Lingkungan Belajar Analisis Univariat
58 = 1+ 5,982614
= 6,982614 dibulatkan menjadi 7 2
Menghitung rentang data Rentang data
= data terbesar – data terkecil
= 60 – 34
= 26 3
Menghitung panjang kelas Panjang kelas
= rentang data : jumlah kelas = 26 : 7
= 3,71dibulatkan menjadi 4. Berdasarkan perhitungan distribusi frekuensi variabel lingkungan
belajar di atas, selanjutnya dibuat tabel distribusi frekuensi variabel lingkungan belajar yang disajikan dalam tabel 12 berikut ini :
Tabel 12. Distribusi Frekuensi Variabel Lingkungan Belajar X
1
No. Skor
Frekuensi Frekuensi Relatif
1 34
– 37 17
26 2
38 – 41
7 11
3 42
– 45 14
22 4
46 – 49
10 15
5 50
– 53 8
12 6
54 – 57
2 3
7 58
– 61 7
11
Jumlah 65
100
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel distribusi frekuensi variabel lingkungan belajar di
atas, diketahui bahwa terdapat 7 kelas interval dengan rentang skor 4. Pada
59 interval 34
– 37 sebanyak 17 siswa 26, interval 38 – 41 sebanyak 7 siswa 11, interval 42
– 45 sebanyak 14 siswa 22, interval 46 – 49 sejumlah 10 siswa 15, interval 50
– 53 sejumlah 8 siswa 12, interval 54
– 57 sejumlah 2 siswa 3, dan interval 58 – 61 sejumlah 7 siswa 11.
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 12, selanjutnya dibuat histogram distribusi frekuensi variabel lingkungan belajar yang dapat
dilihat pada gambar 6 berikut ini :
Gambar 6. Histogram Distribusi Frekuensi Variabel Lingkungan Belajar
Setelah diperoleh
distribusi frekuensi dan dibuat histogram, selanjutnya diidentifikasi kecenderungan variabel lingkungan belajar.
Kecenderungan variabel lingkungan belajar diketahui dengan menghitung harga Mean ideal Mi dan Standar Deviasi ideal SDi. Berdasarkan data
tersebut, diperoleh skor tertinggi ideal adalah 19 x 4 = 76 dan skor terendah ideal adalah 19 x 1 = 19.
60 Mean ideal Mi dan Standar Deviasi ideal SDi variabel
lingkungan belajar dihitung dengan rumus sebagai berikut: Mean ideal
= ½ skor tertinggi + skor terendah = ½ 76 + 19
= ½ 95 = 47,5
Standar Deviasi ideal = 16 skor tertinggi - skor terendah = 16 76
– 19 = 16 57
= 9,5 Tidak kondusif
= Mi – 1.SDi
= 47,5 – 9,5
= 38 Cukup kondusif
= Mi – 1.SDi – Mi + 1.SDi
= 47,5 – 9,5 – 47,5 + 9,5
= 38 – 57
Kondusif = Mi + 1.SDi
= 47,5 + 9,5 = 57
61 Berdasarkan penghitungan mean ideal dan standar deviasi ideal
variabel lingkungan belajar, diketahui distribusi frekuensi kecenderungan variabel lingkungan belajar yang disajikan pada tabel 13 berikut ini:
Tabel 13. Distribusi Frekuensi Kecenderungan Variabel Lingkungan Belajar
No Kecenderungan
Skor F
Presentase Kategori
1. Mi
– 1.SDi 38
17 26
Tidak kondusif
2. Mi
– 1.SDi sampai Mi +
1.SDi 38
– 57 41
63 Cukup
kondusif 3.
Mi + 1.SDi 57
7 11
Kondusif
Jumlah 65
100
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel distribusi frekuensi kecenderungan variabel
lingkungan belajar di atas, selanjutnya dibuat pie chart distribusi frekuensi kecenderungan variabel lingkungan belajar yang disajikan dalam gambar 7
berikut ini:
Gambar 7.Pie Chart Distribusi Frekuensi Kecenderungan Variabel LingkunganBelajar
Hasil penggolongan ke dalam kategori kecenderungan lingkungan belajar yang disajikan pada gambar 7 didasarkan pada angket variabel
62 lingkungan belajar. Pie chart di atas menunjukkan bahwa lingkungan
belajar yang berkategori tidak kondusif adalah 26, kategori cukup kondusif adalah 63, dan kategori kondusif adalah 11. Berdasarkan
gambar 7 tersebut, disimpulkan bahwa lingkungan belajar siswa kelas X Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Bantul
tahun ajaran 20142015 berada pada kategori cukup kondusif.