G a m b a r 7 . 1 Hubungan antara Intensitas Ketegangan dengan Kinerja
Pada Gambar 1.1 sumbu x menunjukkan tingkat ketegangan yang berkaitan dengan motivasi, dan sumbu y menunjukkan tingkat kinerja.
Dari gambar tersebut terlihat bahwa hubungan antara ketegangan dan kinerja bukan linier tetapi curvilinier. Pada tingkat ketegangan medium,
kinerja mencapai tingkat optimal. Tetapi, semakin intens atau tinggi ketegangan, semakin menurun kinerja. Apabila motivasi terlalu kuat,
kendah dan pengamatan diri pada siswa menjadi tidak efektif sehingga usaha belajarnya menjadi terganggu Hebb, 1955.
7.2.2 Peran Guru Dalam Memotivasi Siswa
Usaha membantu siswa menggunakan seluruh potensinya untuk mencapai aktualisasi diri yang maksimal merupakan tugas dan
tanggung jawab utama guru. Ketika berada di ruang kelas guru memegang peranan kunci dalam memotivasi siswa. Guru diharapkan
dapat mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan dengan memperhatikan motiftujuan pribadi siswa. Ini berarti guru dapat
memberikan dukunganbantuan moral bagi siswa yang merasa putus asa
karena tuntutan dan hasil belajar yang mengecewakan. Ketika melihat siswa yang bosan, guru harus melaksanakan pembelajaran yang bervariasi, dan
dapat pula memberikan tantangan barn kepada siswa yang kelebihan energi. Guru harus dapat membuat keseimbangan antara materi
pelajaran yang mudah dan yang sulit agar siswa tidak menjadi bosan atau frustrasi; dan hal ini dilakukan sekaligus terhadap 30 siswa atau lebih
149
dalam kelas. Jelas bukan merupakan pekerjaan mudah. Tugas guru dalam
hal ini perlu dilakukan secara profesional, menggunakan segala pengetahuan, kepribadian dan keterampilan profesional untuk
memmpengaruhi dan mengarahkan siswa. Melalui kegiatan pembelajaran guru dapat membantu
siswa niengembangkan kemandirian dan kepercayaan diri, kemampuan akademis dan rasa antusias untuk mengerjakan tugas-tugas selanjutnya,
dalam suasana kelas yang memberi rasa aman kepada siswa. Untuk itu guru perlu mengenal tingkat kemampuan, minat dan latar belakang
pengalaman siswa. Kemudian secara bertahap memberikan tugas atau latihan yang akan memberikan pengalaman keberhasilan kepada siswa
sehingga mereka merasa mampu berhasil dalam tugas pelajaran. Mengingat variasi latar belakang siswa, pendekatan ini
tentunya merupakan pendekatan individual, yang akan menuntut tenaga dan perhatian guru yang tidak sedikit, tetapi hasilnya dapat lebih
dipertanggungjawabkan dan berdampak jangka panjang dalam kehidupan siswa. Guru memang harus pertimbangkan dan menentukan apakah tugas
gurusekolah semata-mata untuk membuat siswa menghafal pengetahuan atau terampil melakukan sesuatu, ataukah lebih jauh lagi yaitu untuk
menjadikan siswa sebagai pribadi yang percaya diri dan mampu mengembangkan diri lebih lanjut. Penekanan yang terfokus pada hasil
belajar, atau nilai yang diperoleh siswa. Mau kemampuan akademis semata, dapat berakibat negatif pada pengembangan diri secara total
dan utuh.
7.2.3 Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Motivasi Belajar