaman; 3 menyesuaikan pembelajaran dengan karakteriatik siswa fungsi
penyesuaian; 4 mempercepat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran fungsi
akselerasi; dan 5 membantu mengatasi kesulitan siswa dalam aspek sosial-pribadi
fungsi terapeutik. 6 Perbedaan kegiatan remedial dari pembelajaran biasa terletak pada
pendekatan yang digunakan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan remedial direncanakan dan dilaksanakan
berdasarkan kebutuhan individu atau kelompok siswa. Sedangkan pembelajaran biasa menerapkan pendekatan klasikal, baik dalam
perencanaan maupun dalam pelaksanaannya.
Kegiatan remedial dapat dilaksanakan sebelum kegiatan pembelajaran biasa untuk membantu siswa yang diduga akan mengalami
kesulitan preventif; setelah kegiatan pembelajaran biasa untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar kuratit; atau selama
berlangsungnya kegiatan pembelajaran biasa pengembangan. Dalam melaksanakan kegiatan remedial guru dapat menerapkan berbagai
metode dan media sesuai dengan kesulitan yang dihadapi dan tingkat kemampuan siswa. Serta menekankan pada segi kekuatan yang dimiliki siswa.
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam kegiatan remedial adalah:
1.
analiaia hasil diagnosia kesulitan belajar,
2.
menemukan penyebab kesulitan,
3.
menyusun rencana kegiatan remedial,
4.
melaksanakan kegiatan remedial, dan
5.
menilai kegiatan remedial.
Kegiatan Pengayaan
Dari kegiatan diagnosia kesulitan belajar, guru akan menemukan siswa yang lambat dalam belajar dan siswa yang cepat dalam belajar. Untuk membantu siswa
136
yang lambat belajar, guru merancang dan melaksanakan kegiatan remedial. Sedangkan bagi siswa yang cepat dalam belajar, guru hendaknya merancang
dan melaksanakan kegiatan pengayaan. Dalam kegiatan belajar ini Anda akan diajak untuk mengkaji hakikat kegiatan pengayaan serta kaitannya
dengan proses pembelajaran. Melalui kegiatan ini Anda diharapkan dapat membantu siswa yang cepat untuk berkembang sesuai dengan potensi yang
dimilikinya.
10.1. Hakikat Kegiatan Pengayaan