Ide Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Budaya

140 membuat RPP salah satu mata pelajaran. Setelah selesai, RPP dikumpulkan menjadi satu. Namun, ada pula salah satu guru yang menggunakan silabus dan RPP yang dimilikinya sendiri karena beliau baru saja dimutasi dari kecamatan lain.

2. Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Budaya

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, seluruh guru sudah menerapkan Pembelajaran Berbasis Budaya untuk mendukung adanya Pendidikan Berbasis Budaya. Hal ini sesuai dengan Perda DIY Nomor 5 Tahun 2011 pasal 22 ayat 4 yang menyatakan “Setiap penyelenggara pendidikan wajib melaksanakan Pendidikan Berbasis Budaya.” Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Budaya tidak hanya terfokus pada penggunaan benda-benda hasil budaya manusia sebagai media pembelajaran. Namun, Pembelajaran Berbasis Budaya juga melibatkan wujud budaya lain yaitu ide dan aktivitas manusia. Hal ini sesuai dengan penggolongan wujud budaya oleh Koentjaraningrat.

a. Ide

Salah satu wujud budaya adalah ide. Wujud budaya yang berupa ide dalam penelitian ini adalah ketika peneliti melakukan wawancara dengan masing-masing guru kelas IV. Di awal wawancara, peneliti selalu bertanya kepada guru tentang hakekat budaya dan Pembelajaran Berbasis Budaya menurut pendapat masing-masing. Berdasarkan hasil wawancara dengan kelima guru di SD se-Gugus 3, seluruh narasumber telah memberikan jawaban tentang pemahaman 141 mengenai hakekat budaya dan Pembelajaran Berbasis Budaya. My memberikan pernyataan bahwa budaya adalah kehidupan di sekitar kita yang harus dilestarikan. SS memberikan pernyataan bahwa budaya adalah peninggalan nenek moyang yang harus dilestarikan. Sj menjawab budaya adalah meliputi beberapa hal seperti rumah, adat, istiadat, pakaian, dan keseniannya. LTP berpendapat bahwa budaya adalah suatu kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat jaman dahulu yang biasanya berupa kebiasaan atau menyangkut kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Sedangkan Nt memberikan pendapat bahwa budaya adalah warisan jaman nenek moyang yang sampai sekarang masih kita uri-uri dan ditingkatkan karena mengikuti perkembangan jaman dan teknologi. Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa guru kelas IV SD di Gugus 3 Kecamatan Lendah memahami budaya sebagai peninggalan nenek moyang yang sampai sekarang masih ada dan dilestarikan. Pengertian ini hampir serupa dengan pendapat James M. Henslin 2006: 38 yang menyebutkan kebudayaan meliputi bahasa, kepercayaan, nilai, norma, perilaku, dan bahkan objek material yang diwariskan dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Selain budaya, peneliti juga menanyakan kepada guru tentang hakekat Pembelajaran Berbasis Budaya menurut pemahaman masing- masing. My memberikan pendapat bahwa Pembelajaran Berbasis Budaya mengkaitkan kebudayaan yang ada di lingkungan sekitar dengan pelajaran. SS berpendapat bahwa Pembelajaran Berbasis Budaya 142 meliputi tradisi, adat, dan kekayaan yang dimiliki bangsa Inonesia yang dipelajari pada mata pelajaran IPS dan PKn. Sj berpendapat bahwa Pembelajaran Berbasis Budaya adalah pembelajaran yang ada kaitannya dengan budaya yang ada di masyarakat. LTP memberikan pendapat bahwa Pembelajaran Berbasis Budaya merupakan perbedaan-perbedaan antara kebiasaan dan cara pandang masyarakat dahulu dan sekarang. Nt berpendapat bahwa Pembelajaran Berbasis Budaya dilakukan dengan memberikan pengertian kepada siswa untuk melestarikan budaya daerah dan budaya nasional. Berdasarkan pendapat kelima guru tersebut, dapat disimpulkan bahwa guru belum memahami hakekat Pembelajaran Berbasis Budaya. Hanya ada dua guru yang jawabannya hampir mendekati benar walaupun belum sepenuhnya tepat, yaitu My dan Sj. Deskripsi Pembelajaran Berbasis Budaya yang dikemukakan oleh Paulina Pannen Suprayekti, 2009: 4.12 yaitu Pembelajaran Berbasis Budaya merupakan strategi penciptaan lingkungan belajar dan perancangan pengalaman belajar yang mengintegrasikan budaya sebagai bagian dari proses pembelajaran. Dalam pembelajaran di kelas, wujud budaya ide terlihat saat guru merancang proses pembelajaran. Karena tanpa adanya rancangan dari guru, proses pembelajaran juga tidak dapat berjalan baik dan teratur. Selain itu, guru menggunakan wujud budaya ide saat melakukan tanya jawab dengan siswa pada kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan 143 dari pihak guru dan siswa sama-sama memiliki ide yang berkaitan dengan materi pelajaran saat itu.

b. Perilaku atau Aktivitas