Minat Belajar Analisis Univariat
                                                                                63 2
Menghitung rentang data Rentang data
= data terbesar – data terkecil
= 52 – 25
= 27 3
Menghitung panjang kelas Panjang kelas
= rentang data : jumlah kelas = 27 : 7
= 3,86 dibulatkan menjadi 4. Berdasarkan penghitungan distribusi frekuensi variabel minat belajar
tersebut,  distribusi  frekuensi  variabel  minat  belajar  disajikan  dalam  tabel 14 berikut ini :
Tabel 14. Distribusi Frekuensi Minat Belajar X
2
No. Skor
Frekuensi Frekuensi Relatif
1 25
– 28 20
31 2
29 – 32
11 17
3 33
– 36 10
15 4
37 – 40
10 15
5 41
– 44 8
12 6
45 – 48
3 5
7 49
– 52 3
5
Jumlah 65
100
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel distribusi frekuensi variabel minat belajar di atas,
diketahui  bahwa  terdapat  7  kelas  interval  dengan  rentang  skor  4.  Pada interval 25
– 28 sebanyak 20siswa  31,    interval 29 – 32 sebanyak  11 siswa 17, interval 33
– 36 sebanyak 10 siswa 15, interval 37 – 40
64 sejumlah  10  siswa  15,  interval 41
– 44 sejumlah  8  siswa  12, interval 45
– 48 sejumlah  3  siswa  5,  dan  interval 49 – 52 sejumlah  3 siswa 5.
Berdasarkan  data  yang  disajikan  pada  tabel  14,  selanjutnya  dibuat histogram  distribusi  frekuensi  variabel  minat  belajar  yang  dapat  dilihat
pada gambar 8 berikut ini :
Gambar 8. Histogram Distribusi Frekuensi Variabel Minat Belajar
Setelah diperoleh  distribusi  frekuensi  dan  dibuat  histogram,
selanjutnya  diidentifikasi  kecenderungan  variabel  minat  belajar. Kecenderungan variabel minat belajar diketahui dengan menghitung harga
Mean  ideal  Mi dan Standar  Deviasi  ideal  SDi. Berdasarkan  data tersebut,  diperoleh  skor  tertinggi  ideal  adalah  14  x  4  =  56  dan  skor
terendah ideal adalah 14 x 1 = 14.
65 Mean ideal  Mi  dan Standar  Deviasi ideal  SDi  variabel  minat
belajar dihitung dengan rumus sebagai berikut: Mean ideal
= ½ skor tertinggi + skor terendah = ½ 56 + 14
= ½ 70 = 35
Standar Deviasi ideal = 16 skor tertinggi - skor terendah
= 16 56 – 14
= 16 42 = 7
Rendah =  Mi – 1.SDi
=  35 – 7
=  28 Sedang
= Mi – 1.SDi – Mi + 1.SDi =  35
– 7 –  35 + 7 = 28
– 42 Tinggi
=  Mi + 1.SDi =   35 + 7
= 42
66 Berdasarkanpenghitungan mean ideal dan standar  deviasi ideal
variabel  minat  belajar, diketahui distribusi  frekuensi  kecenderungan variabel minat belajar yang disajikan pada tabel 15 berikut ini:
Tabel 15.  Distribusi  Frekuensi  Kecenderungan  Variabel  Minat Belajar
No Kecenderungan
Skor F
Presentase Kategori
1. Mi
– 1.SDi 28
15 23
Rendah 2.
Mi – 1.SDi
sampai Mi + 1.SDi
28 – 42
41 63
Sedang 3.
Mi + 1.SDi 42
9 14
Tinggi
Jumlah 65
100
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel distribusi frekuensi kecenderungan variabel minat
belajar  di  atas,  selanjutnya  dibuat pie  chart distribusi  frekuensi kecenderungan  variabel  minat  belajar  yang  disajikan  dalam  gambar  9
berikut ini:
Gambar 9. Pie Chart Distribusi Frekuensi Kecenderungan Variabel Minat Belajar
Hasil penggolongan ke dalam kategori kecenderungan minat belajar yang  disajikan  pada  gambar  9  didasarkan  pada  angket  variabel  minat
67 belajar. Pie  chart di  atas  menunjukkan bahwa  23  siswa  mempunyai
minat  belajar  rendah,  63  siswa  mempunyai  minat  belajar  dengan kategori  sedang,  dan  14  siswa  mempunyai  minat  belajar  yang  tinggi.
Berdasarkan  gambar  9  tersebut,  disimpulkan  bahwa  minat  belajar  siswa kelas  X  Kompetensi  Keahlian  Administrasi  Perkantoran  SMK  Negeri  1
Bantul tahun ajaran 20142015 berada pada kategori sedang.